Kota Batu

Disparta Batu Ancang-ancang Susun Rippda

AMEG – Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu ancang-ancang menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (Rippda), tertuang pada PP No 50/2011 tentang Rrencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional (Ripparnas) 2010-2015.

Rippda berfungsi sebagai pedoman penataan dan pengelolaan, pemberdayaan serta pengembangan potensi pariwisata secara tepat, terencana dan terukur, sehingga pemanfaatan ruang tetap menjaga daya dukung lingkungan selaras pelestarian ekologis.

Kini, jasa konsultasi perencanaan review Rippda telah tercantum dalam LPSE Disparta Kota Batu. Pagu anggaran Rp 250 juta bersumber dari APBD 2021. Belanja jasa konsultasi layanan kepariwisataan dimenangkan PT Presisitektur Karya Utama dengan harga penawaran sebesar Rp 162,7 juta.

Baca Juga

Kepala Dinas Pariwisata, Arief As Siddiq, mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan dokumen perencanaan Rippda, sebagai landasan awal untuk proses penyusunan Ranperda Rippda yang akan diserahkan ke legislatif.

“Dokumen kajian perencanaan Rippda merupakan bagian dari pembentukan Ranperda yang akan disampaikan ke legislatif. Hasil akhirnya berupa Perda,” jelas Arief, Minggu (1/8/21).

Dia berharap, setelah dilakukan review dokumen perencanaan, akhir 2021 atau awal 2022, dokumen kajian bisa diselesaikan.

“Selama belum memiliki Perda Rippda, penataan dan pengembangan kepariwisataan berpedoman pada Perda Kota Batu No 1 tahun 2013 tentang penyelenggaraan kepariwisataan. Dengan adanya Perda Rippda, kami sangat yakni dapat memaksimalkan penataan dan pengembangan kepariwisataan,” tutur dia.

“Rippda juga ada kaitannya, sinergi dengan kebijakan pemanfaatan ruang dan dampak KLHS. Semua terintegrasi dalam pengembangan kepariwisataan berbasis kearifan lokal dan berbasis lingkungan. Kajian ini mencakup aspek tata kelola pemanfaatan ruang, pembangunan kepariwisataan, sosial budaya masyarakat,” urai dia.

Di sisi lain, Disparta Kota Batu juga bakal melaunching Batu Tourism Mall (BTM). Didirikannya BTM itu bertujuan agar terbangun sinergitas dan rasa saling memiliki.

“Pada akhir tahun nanti, kami menargetkan BTM sudah bisa dilaunching. BTM memiliki dua lantai. Lantai bawah dijadikan pusat layanan informasi, lalu lantai dua bisa digunakan untuk para pelaku wisata dan ekonomi kreatif (Ekraf),” jelasnya.

Dalam BTM pihaknya juga menyiapkan sarana promosi bagi pelaku wisata dan ekraf. Wisatawan yang ke BTM tidak hanya mendapat penjelasan ragam wisata di Kota Batu. Dengan disuguhkan produk unggulan para pelaku ekraf. Nantinya dalam BTM tersebut juga akan menjadi wadah berkumpulnya pegiat Pariwisata di Kota Batu. (*)


Editor : Achmad Rizal
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button