Disway

Arus Eril

KALAU di sungai Indonesia, orang tenggelam seperti putra sulung Ridwan Kamil itu akan mengapung dalam 3 hari. Maju sehari atau mundur sehari.

Sedang jenazah Emmeril Kahn Mumtadz baru mengapung setelah 13 hari. Eril, begitu nama panggilannya, memang tenggelam di Swiss. Di negara dingin. Di sungai yang Anda sudah tahu: Aare. Suhu di dalam sungai itu, untuk musim seperti ini bisa 5 derajat Celsius. Bandingkan dengan suhu umumnya sungai di Indonesia: 29 derajat.

Perbedaan suhu itu memengaruhi lamanya proses pembusukan mayat. Semakin banyak udara mengisi bagian dalam mayat semakin membuat mayat cepat mengapung.

Baca Juga

Sampai saat ini belum jelas benar bagaimana Eril bisa tenggelam. Ia pemuda yang sehari-hari suka berenang. Menurut penuturan orang dekat keluarga itu renanglah olahraga yang paling sering dilakukan Eril –di samping sepak bola. “Waktu kecil mah sukanya petak umpet,” ujar Kang Hendar yang mengasuh Eril sejak kecil.

Eril suka renang di Gegerkalong. Yakni di kolam renang Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) –yang kalau di Bandung sering dipelesetkan sebagai singkatan dari universitas padahal IKIP.

Maka wajar kalau setibanya di Bern, Eril ingin segera berenang. Di ibu kota Swiss itu kolam renang paling besar adalah di sungai Aare. Di pagi hari udara Bern sekitar 15 derajat Celsius. Tidak terlalu dingin untuk ukuran orang Bandung. Tapi di dalam sungai Aare bisa jadi masih sangat dingin –bisa sekitar 5 derajat.

Tubuh kita bisa dengan cepat mengalami hypothermia. Pada suhu air 5 derajat, kalau menyelam harus sudah memakai pakaian khusus, dry suite. Yang bisa memberikan thermal insulation bagi tubuh kita dari air sekeliling kita yang dingin.

Kota Bern –duh, indahnya– memang di ketinggian sekitar 550 meter. Kota ini praktis di lereng gunung yang hampir selalu bersalju. Air lelehan salju itulah yang mengalir ke Aare. Yakni sungai yang panjangnya lebih 200 Km –untuk kemudian bermuara di sungai Rhein, menuju laut di utara Jerman.

Sebagai mahasiswa teknik mesin IT, hampir lulus, mestinya Eril tahu logika-logika itu. Memang sungai ini, mestinya, tidak punya arus yang kuat. Ia tahu itu. Air sungai Aare ditahan oleh dam. Tidak terlalu jauh dari lokasi Eril berenang ada dam terkenal: Marzili Freibad. Itu bendungan tua. Dibangun tahun 1930-an.

Banyak bendungan seperti itu di sepanjang sungai Aare. Yakni untuk mengendalikan banjir. Mengurangi erosi. Menghasilkan listrik.

Arus deras air sungai Aare harusnya dihentikan oleh dam seperti itu. Maka di bagian pusat kota Bern, air sungai Aare sangat dalam. Termasuk di bagian Tierpark, tempat Eril memasuki sungai Aare.

Banyak titik di sepanjang sungai Aare itu yang biasa dipakai turun ke sungai. Yang paling populer memang yang di Tierpark itu. Inilah bagian sungai yang paling dekat dengan pusatnya pusat kota. Yakni bagian kota yang paling bersejarah di Bern.

Tidak jauh dari tempat Eril masuk ke sungai ada jembatan kecil. Bukan jembatan utama. Banyak orang hanya berjalan kaki menyeberangi jembatan ini. Dari Bern sisi sini ke Bern sisi sono. Sambil menikmati indahnya sungai Aare di bawah jembatan.

Jembatan-jembatan besar yang menghubungkan dua sisi kota Bern dibangun lebih ke bagian utara kota. Ada sembilan jembatan besar yang melintas di atas Aare di dalam kota Bern.

Jembatan-jembatan itu sangat sibuk oleh lalu-lintas. Bising. Itulah kendaraan antar kota dan antar negara di Eropa.

Sedang di bagian sekitar Tierpark-nya Eril ini ketenangan Bern tidak terganggu oleh hiruk pikuk semua itu. Kanan kiri sungai penuh dengan taman. Bahkan ada kebun binatangnya –dengan 3.000-an koleksi. Di taman-taman di pinggir sungai Aare ini sering terlihat wisatawan menggelar lesehan. Duduk-duduk di situ. Melamun. Telentang di situ. Berjemur. Terutama di musim hangat seperti sekarang ini.

Di taman-taman pinggir sungai itulah beberapa papan besi dipasang. Isinya pengumuman. Ditulis dalam lima bahasa –tidak ada Jepang, Mandarin dan Indonesia. Bunyinya: baca sendiri. Terutama bahasa yang paling atas itu (lihat foto).

Eril memenuhi syarat papan pengumuman itu. Ia muda. Perenang. Pinter. Sudah punya pacar –pasti tidak mau pacarnya kehilangan dirinya. Dan cuaca baik-baik saja. Sangat baik. Sejuk. Cerah. Indah.

Di sepanjang pinggir sungai Aare juga tersedia pelampung. Banyak. Gratis. Tinggal mengembalikan ke tempatnya kalau sudah selesai dipakai.

Saya minta maaf. Saya gagal mendapat keterangan ini: apakah Eril masuk ke air Aare lewat pinggir sungai –ada tangga untuk masuk ke air– atau terjun dari jembatan di Tierpark yang sering dipakai jalan-jalan itu. Tidak ada larangan terjun dari jembatan itu. Beberapa perenang melakukannya.

Keterangan detail peristiwa ini memang sangat terbatas. Keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memang sangat berduka. Tidak banyak bicara soal peristiwa. RK memang sempat menulis agak panjang di medsos. Tapi lebih banyak berisi sikap batinnya atas kehilangan anak sulungnya itu. Hanya sedikit pernah disinggung di medsos RK: bahwa pagi itu Eril sempat melemparkan pelampung kepada adiknya. Hanya itu.

Siapa yang duluan masuk ke air belum terungkap. Apakah Eril langsung menyelam belum tahu. Apakah perbedaan suhu badannya yang masih lelah, dengan air yang masih dingin jadi penyebabnya, tidak tahu.

Kesedihan keluarga RK tentu sangat dalam. Apalagi tidak segera ada kepastian di mana Eril.

Kalau menyelam kok lama. Kalau tenggelam kok mustahil. Yang jelas Eril tidak segera muncul dari dalam air. Pun sampai sore harinya. Sampai besoknya. Lusa. Lusanya lagi. Seminggu kemudian. Pun sampai Eril dinyatakan sudah meninggal tanpa tahu kebenarannya.

Sang ayah akhirnya merelakannya. Demikian juga Sang ibu. Dan seluruh keluarga. Mereka pun pulang ke Indonesia dengan begitu duka.

Saya masih di pedalaman Kaltim ketika berita duka itu sampai ke publik. Saya pun bikin janji untuk bertemu RK. Mestinya Jumat kemarin. Dengan komitmen hanya untuk ikut berduka. Tidak sedikit pun menyinggung soal peristiwa.

Alasannya: RK masih sering menangis kalau bercerita soal itu.

Ya sudah. Saya pun ke Jakarta untuk menuju Bandung. Ternyata RK harus berangkat ke Swiss lagi. Ada berita dari sana: sesosok mayat ditemukan mengapung di bendungan Marzili Freibad. Di bendungan tua itu. Hampir pasti itu anak RK. Tapi harus dipastikan secara ilmiah apakah itu Eril. Kedatangan RK ke sana untuk pencocokan DNA. Sekalian mengurus kepulangan jenazah. Yang diperkirakan tiba di Bandung hari ini. Atau besok pagi.

Eril adalah simbol perjuangan hidup rumah tangga RK. Begitu lulus teknik arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) RK mencari beasiswa khusus. Yakni yang bisa kuliah S-2 sekaligus bisa magang di kantor arsitek terkemuka.

Ia dapatkan beasiswa itu. Di Amerika. Sekaligus bisa magang. Tujuan magang itu dua: cari pengalaman langsung dan mendapatkan gaji.

Eril lahir di New York ketika RK dalam status magang itu. Tapi kantor magangnya lagi mengurangi tenaga kerja. RK terkena PHK justru ketika istrinya akan melahirkan Eril.

Di Amerika, RK mendalami perencanaan kota. Ia lantas bekerja di perusahaan arsitek di Hong Kong. Saat itulah RK sering ke Tiongkok. Ia ikut merancang banyak proyek di berbagai kota di Tiongkok.

RK punya karya arsitektur sangat banyak. Sering juga memenangkan penghargaan. Arsitektur masjid-masjid yang ia rancang sangat kontemporer. Saya juga sempat mendapat jasanya: ia merancang hotel bintang lima milik BUMN di Nusa Dua, Bali. Bagus sekali. Hotel Inaya.

RK tidak hanya merancang untuk orang lain. Rumahnya sendiri, di Bandung, menjadi icon kota itu. “Rumah Botol” ujar orang Bandung.

Pagar rumah itu terbuat dari ribuan botol kaca.

Eril memilih tinggal di rumah itu ketika orang tua mereka pindah ke rumah dinas gubernur Jabar. Eril ingin mandiri. Ia punya usaha kecil-kecilan. Salah satunya: menyewakan mobil VW untuk pengantin. Kadang ia sendiri yang menjadi sopirnya.

Eril tidak mengikuti jejak bapaknya sebagai arsitek. Tapi ia ikut cara sang ayah untuk melanjutkan pendidikan. Ia ke Swiss antara lain untuk mencari beasiswa S-2. Ia akan berhasil –seandainya tidak tenggelam pagi itu. Sudah garis tangannya: lahir di Amerika, meninggal di Eropa. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Stres Lois

Lukman bin Saleh

Selamat jalan dr. Lois. Selamat beristirahat. Semoga tenang d sana. Untuk kita yg masih hidup-entah sampai kapan. Semoga ini mengingatkan kita kembali bahwa kanker serviks adalah penyebab kematian no. 2 wanita d Indonesia. Sekitar 7.000 wanita meninggal pertahun krn kanker ini. Ini tdk boleh d biarkan. Kita sama2 bersuara agar diadakan vaksin pencegah kanker serviks secara intensif. Meski tak seintensif vaksin Covid. Tp angka 7.000 per tahun itu tdk boleh kita abaikan. Mereka terlalu berharga bg para suami dan anak2nya…

Suwito Intarso

Covid 19 memunculkan tokoh-tokoh fenomenal seperti dokter Terawan, dokter hewan Indro, dokter Lois. Mereka berani berbeda dengan prinsip yang diyakininya. Dan akan selalu ada orang-orang seperti itu di setiap peristiwa.

Robban Batang

Waktu itu, ada lebih dari lima Wey A Grup yang terdapat postingan video podcast Bu dr Lois dengan Babeh Ali Ridha. Dari grup RT ,grup alumni sekolah sampai grup pengajian.Hanya grup alumni TK yang tidak ada .Tidak ada yang posting di sana karena grupnya saja tidak ada. [[[ space untuk : emoticon wajah ditutup tangan karena tersipu,dan lima gambar tangan tertangkap,maksudnya punten,maaf,just kidding]]] Yang posting,dari yang cerewet komen sampai yang lama tidak pernah komen.Dari grup yang biasa rame sampai grup yang nyaris hilang karena tertumpuk postingan baru . Ada yang sedikit komen,”benarkah seperti itu”, “benar juga ya”, ada juga yang langsung komen”Hoax”,tanpa cuih. Tapi lebih banyak yang berlalu begitu saja tanpa komen. Dari banyak yang posting seolah banyak yang setuju dengan pendapat dr.Lois.Entah semua pendapatnya entah hanya beberapa poin saja.Dan banyak yang tanpa komen seolah membenarkan atau juga malah bingung,”benar juga ya”tapi koq berita yang beredar di media ,sosmed sampai rasan-rasan di warung,arisan,pengajian,tongkrongan di perempatan dll koq seperti itu. Koq ada juga tetangga bahkan saudara yang konon kena Corona .Bahkan sampai meninggalnya pun tak boleh ada yang melayat.

Alon Masz Eh

Lagi mumet tensi meninggi, nyiur menyinyir tak terkendali. Yok mimik bodrex, jgn lupa tukune kudu pake resep dokter. Wong pil temulawak ae jebus nylathu copy resep ho

Pryadi Satriana

“Stres Lois.” Judul itu framing dr. Lois kena kanker karena stres, mengikuti PERKIRAAN Hasan. Padahal sudah ada keluhan sejak awal 2016, pernah dioperasi, dan setiap berhubungan ada bercak darah. Tulisan Dahlan Iskan hari ini jian ngawur tenan. Gak pantes ditulis seorang jurnalis senior penyandang gelar “Profesor Doktor”. Pak DI hari ini saya beri julukan baru: “Mbah Koplak.” Itu “hadiah” untuk tulisan hari ini dan julukan itu hanya terkait tulisan jenengan hari, jadi juga hanya berlaku hari ini saja. Semoga legowo. Sehat selalu.

bagus aryo sutikno

Menurut pengakuan suaminyi, jare Disway, dr Louis usai podcast mengalami tekanan yg luar biasa besar. Tekanan berbanding lurus dengan gaya, jadi dr Louis mengalami tekanan yg besar karena kebanyakan gaya. Maafkan daku daeng Hasan, Rest in Peace dr Louis. Sejak hari ini anda bisa damai dan tidak perlu memikurkan koalisi dan kenaikan harga.

Abu Abu

Itu kalo punya istri. Lha ini juga malas beristri. Takut dapat istri galak. Wkwkwkwkwk Mending malas yak, malas bermalas-malasan daripada rajin tapi rajin malas.

donwori

makin kemari akhirnya abah takluk juga sama jurnalisme kasta rendahan. omong kosong idealisme.

edi hartono

Malaslah dengan produktif. Einstein menemukan ide teori relativitas ketika malas2an sambil tiduran, Newton menemukan ide teori gravitasi ketika malas2an duduk di bawah pohon apel, Archimides menemukan ide teori volumetrik air ketika malas2an berendam di bak mandinya. Boleh malas, yg penting tetap produktif. Hidup malas2an, wkwk

Rizky Dwinanto

Tulisan yang ini bagus.. Meski saya sedang kesal dengan Disway yang ikutan jadi koran kuning, memberitakan tentang dukun rara sampai dua artikel.. Beneran, gak mutu banget artikelnya.. Anak SD juga sudah bisa meramal bahwa alm Eril akan ditemukan meninggal ketika dicari berhari-hari tidak ketemu. Si dukun sesat meramal ketemu jam 8 (ternyata tak terbukti) gak diberitakan juga oleh Disway? Semakin hari semakin malas saya membuka Disway..

bagus aryo sutikno

dr Louis mengingatkan saya pada ahli kecantikan kriting yg i5 yg jare Disway sedang mengembangkan serum sell untuk pasien Covid. Mbuh kelanjutan kisahnya. Kita pembaca hanya bisa meraba-raba. Seperti kisah Riau-1 yg penuh pat gulipat salto koprol, juga endingnya membagongkan. Opo trah episode2 Disway sesekali ala2 Agatha Crystae ya, menguliti kasus hingga detail plus happy ending. Hahahaha

Budi Utomo

Betul koh Liam Then. 2 milyar ton emas itu mentahnya. Tercampur batu, pasir, dll. Murninya tak sampai 100 ton emas. Emas yang sudah ditambang secara global adalah 190 ribu ton. Dan yang belum ditambang 54 ribu ton. Silahkan surfing internet dengan keywords How Much Gold Is In The World (www.usmoneyreserve.com). Emas itu logam mulia alias logam langka di bumi. Konon di bulan banyak emas. Konon ada ribuan meteor yang penuh kandungan emas. Semua itu beratus kalilipat dari emas di bumi. Kalau emas di bulan atau meteor bisa ditambang lalu dibawa ke bumi mungkin kita boleh kembali ke standard gold yaitu cetak yang dengan jaminan emas. Karena dengan stock emas yang ada saat ini yang nilainya kurang dari 10 triliyun USD tak bisa mengimbangi Global GDP yang nilainya sudah di atas 100 T USD. (GDP Indonesia sekitar 1% GDP Global atau sekitar 1 T USD ++)

Jokosp Sp

Jembatan dengan kemampuan dilewati Semi Dump Trailer 150 ton sudah banyak dibangun oleh swasta. Oleh PT. Adaro Indonesia yang berada di Tanjung Kab. Tabalong Kal – Sel ada 1 buah. Bahkan ada ada yang baru, yang berada di Paringin Kab. Balangan Kal – Sel juga ada dua buah over pass. Di daerah Kideco Batu Kajang Kal – Tim juga ada 1 buah Over Pass. Kemudian di daerah Rantau – Binuang Kal Sel juga ada 4 buah over pass. Di daerah Asam – asam sampai Sungai Danau – Batu Licin Kal – Sel juga banyak. Artinya kalau swasta yang bangun memang cukup cepat dan tidak banyak suara, namun bukti nyatanya ada.

Juve Zhang

Disway sebagai Public relation executive harusnya mengajak Datuk Low menninjau Sumbawa Timur, yg baru saja mengumumkan ada deposit Emas gak tangung tangung 2 milyar Ton, sepertinya kalau Datuk Low punya ilmu yg mumpuni untuk mengeluarkan EMAS 2 MILYAR Ton. Nilai Rupiah langsung menguat akan di peg ke Emas langsung, penerus pak Jokowi akan bahagia dengan 2 milyar Emas .fantastis sekali. Satu Hal yg katanya “out of textbook” Datuk Low, bagaimana membangun jembatan lewat 3 sungai dengan muatan 150 ton belum termasuk berat kendaraannya?????. Cerita disway kemarin jalan 100 km ,sebuah Maha Karya Teknik Sipil. Perkiraan saya jembatan itu tak akan terwujud, 3 jembatan , harus 30_40 meter diatas sungai dan 150 ton batubara harus bisa melewatinya. Sangat DIRAGUKAN akan sanggup dibangun oleh Datuk Low. Entah kalau ingin “MENIUP” Saham BAYAN via Ahli Siulan Pom Pom Kelas Dunia Siapa lagi ABAH DISWAY. Bonus kera slow motion .wkwkwkwkwk

edi hartono

Keadaannya sudah beda. Bayangkan tahun lalu, atau 2 tahun lalu. Ketika bunyi sirine ambulan terdengar tiap bbrp jam sekali. Apalagi malam2 ketika sunyi, bunyi sirine ambulan semakin nyaring dan menakutkan. Ada sesuatu diluar sana yg blm bisa dikendalikan, yg mengancam nyawa kita dan saudara2 kita. Dari sini kita bisa melihat eskrim kiri yg menentang dr.Lois dg keras, yg melihat covid sesuai cara pandang normal. Namun jangan salah juga, sadari juga bahwa dr.Lois ini orang pintar. Orang pintar bisa melihat satu hal dari sudut pandang berbeda. Dan repotnya orang pintar itu biasanya kurang sabaran. Dia ingin mendobrak sistem dan menyuarakan bahwa ada sudut pandang yg berbeda untuk menemukan solusi. Dari sini kita bisa memahami pendirian kuat dr.Lois yg berbeda dg konsensus umum dan caranya menyuarakan pendapatnya. Bahkan dia sdh punya bukti empiris bahwa ada pasiennya bisa disembuhkan dg caranya, yg berbeda dg cara normal. Dan, ketika membaca komentar2 Pak PS, janganlah emosi. Krn sebagian kita blm tahu siapa itu pak PS, yg berani memanggil abah DI, yg senior, kaya, mantan mentri, tanpa awalan pak atau abah atau yg lain, langsung memanggil Dahlan Iskan. Bagi budaya kita hal itu terasa kurang sopan, kecuali dilakukan oleh orang sepuh pada yg lebih muda. Bagi budaya barat hal itu biasa, semua orang memanggil orang lain langsung nama, tanpa awalan pak. Jadi saya lebih senang membayangkan pak PS ini orang yg lebih sepuh dari pak DI, atau orang yg kelamaan tinggal di Eropa, wkwk..

Jimmy Marta

Penyakit jaman now memang beda. Dahulu di kampung djaman orang tua madih ada, jika ada sakit selalu disebut salah makan. Lainnya paling dikatakan kesambet. Karena tepat tengah hari atau pas magrib main ketempat yg ada penunggunya. Sedikit juga ada disebut karena faktor keturunan. Belakangan para ahli menyebut pikiran sebagai sumber utama penyakit. Disebut psikosomatik. Perasaan atau keluhan sakit secara fisik yg diperparah karena masalah mental. Seseorang bisa merasakan gejala tertentu saat sedang mengalami stress, cemas atau takut. Mungkin semboyan mensana in corpore sano perlu dibalik. (Tapi apanya yg dibalik… ! mensana itu tubuh pria. In Corpore sano itu dalam tubuh yg sehat…) Mari semua tetap sehat…!

donwori

kalau benar alarhumah dr. Lois meninggal krn stress akibat tekanan semasa pandemi, ya itu artinya dia cari penyakit sendiri. kalau mau anti mainstream ya silakan, tapi ga perlu juga maksa2 orang lain ngikutin cara dia. apalagi sampai mendatangi pak Doni. akibatnya stres sendiri kan? jangan salahkan juga rekan2 sealmamaternya yg mengira almarhumah punya kelainan jiwa. lha itu bisa stres sampai meninggal dunia buktinya. masih untung waktu itu ada yg mengingatkan, malah diusir.

thamrindahlan

Genre artikel disway lebih kepada profil sosok tokoh. Tanggung jawab moral Abah mengikuti perjalanan hidup para tokoh tersebut. Hebatnya disway secara objektif memberitakan apa adanya terlepas dari kontroversial sang tokoh di komunitas nyi juga di masyarakat Pendekatan humaniora inilah yang merupakan kelebihan dan kekuatan disway.id yang jarang ditemukan di media pers. Tentu saja para pembaca plus komentator memperoleh informasi baru bersebab berada pada posisi. Anda Belum Tahu. Dari sinilah kita bisa menyimak betapa beragamnya perjalanan hidup anak manusia terutama yang konsisten pada keyakinan perihal covid 19 seperti mendiang Dokter Lois. RIP Madame Salamsalaman

Yea A-ina

Ikut belasungkawa atas meninggalnya dr Lois. Tulisan Abah ini bercerita sisi kemanusiaan, sebagai sesama manusia sewajarnya kita bersimpati, meskipun semasa almarhumah hidup, sempat menjadi kontroversi terkait pandemi. CHD ini cukup sering menulis tentang tokoh yang berpikir out of the box. Terkadang saking di luar kotak bahkan bisa menjadi anti mainstream, melawan arus besar. Pemerintah ataupun masyarakat, hampir bisa dipastikan menerima hal baru, yang ditawarkan si tokoh apabila mendapatkan manfaat secara langsung. Misal Datuk Low si penambang BB efisien. Tetapi sebaliknya jika hal baru buah pemikiran out of the box, di persepsikan bakal mengurangi kenyamanan dan pendapatan, beda respon tentunya, berupa penolakan. Terlepas mana yang terbukti benar , almarhumah dr. Lois adalah salah satu contoh. Almarhumah tergolong anti mainstream garis keras, melalui podcast juga berbagai upaya lainnnya. Tentu saja penolakan pihak yang berbeda arus pikirannya semakin besar pula. Apapun itu selamat jalan dr. Lois, kami yang hari ini masih diberi hidup, pada akhirnya akan menyusul jua.

Jimmy Marta

Hari hari ini harga cabai makin pedas. Saat migor licin melejit, kt dikasih resep rebus, bakar dan kukus… Kalau yg pedas gini apa ya jurusnya biar tdk makin mlongo..?? Kasian sama emak2, ilmu manajemen dapur nya makin susah diaplikasikan. Padahal semua teori sudah coba diterapkan. Rencana sudah dibuat sistematis. Strategi disusun. Pelaksanaan diwasi ketat… Evaluasi sementara menyatakan terjadi peristiwa tak terduga. Di pasar terjadi huru hara, susah dikendalikan…

*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button