Tak Berkategori

Buntut Kisruh Eksploitasi Sumberpitu, Tandon Simpar Masih Disegel

AMEG – Tandon air Simpar Wringinanom masih ditutup paksa massa yang mengatasnamakan Forum Penyelamat Sumberpitu (FPS), munyusul kisruh pemanfaatan air dari Sumberpitu Tumpang, Senin (12/9/2022).

“Saat ini kran pipa jaringan untuk wilayah Kota Malang di tandon Simpar ini masih kami segel. Belum dibuka, sampai ada kesepakatan yang disetujui pihak Tugu Tirta,” tandas Koordinator Badan Pekerja LSM ProDESA, Ahmad Kusaeri, yang turut aksi bersama Forum Penyelamat Sumberpitu, Senin (12/9/2022) siang.

Menurutnya, penutupan kran pipa jaringan air yang mengaliri pelanggan Kota Malang ini dilakukan pada Jumat (9/9/2022) lalu. Hal ini, sebagai bentuk sikap FPS bersama petani dari 11 desa yang merasa terdampak atas pengambilan air dari Sumberpitu.

Baca Juga

“Kemarin sebenarnya sudah dibuka kembali, karena ada kesanggupan secara lisan pihak Tugu Tirta menyetujui kesepakatan yang kami ajukan. Tetapi, saat berita acara kesepakatan ini diajukan tidak jadi disepakati, maka ditutup kembali. Hanya dibuka sekitar setengah jam saja,” beber Kusaeri.

Apa yang menjadi tuntutan melalui Forum Penyelamat Sumberpitu?

Menurutnya, yang diminta adalah kesanggupan pihak Tugu Tirta Kota Malang, juga memikirkan kesejahteraan petani yang memanfaatkan sumber, atau memenuhi kewajiban kompensasi atas keuntungan penjualan air curah yang didapatkan dari Sumberpitu.

Adanya eksploitasi air Sumberpitu ini juga dikeluhkan Yoyon Hermanto, warga Banjarejo Pakis. Menurutnya, beberapa kali terjadi kekurangan debut air untuk pengairan lahan pertanian, setelah debit air bakunya terkurangi untuk air bersih PDAM.

“Kami inginnya ada jaminan kecukupan air untuk pertanian, atau dikembalikan lagi sumbernya untuk lahan-lahan petani,” tandas Yoyon.

Akibat tersedot untuk air bersih yang dikelola PDAM ini, kata Yoyon, kerap terjadi kekurangan air irigasi juga konflik pemanfaatannya bagi petani, terlebih selama musim kemarau.

Karena debit air yang kurang lanjutnya, kerap didapati rebutan air antarpetani, atau dengan juru pembagi air.

“Saat kemarau, petani menjadi takut menanam. Kalau dulunya bisa sampai tiga kali, sekarang dia kali masa tanam saja sudah rebutan,” aku Yoyon.

Informasinya, pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Jawa Timur akan turun tangan menyelesaikan penutupan tandon air Simpar di Wringinanom pagi ini. Akan tetapi, batal datang sementara massa perwakilan FPS sedianya akan mencegahnya dan berjaga-jaga di lokasi tandon.

Perwakilan warga dan petani desa terdampak eksploitasi Sumberpitu sendiri dari Desa Tumpang, Malangsuko, Jeru, Slamet, Bokor, Wringin Songo, Sukoanyar, Pucang Songo, Banjarejo, Kedungrejo, dan Sumber Pasir. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button