Kabupaten Malang

Berantas Difteri dan Campak, Dinkes Geber Imunisasi hingga Agustus

AMEG – Kepala Seksi bidang Survailans dan Imunisasi Dinkes Kabupaten Malang, Suyatno mengungkapkan, bulan imunisasi nasional dilaksanakan hingga Agustus 2022 mendatang, Jumat (24/6/2022).

“Bulan imunisasi nasional ini sudah mulai Mei lalu. Sasarannya lebih dari 50 ribu anak. Kegiatannya dibagi dua, yakni kejar imunisasi dan crash program campak,” terang Suyatno.

Dikatakan, cakupan imunisasi adalah anak usia 12 bulan sampai 59 bulan. Imunisasi diberikan dengan tiga jenis vaksinasi, melalui injeksi dan tetes.

Baca Juga

“Untuk yang kejar imunisasi diberikan bagi anak yang bolong (belum lengkap), atau yang belum vaksin sama sekali,” imbuhnya.

Suyatno merinci, sasaran kejar imunisasi sejumlah 40.519 anak. Sedangkan, yang imunisasi MR atau campak rubela 2, sebanyak 40.949 anak.

Menurutnya, crash program imunisasi campak selama sebulan, pada Agustus 2022. Imunisasi campak ini tidak melihat status atau riwayat vaksinasi yang sudah didapatkan anak. Yang sudah pernah imunisasi juga bisa divaksin lagi.

Ia menambahkan, cakupan imunisasi sebenarnya dihitung sejak 2017 untuk dilaporkan kepada pemerintah. Akan tetapi, selama dua tahun terakhir, menurutnya cakupan masih rendah karena pandemi.

“Cakupannya sudah sekitar 25 persen, dari total sasaran imunisasi dasar,” kata Suyatno.

Nyatanya, rendahnya cakupan ini menimbulkan munculnya kasus difteri (2 kasus), satu di antaranya positif, dan 5 kasus suspect campak.

Kemunculan kasus penyakit ini sudah disebut kejadian luar biasa (KLB), walau muncul satu kasus. Menurutnya, kasus difteri bisa menyebabkan kematian, sementara campak bisa memicu terjadinya kelumpuhan.

“Difteri parah bisa memicu penutupan membran tenggorokan, yang bisa menyebabkan kesulitan pernapasan. Kalau campak bisa lumpuh layu, ujung-ujungnya bisa menyebabkan anak polio,” bebernya.

Agar sasaran dan cakupan imunisasi maksimal, maka dibutuhkan juga kerja sama berbagai pihak. Termasuk lembaga pendidikan dan keagamaan, dan pihak desa melului Pokja PKK.

Suyatno mengungkapkan, pelaksanaan vaksinasi selama bulan imunisasi berbasis posyandu.

“Paling utama imunisasi campak, dilakukan di posyandu-posyandu. Bisa juga di sekolah-sekolah, yang nanti didatangi petugas imunisasi,” pungkasnya. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button