Camat Kepanjen Tidak Tahu Ada Sawah Dibuldozer

AMEG – Sejumlah alat berat buldozer diterjunkan untuk meratakan lahan persawahan milik warga di Desa Mangunrejo, Kepanjen, Selasa (25/1/2022). Belum ada kejelasan soal perizinan dan peruntukan apa dari pengerjaan proyek ini.

Dikonfirmasi soal pengerjaan proyek di atas lahan sawah warganya ini, Kepala Desa Mangunrejo, Suntoro, mengaku tidak tahu banyak. Akan tetapi, lanjutnya, ia sudah pernah mendapatkan informasi, bahwa proses perijinannya sedang diurus.

Camat Kepanjen, Eko Margianto, juga memberi jawaban yang sama. Menurutnya, diperkirakan proyek ini sudah ada sejak sebelum ia resmi bertugas menjadi Camat Kepanjen. Akan tetapi, tidak ada informasi soal perijinan yang sudah diterimanya.

Eko mengungkapkan, kabar yang sempat ia dengar hanya, proyek ini pernah didatangi pihak Satpol PP.

“Saya dengan mau didirikan untuk pabrik rokok. Namanya perusahaannya apa tidak tahu. Belum ada kabar (soal perizinannya). Kalau IMB (Izin Mendirikan Bangunan), pasti diketahui Camat,” jelas Eko Margianto, Selasa (25/1/2022) siang.

Sumber informasi dari pihak Desa Mangunrejo yang berhasil dihimpun ameg.id, diketahui pengurusan balik nama kepemilikan tanah di hadapan notaris, baru dilakukan sekitar Desember 2021 lalu. Pemilik lahan ini, disebut-sebut dibeli atas nama Tanoi dan Erik, kakak-adik yang berdomisili di Sukun Kota Malang.

Akan tetapi, pada saat bersamaan sudah dilakukan pengerjaan pagar untuk pondasi keliling lahan seluas 1,3 hektar ini. Pengerjaan lalu berlanjut hingga pengeringan dan pengurukan lahan sampai saat ini.

Sebelumya, Kadis Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Satu Pintu (DPM-PPST), Subur Hutagalung, juga mengakui hal yang sama.

Sebaliknya, ia malah meminta ameg.id, untuk membantunya memastikan nama perusahaan (PT/CV) yang sedang membangun proyek di lahan tersebut.

Belum ada kejelasan resmi tentang ketentuan pemanfaatan lahan yang dibangun proyek ini. Namun, pengerjaan proyek ini berada di kawasan hijau lahan produktif pertanian. (*)