Disway

Buya Perhatian

”Tidak boleh lama sakit, Bung Dahlan, semoga cepat pulih, amin. Maarif.”

WA beliau itu masih saya simpan sampai sekarang. Itulah doa Buya Syafii Maarif ketika saya kena Covid-19 Januari tahun lalu.

Ternyata itu WA kedua terakhir beliau. Beliau meninggal dunia Jumat pagi kemarin (27/5/2022). Mantan Ketum Muhammadiyah itu sudah disepakati sebagai guru bangsa. Toleran. Sejuk. Mengayomi. Akomodatif.

Baca Juga

Orang itu memang berbeda. Pun ketika sama-sama Islam. Sama-sama Muhammadiyah. Bahkan sama-sama orang Minang. Buya Maarif, yang meninggal di Yogyakarta akibat sakit jantung, memang istimewa.

Itu ternyata WA beliau kedua sebelum terakhir. Setelah itu, beliau masih kirim WA sekali lagi. Yakni, ketika saya menulis tentang D-dimer saya yang terlalu tinggi —setelah kena Covid.

”Bung DI yg baik, saya baru baca Penantian D-dimer sambil merinding, maklumlah sudah 85 tahun. Aduh, ya Allah, berilah Bung Dahlan ini kesembuhan, bgs ini msh sangat memerlukannya, amin. Maarif.”

Semua WA beliau saya balas dengan tawaduk. Saya sangat menghormati beliau. Waktu saya menjadi sesuatu dulu, saya menghadap beliau. Kebetulan beliau di Jakarta. Tinggal di sebuah apartemen yang sederhana —untuk ukuran tokoh sekelas beliau.

Yang saya belum pernah adalah: ke rumah beliau di Yogyakarta. Di daerah Gamping, Sleman. Padahal, rumah itu terkenal sekali. Siapa pun pernah ke rumah itu. Yang Muhammadiyah. Yang NU. Yang Kristen. Yang Konghucu.

Dan para tamu itu selalu diajak Buya makan tongseng. Yakni, di sebuah warung tongseng yang jadi langganan Buya.

Sejak tidak jadi apa-apa lagi, saya sebenarnya kehilangan nomor HP beliau. Juga, tidak pernah kontak lagi. Saya sangat sibuk dengan urusan yang Anda sudah tahu itu.

Sampailah tahun 2020. Ketika Covid melanda kita. Tak disangka saya menerima WA dari beliau. Rupanya beliau masih menyimpan nomor saya.

Kelihatannya beliau baru saja membaca Disway dengan judul Milenial Nakal. Beliau WA saya untuk minta nomor telepon Al Ghozi yang jadi tema tulisan itu. Beliau ingin menyarankan agar Ghozi bisa dimanfaatkan BNPB. Yakni, lembaga yang menangani Covid, yang waktu itu dipimpin Jenderal Dony Monardo.

”Sudah, Buya. Ghozi sudah tidur di kamar sebelah saya,” ujar Monardo suatu saat. Respons Jenderal Monardo itu di-forward ke saya.

Lalu, beliau WA saya lagi. Rupanya baru saja membaca Disway tentang dr Andani yang dari Padang itu. Yang menemukan cara meningkatkan kapasitas lab pemeriksaan Covid sampai empat kali lipat.
Buya sangat perhatian dengan anak-anak muda berprestasi seperti itu. Inilah WA beliau tentang dokter Andani:

”Baru sy ikuti dg air mata wawancara Bung Dahlan dg Dr Andani. Matur nuwun sanget. Apkh Jend. Monardo sdh kontak dg manusia hebat dari Unand ini? Mhn juga sy diberi WA-nya. Maarif.”

Tidak lama setelah itu, saya dengar dokter Andani sudah menjadi orang BNPB pusat. Pergi ke mana-mana. Ke seluruh Indonesia. Sampai ia sendiri terkena Covid. Kadang ia bersama Monardo dan bersama Al Ghozi. Termasuk ke Surabaya. Ikut merancang peningkatan kapasitas lab milik Pemkot Surabaya.

Perhatian Buya pada penanganan Covid memang luar biasa. Beliau bahkan kirim surat ke Presiden Jokowi. Yang isinya tersiar luas di medsos. Yakni, soal kematian para dokter yang menangani Covid-19.

”Negara bisa oleng,” tulis beliau ke Presiden Jokowi.

Saya pun menghubungi dua orang kemarin. Yang tahu banyak tentang Prof Dr Syafii Maarif. Yang lulusan IKIP Yogyakarta, Ohio University, dan Universitas Chicago, Amerika Serikat.

Dua orang itu: Budi S. Tanuwibowo dan dokter Jagaddhito Probokusumo.

Pak Budi adalah ketua Konghucu Indonesia. Bung Jagaddhito adalah calon spesialis jantung dan pembuluh darah, yang kini lagi menjalani residen di RS Sardjito Yogyakarta. Ia putra mantan rektor ITS, seorang ahli teknik sipil, Prof Dr Ir Priyo Suprobo.

Tulisan dokter Universitas Airlangga itu bisa dibaca di bagian lain Disway hari ini. Betapa Buya memberikan perhatian besar kepada anak muda.

Sedang Budi pertama mengenal Buya saat sama-sama ke Filipina. Yakni, ketika menghadiri dialog antar-iman di sana.

”Setiap makan pagi, saya satu meja dengan beliau. Waktu itu, sekitar 20 tahun lalu, makan saya banyak. Itu membawa kesan mendalam buat beliau,” katanya. ”Setiap kali bertemu lagi, beliau selalu mengingat selera makan saya itu,” tambahnya.

Suatu ketika, ujar Budi, Buya ke kelenteng. Minta dijelaskan apa itu popwe. Yakni, kocokan potongan bambu yang diberi nomor itu. Beliau pun mencobanya.

Lalu, giliran Budi ke forum Muhammadiyah. Waktu itu Buya lagi bicara dengan sekelompok warga Muhammadiyah. ”Melihat saya datang, beliau minta saya duduk di meja itu. Pembicaraan sebetulnya bersifat intern, tapi beliau mempersilakan saya ikut mendengar,” ujar Budi. ”Kan Pak Budi orang kita sendiri. Tidak apa-apa,” ujar Buya seperti ditirukan Budi.

Terakhir Budi diundang lagi ke Yogyakarta. Ketua umum Muhammadiyah-nya sudah Pak Haedar. ”Saat makan siang, kami berdiskusi banyak hal mengenai Islam dan Konghucu. Kami sama-sama meyakini bahwa kalau ada keadilan tak akan ada persoalan yang mengganggu persatuan. Kalau ada keadilan, takkan ada persoalan kemiskinan,” ujar Budi.

Lain hari Budi menemui Buya. Tujuannya: minta Buya bersedia diangkat menjadi anggota kehormatan Konghucu.

”Tanpa pikir panjang, beliau langsung setuju,” ujar Budi.

Terakhir Budi menemui Buya menjelang Covid lalu. Ia berharap agar Buya mau menjadi pembicara dialog Islam-Konghucu. Beliau bersedia, tapi tidak mungkin lagi. Buya sudah tidak bisa lagi pergi jauh.

Sebenarnya masih ada yang ingin ditunjukkan Budi ke Buya: kini pola makan Budi sudah berubah drastis. Berat badannya sudah turun banyak. “Tinggal” 103 kilogram.

”Mudah-mudahan di surga sana beliau masih bisa melihat perubahan makan saya,” ujar Budi yang dulu bersama saya mengurus organisasi barongsai Indonesia.
Buya, saya mohon maaf. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Kado Nyawa

Akagami Shanks

Ada pertanyaan lain kalau ada yang mau jawab si. Kemana aliran Investasi Telkomsel ke Goto?. A. Ke ARTO (Bank Jago), lewat PT Dompet Karya Anak Bangsa. B. Ke MPPA lewat Goto, Gojek Tokopedia, Tbk. C. Untuk nutup loss, karena promosi cashback Goto. D. Untuk gaji + bonus karyawan Goto. E. Menjadi kasnya LG, dan KI. F. Tidak, ke mana-kemana. Mungkin ada yang mau jawab, kasihanlah ritel. Cuma nebak-nebak :V

Komentator Spesialis

Yang bakal menarik dari Telkom adalah anak usaha yang menggarap bisnis data center dan cloud service, yaitu PT. Telkom Indonesia International (Telin), Telkom sigma dan Data center Telkom. Telin mulanya banyak membidik pasar data center singapura. Belakangan di Indonesia gencar mendirikan data center untuk mensupport aturan kewajiban host lokal sektor perbankan. Telkom Sigma diakuisi dari Sigma Caraka, yang terkenal dengan Bali Camp nya dulu. Lha kok dilalah, si pemilik habis jual Sigma ke Telkom, dia mendirikan DCII yang menjadi salah satu top gainer saat IPO kemaren. Kalau 3 anak usaha ini di merger dan di IPO kan akan menjadi salah satu game charger Telkom.

Akagami Shanks

Hari ini dapat doble strike. Jadi saya syukuran. Mau bahas “TLKM”. Masih pagi, ngeri kalau bahas tembak-tembakan. Bahas tembak-tembakan nanti saja. Takut mlorot (wkwk). 1. Market Caps “TLKM”, yaitu; 199,08 T. Per 27 Mei 2022. 2. Induk dari: PT Dayamitra Telekomunikasi, PT Graha Sarana Duta, PT Insfrastruktur Telekomunikasi Indonesia, PT Metranet, PT Multimedia Nusantara, PT Napsindo Primatel, PT PINS Indonesia, PT Telekomunikasi Indonesia International, PT Telekomunikasi Seluler atau (Telkomsel), PT Telkom Akses, PT Telkom Satelit. (Source: idx.co.id). 3. Dual listing, di NYSE: TLK. 4. Listing date di IDX sejak 14 November 1995. 5. Mulai masuk papan penggorengan sejak Desember tahun 2000 sd Oktober 2007. Tepatnya pada Januari 2001 harga TLKM masih 180 rupiah. Terus di masak sampai menyentuh level All time high (Rp2.530) pada oktober 2007. 6. Profit taking pertama di lakukan dalam waktu 1 Tahun (2007-2008), Mungkin karena ada drama krisis property. 7. Harga saham TLKM sedang dalam posisi wait & see (per 27 Mei 2022). Asingnya keluar (1.17 T) pada pasar reguler dalam sebulan terakhir. Nggak tau modal siapa yang di ambil. Hal ini membuat TLKM (-10%), dalam sebulan terakhir. 8. Rumus sederhana TLKM, 1T = 10%, kurang fee transaksi. Apakah kalau investasi 1T di TLKM pasti dapat 10%, tidak juga. 9. Kalau ada modal 1T mending anda buat perusahaan banyak rencana saja. Ok, bukan saran beli jual. Saya cuma mau nanya. Yang punya data kompisisi kepemilikan anaknya TLKM siapa?.

Akagami Shanks

Fokus saya menganalisa ini karena kemungkinan ada praktik “Insider Trading” @KS, secara terang-terangan. Base datanya adalah buku prospektus (IPO), Goto. Pada halaman pasal perjanjian antara Telkomsel dan Goto. Juga salah satu profil dari wakil komisaris BMHS di @Goto. Di sisi lain ada pergerakan menarik dari @LG di ARTO. Sizenya hampir sama dengan net sell LG, pada IPO Goto. Apakah ini yang di maksud dengan teknik pindah saku. Tapi jarak tanggalnya tidak cocok sama sekali. Long run, satu tahun (wkwk). Saya sangat menunggu apa yang akan di sampaikan oleh pihak otoritas. Supaya tidak perlu menebak-nebak lagi, apalagi sampai menuduh. Juga menunggu tulisan @DahlanIskan soal apabila terjadi kejahatan pada pasar modal. Dan mengenai (IPO), coba tawarkan ke @KI saja. Paling pintar kalau masak IPO, atau @SF saja yang model ayam-ayaman, cuma mlangkring pas pagi hari. Tidak perlu di sebut satu-satu apa kode sahamnya. Di RTI datanya ada (wkwk).

Muhammad Hablul Barri

Kalo di sini, remaja yang ga terima dibully, lapor ke gank. gank nya manggil pelaku, langsung diuncit uncit rambutnya, dipukul dan ditendangin rame-rame. seperti video yang viral beberapa waktu lalu.. Sepertinya pas musim sekolah daring ga ada kasus ky gini, giliran mulai tatap muka muncul lagi. Mau mu apa pemuda…?

Mirza Mirwan

Maafkan saya, Pak DI. Waktu saya menyinggung soal penembakan di Uvalde di edisi “Tanpa Sakit” kemarin dulu itu memang hanya sambil lalu. Kemarin saya menambahkan cerita bertambahnya 4 korban meninggal. Dan ternyata bertambah 2 lagi. Total 21 korban tewas. Karena masih ada 17 korban terluka di RS, boleh jadi korban tewas akan bertambah lagi. Hampir sama dengan Tragedi penembakan di Sandy Hook Elementary School, Connecticut, yang menewaskan 26 orang, sepuluh tahun yang lalu. Tentang orangtua Salvador Ramos, tidak jelas siapa ayahnya. Kalau ibunya bernama Adriana Reyes/Adriana Martinez, 44, tinggal di sudut lain kota Uvalde. Tetapi, memang, sejak kecil Salvador dirawat kakek-neneknya: Rolando Reyes, 69, dan Celia Martinez, 66. Nenek Celia, yang ditembak pertama kali, diberitakan kondisinya sudah stabil, tidak lagi kritis seperti sebelumnya. Sementara suami Bu Irma Garcia, Joe Garcia, kemarin meninggal karena serangan jantung menyusul istrinya, meninggalkan 4 orang anak. Selama anak kalimat “the right of the people to keep and bear arms shall not be infringed” dalam Amandemen Kedua yang sudah berumur 231 tahun tidak diamandemen, selama itu pula penembakan brutal di AS masih akan terulang dan terulang lagi. Tabik.

yoming ACHFuadi

Ckckckck…. jadi ingat dulu waktu kecil masih sd kalau mau berburu burung atau kelelawar pakai katapel atau “plintheng”, kok sekarang bukan anak2 sd yg berburu burung, malah jadi sasaran buruan. Mungkin perlu dibuat kurikulum bagi anak2 sd dengan berburu burung sebagai refreshing, sehingga tidak ada lagi Ramos2 berikutnya yang stress, mungkin waktu dia sekolah sd tidak ada kegiatan refreshing tersebut.

Fajar Priokusumo

Sudah baca novelnya Jobs….? Runaway jury versi film hanya menyajikan bagian-bagian besarnya saja. Banyak detail-detail yang bisa bikin geleng kepala kalau kita baca novelnya. Yang jelas, industri senjata dan peluru tidak boleh berhenti. Maka, harus ada medan tampungan distribusi.

jobs 28

Ingat terulangnya kejadian penembakan ini….. Cobalah nonton RUNAWAY JURY… saya mash simpan koleksi film tersebut…. bagaimana perjuangan seorang yang terpilih (sengaja ingin dipilih) menghadapi olgarki produsen pabrik pembuat srnjata api di Amerika…. menarik filemnya….. semoga BUKAN untuk kesekian kalinya saya menyarankan nonton filem tersebut (ini yang kedua pd saat Abah menulis kejadian yang serupa ; saya lupa judul tulisannya mungkin di atas ada ditulis) apabila

Jokosp Sp

Cerita pembunuhan anak sekolah di Amerika sudah tiga kali kalau tidak salah ingat di tampilkan oleh Disway.id. Ini sebenarnya nyesek buat Ibu – ibu yang mempunyai anak – anak.Sangat menghawatirkan. Namun perlakuan negara toh masih membebaskan pembelian senjata. DPR nya juga adem ayem saja tidak ada usaha untuk pencegahan. Ini mirip juga lah dengan kasus di negara kita juga. Batu Bara jadi krisis ke PLN, Gas Mahal untuk konsumsi rakyat bawah, Minyak goreng mahal untuk konsumsi rakyat bawah sampai harga TBS petaninya anjlog. Toh hal ini hanya Pak presiden saja yang bergerak (mendingan). DPR nya masih adem – adem saja diam membisu dan tutup telinga. Dan Disway.id yang banyak dikomplain masalah iklan, yang menutupi halaman tulisan di lap top maupun layar HP, toh Pak DI juga tidak ada respon. Apalagi team IT nya makin parah saja kelihatannya. Iklan sampai menutupi tulisan Abah yang kita anggap tulisan yang paling berkualitas sampai saat ini. Sayang harus terpotong dan tertutupi iklan – iklan hantu yang tiba – tiba nongol begitu saja. Mungkin kalau harus bayar untuk membaca Disway kami tidak keberatan, daripada harus melihat iklan – iklan yang mengganggu………….. sering muncul iklan yang menjijikkan juga. Mohon maaf Pak Dahlan, kalau pagi – pagi sudah ngedumel di sini. Karena kami peduli dan cinta dengan Disway.id. Semangat pagi.

thamrindahlan

Sesama warga bumi tentu siapapun trenyuh menyaksikan berita penembakan brutal. Benar akan dan akan terjadi selama orang Amerika tetap dibebaskan membeli senjata api. Paling ideal Presiden Biden dan perangkat Hukum disana mengeluarkan UU Pelarangan Senjata Api dimiliki warga sipil. Paling tidak sebagai langkah pertama pelurunya saja diganti menjadi peluru karet kalau memang menghilangkan gaya hidup cowboy yang suka tembak tembakan Salam salaman.

Juve Zhang

Amerika negara sangat terbuka dan bebas, sangat tinggi kriminalitas, tetap saja ber bondong manusia mancanegara ke sana, mereka punya mimpi Amerika, jadi Bill Gates,Elon, Jeff Bezos, Steve Jobs dll. Wajar saja, mereka ada yg imigran seperti Elon. JB dan SJ tak pernah mau kenal ayah kandung nya walaupun tahu. Bagi Amerika mereka cuma ” donor” sperma seperti donor darah, itulah Amerika. Hehehehe, bahkan ambil barang senilai dibawah USD 950 atau 13 juta , aman aman saja di aturan hukum California. Ramos jelas lelah mental di bully sejak SD karena bicara nya. Kita hormati budaya Amerika dan Terbiasa dengan Gaya Amerika sebagai negara terbuka.

Agustinus Marampa

BAHAS NIKU (NIKU BANYU) SAJA PAK DIS… BAHAN BAKAR HIDROGEN YANG DIUJI COBA DI KENDARAAN DINAS TNI JAWA BARAT LEMAHABANG CIREBON

Lena Wati

Mumet aku mumet,,,,, Untung di Indo tdk dibebasin beli senpi. Negeri yg super tenang dan damai ini , duluuu uuu Skrg tanpa senpi bebas aja ributnya kaya apa bae (di medsos dll), gonjang ganjing (identitas), tawuran (maaf ,anak yg ter “pelajar”), geng motor,klthih. Blm lg separatis, Aplg teroris, Lha wong Amerika aja (yg ktnya negara adidaya, ternyata gak berdaya dan Mumet). Semoga Selamat Negeriku, Nyaman buat anak cucu, Sekian dahulu, Mumet aku.

Johan

Setiap orang tua tentu akan sangat terpukul, ditinggal oleh anaknya yang dijemput oleh maut, apalagi dengan cara yang tidak wajar seperti ini. Sangat sulit dibayangkan bagaimana hancurnya perasaan orang tua para korban. Saya yang ditinggal anak perempuan yang akan menikah jauh saja sudah merasakan sebagian rasa kehilangan yang membuat saya sedih. Sebab itu pula di malam pernikahan putri saya, diam diam mata ini mengalirkan air mata. Rasa haru dan sedih, sekaligus mengasihani diri yang akan ditinggal anak gadisnya. Bicara tentang anak perempuan, saya masih ingat perkataan Ibu dosen saya dulu, cinta pertama seorang anak perempuan adalah ayahnya. Seorang ayah adalah pria pertama yang dikenal oleh si anak perempuan, seorang yang akan menjadi panutan dan tempat curahan hati. Si anak bisa patah hati bila sang ayah melakukan hal yang mengecewakannya. Karena itulah bagi yang memiliki anak perempuan, perlakukan si anak dengan baik dan hati-hati. Seorang anak perempuan yang patah hati karena ayahnya, akan menanggung dampak buruk ke mentalnya di sepanjang hidup.

Tri Budiyono

Tidak bisa membayangkan bagaimana sedihnya orang tua dan keluarga anak-anak itu. Melepas anak untuk mencari ilmu tapi tak pernah kembali lagi. Saya kehilangan keponakan yang meninggal atas dugaan “dianiaya” saat mengikuti Diklatsar Menwa UNS bln Oktober 2021 lalu. Rasanya sedih sekali. Hasil autopsinya, meninggal karena kekerasan tumpul yang menyebabkan mati lemas. Sama seperti di Amerika sana, apabila ada kejadian seperti ini, semua juga berharap agar ini kejadian terakhir kali, tapi bisa saja terjadi lagi kalau tidak ada tindakan nyata dari pihak terkait dengan mengeluarkan aturan yang tegas tentang larangan “perploncoan” dan “pendisiplinan kelewat batas” yang biasanya dilakukan oleh para senior. Sudah berapa puluh korban kekerasan di dunia pendidikan di Indonesia? Semoga benar benar tidak ada lagi korban kekerasan di dunia pendidikan baik di Indonesia, di USA dan dimanapun.

Udin Salemo

Mungkin waktu sekolah Ramos sering kena bully karena kecadelannya. Sehingga dalam alam bawah sadarnya tertanam balas dendam. Ia bekerja. Dan ia punya uang, beli senjata. Alam bawah sadarnya mengingatkan akan bully yang ia dapatkan dimasa silam. Lalu terjadilah eksekusi itu. Nah, bully masa silam itu ternyata harus disembuhkan untuk tidak merusak buat diri sendiri dan membawa korban orang lain. Mungkin kalau kejadian ini di negara wkwkwkland yang pertama keluar dari penghakiman buzzer adalah Ramos perlu diselidiki apakah terpapar ajaran terorisme. Begitulah kalau orang sudah fobia. Akal sehatnya kurang bekerja dengan benar.

Liam Then

US jika di pandang dari segi perkembangan budaya, dan kesejahteraan umum sedang mengalami proses yang sering mereka ungkapkan di media mereka , “spiralling down”. Dulu waktu muda saya membaca media barat dengan kaca mata kuda. Apa yang saya baca saya anggap yang paling benar dan tepat dan sudah seharusnya. Sekarang sudah lumayan berumur. Kadang terpikir istilah mereka , “memandang dari pelana kuda” ,sombong ,congkak double standard, egois, napsu mendikte dunia yang begitu besar. Menganggap mereka sebagai penyelamat perang dunia ke-2 . Padahal mereka turun di waktu-waktu terakhir. Kesopanan dan harga diri orang eropa membiarkan Amerika punya sifat seperti ini.

LiangYangAn 梁楊安

Lanjut Tompkins, perbedaan otak juga dapat mempengaruhi fungsi dasar tubuh. Contohnya, saat dihadapkan dengan adegan sadis penuh darah dalam film, detak jantung orang awam akan berdegup lebih cepat dan keras, napas terburu-buru, dan keringat dingin. Namun semua hal ini tidak berlaku bagi seorang psikopat. Ia malah akan semakin tenang. Aaron Kipnis, PhD. penulis The Midas Complex, berpendapat bahwa minimnya rasa takut dan penyesalan seorang psikopat dipengaruhi oleh lesi pada bagian otak yang bertanggung-jawab untuk rasa takut dan penghakiman, yang dikenal sebagai amigdala. Psikopat melakukan kejahatan dengan darah dingin. Mereka mendambakan kontrol dan impulsif, memiliki naluri predator, dan menyerang secara proaktif, bukan sebagai reaksi terhadap konfrontasi. Sebuah studi 2002 menemukan bahwa 93,3 persen dari kasus pembunuhan psikopat terjadi secara alami (artinya, kurang lebih rangkaian kejahatan tersebut sudah direncanakan dan dikalkulasikan sebelumnya).

Liam Then

Makasih Ko Yang an ,dapat info baru. Saya dulu pernah di kasih fotocopy buku yang mengupas tentang subconcious thinking oleh teman. Saya sangat kagum kepada riset-riset ilmuwan barat, ketertarikan mereka yang beragam dan fokus mereka waktu melakukan riset dan percobaan. Pernah saya baca seorang doktor melakukan 1000 pasang pemijahhan ikan cupang hanya untuk mengetahui persentase dan peluang genetic warna cupang diturunkan. Ada saja yang mereka teliti. Saya sering betanya kenapa. Sehingga ingat ungkapan yang sering di ucapkan ibu saya. Kalau ia menganggap saya melakukan hal yang tidak umum. ” Ciak khak pa” ( Makan terlalu kenyang – tio ciu ) katanya. Orang barat banyak penelitian karena perutnya sudah kenyang, waktunya ada. Tak perlu pusing duit keperluan sehari-hari. Sehingga bisa fokus kepada penelitian. Begitu saya tebak. Hehehe.


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button