Sepakbola

10 Pemain Swiss Mampu Desak Spanyol Main Panjang

AMEG –  Spanyol lolos ke semifinal EURO 2020 setelah menang adu penalti 3-1 atas Swiss pada 8 Besar EURO 2020 di Saint Petersburg, Jumat (2/7/2021) malam. Babak adu tendangan 12 pas itu dilakukan karena dalam waktu normal 90 menit dan perpanjangan waktu 2 x 15 menit laga, kedua tim bermain imbang 1-1. 

Di waktu normal pertandingan, Tim Matador unggul terlebih dahulu setelah Denis Zakaria mencetak gol bunuh diri pada menit kedelapan. 

Namun, Xherdan Shaqiri menyamakan 1-1- menit ke-68. Dalam adu penalti, Spanyol mengawali dengan ketegangan karena Sergio Busquets gagal, beruntung Unai Simon mampu menepis dua tendangan pemain lawan, sebelum akhirnya Oyarzabal memastikan kemenangan dengan sepakannya di babak tos-tosan tersebut. 

Baca Juga

Spanyol yang memang lebih diunggulkan di laga ini, sesuai prediksi langsung mendominasi permainan. Mereka menekan pertahanan Swiss jauh di atas, di daerah pertahanan mereka. Tim Matador tak lelah menekan lawan, agar tak bisa mengembangkan permainan. 

Swiss memang sempat keluar menekan, tetapi serangan yang mereka, selalu bisa dikandaskan oleh pemain Spanyol. Swiss dipaksa memainkan bola di garis samping, sebelum kemudian dipressing sehingga melakukan kesalahan dan bola keluar. 

Spanyol yang terus menekan naik, mendapatkan peluang bagus lewat Morata. Namun sepakannya masih bisa diblok pemain Swiss. Kans untuk Spanyol akhirnya datang pada menit kedelapan.

Berawal dari sepak pojok Koke, bola bisa ditendang Alba sambil setengah voli dari luar kotak penalti. Sepakan sempat coba diblok oleh Zakaria. Namun tak sempurna sehingga arah bola berbelok dan menjebol gawangnya sendiri. Penjaga gawang Yann Sommer sudah terlanjur salah langkah untuk mengantisipasi karena bola berbelok. 

Swiss kemudian langsung mencoba membalas melalui Haris Seferovic. Tetapi, upayanya di sisi kanan pertahanan Spanyol sia-sia. Karena meskipun mampu berlari sendirian, wasit meniup peluit tanda offside. 

Spanyol kemudian semakin berhati-hati dan memberikan tekanan yang ketat ke pemain Swiss agar tak kecolongan lagi. Keuntungan bagus didapatkan di depan kotak penalti Swiss saat Morata dilanggar. 

Koke yang mengambil sepakan bebas pada menit ke-17 itu tak mampu menjebol gawang lawan. Bolanya melambung di atas mistar. 

Saat membutuhkan gol, Swiss justru harus kehilangan strikernya Embolo menit ke-22 karena cedera. Vargas masuk menggantikannya. Spanyol mendapatkan peluang emas, saat Azpilicueta mampu menyundul bola hasil sepakan corner Koke. 

Tetapi, posisi Sommer yang tepat dan responsnya yang cepat, membuat bola bisa lengket ditangkap. Swiss yang harus kehilangan Embolo ternyata memiliki sisi positif dengan masuknya Vargas. 

Perubahan ini ternyata efektif, karena Swiss bisa memberikan warna berbeda dalam permainannya. Dua peluang berhasil didapatkan dari pemain cepat ini. Dia memberikan tekanan dan bisa lepas dari penjagaan pemain Spanyol untuk membuka peluang. 

Sepakan corner menit ke-33 dari Shaqiri, bisa disundul oleh Akanji. Sayangnya, bola hanya melambung. Aksi Shaqiri kemudian membuat peluang kembali lewat sundulan Widmer. Sayang, lagi-lagi bola belum mengarah ke gawang. Sampai peluit tanda akhir babak pertama dibunyikan, keunggulan satu gol Spanyol atas Swiss belum berubah.

Pada babak kedua, Swiss tampil lebih baik dan berani keluar menyerang. Sebaliknya, Spanyol mulai mengendurkan tekanan sehingga kondisi ini dimaksimalkan oleh Shaqiri dan kawan-kawan untuk mengembangkan permainan. 

Swiss yang terus memberikan tekanan, memang belum bisa menjebol gawang Spanyol. Namun, konsentrasi dan sikap mengentengken pemain Spanyol mulai terlihat, karena mereka sering kecolongan bola oleh Swiss. 

Tim Matador yang lengah dan tak memberikan tekanan tinggi itu, dimanfaatkan pemain Swiss untuk menyerang. Berawal Kesalahan pemain belakang Aymeric Laporte yang memotong bola umpan ke Freuler, namun bolanya mengenai rekannya sendiri, Pau Tores, dan memantul liar ke arah Freuler. 

Freuler kemudian menggiring bola dan melihat Shaqiri bergerak masuk ke kotak penalti, yang langsung diteruskan dengan umpan mendatarnya. Tanpa pikir panjang, Shaqiri menendang bola itu dengan baik. Gol! skor imbang 1-1 pada menit ke-68. 

Saat sedang semangat-semangatnya, Swiss memang sempat membuat ancaman kembali lewat Freuler. Sayang, sepakannya masih mudah diantisipasi oleh Unai Simon. Petaka bagi Swiss datang menit ke-77. 

Freuler dikartu merah, karena dianggap melanggar dengan keras pemain Spanyol. Dia diusir dan Swiss harus main dengan sepuluh orang. 

Meski demikian, keunggulan jumlah pemain itu tak bisa dimanfaatkan oleh Tim Matador. Sampai peluit tanda akhir babak kedua berbunyi, skor tetap imbang dan laga lanjut perpanjangan waktu.

Pada babak tambahan waktu ini, Spanyol langsung berusaha menekan pertahanan Swiss. Keunggulan jumlah pemain, menjadi Sergio Busquets dan kawan-kawan lebih leluasa menguasai bola dan membangun serangan.

Ada tiga peluang matang yang didapatkan oleh Spanyol di babak ini. Sementara, Swiss tak mendapatkan satu peluang sama sekali karena mereka memang harapan mereka untuk menyerang sudah tak ada. Dengan sepuluh pemain, tampak pemain-pemain Swiss tinggal berusaha membawa pertandingan ke babak adu penalti. 

Kans Spanyol pertama di babak perpanjangan waktu dihasilkan oleh Jordi Alba menit ke-98. Tetapi, Kiper Swiss Yan Sommer menepis sepakan tersebut. Kans Spanyol lainnya datang menit ke-103, tetapi lagi-lagi Sommer menepis sepakan Oyarzabal dari luar kotak penalti. 

Pertahanan yang rapat dari Swiss memang membuat pemain Spanyol sulit menyerang sampai masuk ke dalam kotak penalti. Karena itu banyak sepakan dari luar kotak penalti yang mereka lakukan. 

Apiknya performa kiper Yann Sommer belanjut pada menit ke 105 saat menangkap bola sepakan Oyarzabal dengan tepat. Babak pertama extra time berakhir, skor masih 1-1. 

Pada babak kedua perpanjangan waktu, Spanyol dikejutkan dengan permainan luar biasa dari Swiss. Kini mereka sempat mengambil insiatif serangan. Beruntung bagi Spanyol, kontrol dari Fassnacht tak sempurna dan bola keluar lapangan. 

Menit ke-110, Alba mendaptkan peluang matang saat Olmo mengirimkan umpan manis. Dia melepaskan sepakan kaki kirinya, tetapi masih tepat ke pelukan Sommer. Lagi-lagi, penjaga gawang Swiss membuat sebelas pemain Spanyol Frustrasi. 

Menit ke-111, Pelatih Spanyol Luis Enrique menarik Pau Torres, memasukkan Thiago Alcantara, Spanyol mengurangi jumlah beknya. Berusaha menekan sepuluh pemain Swiss untuk mencetak gol. 

Menit ke-114, lagi-lagi Yan Sommer menjadi penyelamat timnya. Sundulan Busquets memanfaatkan sepak pojok mampu ditangkap sempurna olehnya. Spanyol semakin frustrasi.  

Yan Sommer lagi dan lagi menjadi penyelamat gawang Swiss dari kebobolan. Dia menangkap dengan sempurna sepakan Oryazabal. Sampai peluit panjang dibunyikan, skor imbang 1-1 bertahan dan laga berlanjut ke babak adu penalti. 

Adu Penalti Spanyol mendapatkan kesempatan pertama melalui Busquets, walaupun arah sepakannya mengecoh Sommer, tetapi bola membentur tiang gawang sebelah kanan. Tidak gol. 

Swiss kemudian menugaskan Mario Gavranovic dan gol, Swiss unggul 1-0. Olmo, penendang kedua Tim Matador menyamakan kedudukan untuk Spanyol 1-1, dan Fabian Schwar dari Swiss gagal gol karena ditepis oleh Unai Simon. 

Penendang ketiga Spanyol, Rodri, ternyata gagal menuntaskan tugasnya. Beruntung bagi Spanyol, Akanji dari Swiss juga gagal mencetak gol. Skor masih imbang 1-1. Spanyol kemudian unggul 2-1 setelah Gerard Moreno menunaikan tugasnya. 

Penendang keempat Swiss, Ruben Vargas, gagal menyamakan kedudukan setelah sepakannya melambung tinggi di atas mistar. Spanyol kemudian menyudahi adu penalti dengan skor 3-1 setelah Oyarzabal mengecoh kiper Sommer. Performa gemilang Sommer tak berlanjut di babak adu penalti. Spanyol pun lolos ke semifinal EURO 2020. (*)


Editor : Yanuar Triwahyudi
Publisher : Rizal Prayugo
Sumber : JPNN

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button