Nasional

Ada Yang Bertanya, Kapan Waktunya Istirahat?

*Perjalanan Dr Aqua Dwipayana

AMEG – Pakar komunikasi dan Motivator nasional Dr Aqua Dwipayana berkomitmen menjalankan silaturahim dalam beragam bentuknya.

Doktor lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung tersebut, tak pernah surut bahkan semakin meluas melakukan perjalanan bersilaturahmi.

Baca Juga

Kesan perjalanan silaturahmi itupun datang dari Direktur Harian Rakyat Sumbar Padang Firdaus Abie. Wartawan yang juga Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Barat (Sumbar) memberi testimoni terhadap sosok Aqua Dwipayana.

“Membaca aktivitas Doktor Aqua dari tulisan-tulisan yang dikirimkan, saya yakin sepenuhnya kegiatannya tak jauh berbeda dengan apa yang saya saksikan ketika mengikuti perjalanan Aqua selama kunjungan ke Sumbar. Tulisannya juga terus mengalir deras. Sederas silaturahim yang dijalaninya,” ucap Firdaus.

Bapak dua anak itu sempat berpikir dan bertanya dalam hati, “kapan ya Mas Aqua Dwipayana ini istirahat? Ah, pertanyaan kecil itu, entah mengapa, seakan menjadi ‘persoalan besar’ bagi saya, karena saya tak bisa menjawabnya,” ungkap Firdaus.

Mengapa pertanyaan itu muncul? Menurut Firdaus, tak lain karena setiap hari, ia selalu mendapatkan kiriman tulisan terkait kiprah Aqua. Tak hanya sekali. Tidak juga dua atau tiga kali. Ada kalanya sampai lima kali sehari, itu pun belum termasuk kiriman link tulisannya, atau tulisan lain.

Firdaus Abie.

“Mengapa pertanyaan atau keheranan muncul? Menyimak aktivitas beliau, tingkat kepadatannya sangatlah luar biasa. Tidak hari biasa, tetapi saat puasa juga tetap padat. Sejak Subuh hingga tengah malam. Mulai Subuh bersama, sarapan hingga memberikan motivasi di banyak sesi di berbagai tempat. Tak hanya di sejumlah titik dalam satu kota, ada kalanya juga di kota berbeda. Satu dan lainnya sambung menyambung. Malahan ada yang di kota dan provinsi berbeda,” ujar Firdaus mencermati semua kegiatan penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim itu

Firdaus bercerita suatu ketika, saat berkunjung ke Padang, dirinya sempat mengikuti perjalanan Aqua Dwipayana. Tapi tidak seharian. Hanya tiga kegiatan saja.

Setelah berbagi di sebuah hotel, Aqua kemudian menerima undangan makan siang di rumah seorang kepala dinas di Pemerintah Provinsi Sumbar. “Beliau mengajak saya ke sana, tapi terlebih dahulu minta izin kepada tuan rumahnya,” lanjut Firdaus.

Selesai makan siang bersama, masih ada satu sesi lagi sharing komunikasi dan motivasi dari Aqua. Firdaus masih ikut. Lalu minta izin untuk melaksanakan aktivitas kantor yang sudah menunggu pula. “Kami berpisah. Beliau jalani sesi lain,” ujar Firdaus.

Firdaus belum sampai di kantor, sudah muncul dua tulisan Aqua di layar telefon genggam Firdaus. “Menjelang magrib, Mas Aqua yang saya kenal ketika beliau masih bekerja di Semen Cibinong, mengabari saya. Kata beliau, kita makan malam bersama ya. Sekalian ajak keluarga dan bantu carikan tempat yang tenang dan adem,” ujar Firdaus lagi.

Bersama Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono.

Sesuai jadwal yang direncanakan, Aqua Dwipayana datang tepat waktu. Firdaus sudah hadir bersama isteri dan kedua buah hatinya. Mereka pun mengobrol lama.

“Anak-anak saya sangat senang karena dapat motivasi dari motivator keren. Sekitar pukul 21.30 WIB malam itu, kami berpisah,” ungkap Firdaus.

Pagi harinya, Firdaus kembali mendapatkan kiriman postingan tulisan Aqua Dwipayana. Ternyata setelah bertemu dengannya dan keluarga, ada lagi dua agenda Aqua di tempat berbeda.

“Aktivitas beliau yang sangat padat, memang tak mengherankan bagi saya, apalagi beliau memiliki prinsip bahwa silaturahim adalah kekuatan yang dahsyat dalam keseharian dan perjalanan hidup. Hal tersebut sudah dibuktikannya. Juga banyak orang telah membuktikannya,” kata Firdaus.

Rasa simpati Firdaus juga dipicu oleh fakta bahwa walau hanya sekitar 6 tahun menjadi wartawan, yang dibaca Firdaus dari biografi Aqua Dwipayana, namun darah wartawan tersebut sudah mengalir deras sehingga di sela-sela aktivitas yang sangat padat Aqua masih sempat menulis.

“Apa yang dilakukannya, sekaligus bisa ‘menyindir’ jurnalis yang masih bekerja di media, namun tak lagi menulis. Dalam istilah orang Minang, Mas Aqua adalah orang yang ‘lasak’. Artinya, selalu bergerak. Tak pernah diam,” pungkas Firdaus. (*)

Editor: Sugeng Irawan


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button