Nasional

Gaya Kriminal Berondong-Mami

Asmara Ecky – Angela tragis. Polisi mengungkap, Angela (54) dibunuh Ecky (34) dimutilasi jadi tujuh bagian di Bekasi. Terbaru, polisi menemukan motif: Apartemen dan harta Angela dikuasai Ecky. Dikuras abis.

***

DIREKTUR Reskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi kepada pers, Senin (6/2) merinci harta milik Angela yang dikuasai Ecky ada tiga::

Baca Juga

1) Apartemen Taman Rasuna Said, Tower 1 Nomor 33A, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan senilai Rp 1,1 miliar. 2) Uang di rekening bank Angela Rp 158 juta. 3) Ecky menggadaikan sertifikat rumah orang tua Angela Rp 40 juta.

Apartemen itu sempat disewakan setahun kepada AG dan masa sewanya sudah habis Rp 99 juta. Lalu, apartemen dijual dengan harga di bawah pasaran, Rp 800 juta plus biaya administrasi Rp 50 juta, dibeli IN.

Polisi juga mengungkap, aparteman itu dikuasai Ecky setelah membunuh Angela dengan akta jual-beli (Angela menjual ke Ecky) fiktif. Tapi, proses jual-beli itu sudah disahkan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sehingga Ecky bisa menjual cepat Rp 800 juta.

Kombes Hengki mengungkap proses jual-beli fiktif, begini:

“Pada 1 Desember 2020, M Ecky Listiantho menghubungi dan bertemu saudara SA, yang merupakan teman SMP Ecky, dengan maksud agar saudara SA mau menjadi saksi palsu atau fiktif mengenai surat perjanjian jual beli apartemen.”

Dilanjut: “Pada 6 Januari 2021 di persidangan, SA hadir sebagai saksi, bahwa SA menyatakan hadir dan menyaksikan saat terjadi jual-beli apatemen, yang sesungguhnya fiktif itu.”

Kesimpulan sementara polisi, motif pendekatan Ecky ke Angela adalah memburu harta Angela dibalut asmara.

Sedangkan motif pembunuhan Angela, karena janda Angela mendesak Ecky minta dinikahi. Sebaliknya, Ecky menolak dengan tiga dalih: 1) Beda agama. 2) Ecky sudah punya isteri bernama Ellyzar Zahra alias Acha dan punya seorang anak masih balita. 3) Beda usia mereka 20 tahun, Angela lebih tua.

Dari situ terjadi pertengakaran hebat. Ecky membunuh Angela. Untuk menutupi jejak pembunuhan, Ecky menggergaji elektrik jasad Angela jadi delapan bagian:

Pergelangan kaki kiri-kanan. Batang kaki kiri-kanan. Pangkal lengan kiri-kanan. Perut dipotong sampai tulang belakang putus. Dengan begitu potongan gampang dibungkus plastik.

Potongan dimasukkan plastik hitam besar, disimpan di dua kontainer besar. Diletakkan di kamar mandi rumah kontrakan di Kampung Buaran, Desa Lambangsari, Tambun Selatan, Bekasi. Ini rumah dikontrak Ecky, khusus bersama Angela.

Sedangkan rumah Ecky dengan isterinya Icha di Perumahan Mustikasari, Bekasi Timur. Dua lokasi itu berjarak sekitar 6 kilometer.

Asmara model begini (perempuan lebih tua dari pria) biasa disebut ‘berondong’. Berondong dari Bahasa Jawa, artinya jagung muda, rasanya manis. Asmara model sebaliknya (pria lebih tua dari perempuan) disebut ‘daun muda’, gurih juga.

Pria berondong panggil pasangannya mami. Wanita daun muda panggil papi.

Baik model berondong atau daun muda, motifnya sama: Harta. Sebagai kompensasi (harga) dari berondong manis dan daun muda gurih. Atau sebagai pengganti masa muda yang sudah berlalu. Semua tahu, itu bukan percintaan standar. Yang standar, berikut ini:

Dr Stephen Whyte dari Queensland University of Technology, Australia, melakukan riset soal ini. Hasil riset dipublikasi di Jurnal Ilmiah Plos One, 19 Mei 2021. Bertajuk: “Sex differences in sexual attraction for aesthetics, resources and personality across age”.

Riset dilakukan 2016, jumlah responden 7.325 pria-wanita warga Australia, usia 16-65 tahun, pengguna Kontak Jodoh dan situs kencan di sana.

Fokus riset: Apa kriteria pasangan asmara ideal, menurut responden? Pada skala 0 – 100.

Karakteristik pasangan ideal terbagi dalam tiga kategori: 1) Estetika (usia muda, pesona wajah, bentuk fisik). 2) Sumber daya (kecerdasan, pendidikan, pendapatan). 3) Kepribadian (kepercayaan, keterbukaan, hubungan emosional).

Hasilnya diurai sangat rinci. Dilengkapi proses tabulasi, uji silang, sampai analisis data.

Intinya begini: Pria di usia 25 ke bawah mayoritas pilih kriteria nomor satu (fisik). Lewat dari usia itu sampai usia 30 jadi separo-separo antara kriteria nomor satu dengan dua. Lewat dari usia 30 mayoritas pilih nomor dua (utamanya pendapatan). Kriteria nomor tiga tetap dianggap penting di dua generasi usia itu, tapi tidak setinggi nomor satu dan dua.

Wanita, usia 22 ke bawah mayoritas pilih nomor satu. Lewat dari usia itu sampai usia 40 mayoritas beralih ke nomor dua. Lewat dari 40 mayoritas pilih nomor tiga.

Riset itu dikaitkan dengan kasus pembunuhan-mutilasi Angela, tampak persilangan. Ecky di usianya terkait riset tersebut pilih nomor dua. Sebaliknya, Angela pada usianya cenderung pilih nomor tiga.

Berarti, Ecky dari sudut pandang Angela ketika masih hidup, adalah kelihatan berkepribadian menarik. Sebaliknya Ecky melihat Angela pada nomor dua. Sudah klop. Itu sebab, kasus asmara berondong sangat banyak.

Kriminolog Honolulu, Hawaii, R. Barri Flowers dalam bukunya bertajuk: “Missing or Murdered: The Disappearance of Agnes Tufverson” (2017) mengulas kasus berondong sangat terkenal di New York, Amerika Serikat (AS), tapi itu kejadian jadul.

Meski kasus lama, kejadiannya jadi buah bibir warga AS selama puluhan tahun. Bahkan sudah hampir seabad. Buku itu tetap best seller di AS pada 2018. Juga di Eropa.

Senin, 4 Desember 1933. New York di puncak musim dingin. Agnes Colonia Tufverson (43) menikah dengan Ivan Poderjay (33) di Little Church Around the Corner di pengkolan E. 29th St dan Madison Ave. Itu cuma beberapa blok dari apartemen mewah Tufverson di Manhattan.

Pernikahan dihadiri pendeta dan jemaat, serta keluarga teman-teman pengantin wanita. Keluarga dan kerabat pengantin pria tidak ada. Poderjay asal Yugoslavia, yang katanya liburan ke New York.

Tufverson lajang, pengacara cukup terkenal New York. Gigih dalam berperkara, bayarannya tinggi, dan sangat kaya. Saking serius berkarir, dia lupa menikah. Sampai berkenalan dengan pemuda Poderjay.

Poderjay, setahu Tufverson, mantan tentara Yugoslavia berpangkat kapten. Meski agak aneh, di usia segitu Poderjay sudah mantan tentara. Tapi tampan dan berpostur gagah. Potongan tentara. Ramah. Pandai bicara.

Hari-hari Tufverson yang semula membosankan, sejak kenal Poderjay jadi ceria. Dunia jadi milik mereka berdua. Akhirnya menikah. Setelah menikah, mereka tinggal di apartemen mewah Tufverson.

Dua pekan setelah pernikahan, Poderjay mengajak Tufverson bulan madu ke Eropa. Tufverson setuju. Tentu, atas biaya Tufverson, karena Poderjay belum punya kerjaan di AS. Juga di Eropa.

Beberapa hari sebelum berangkat, Tufverson memberitahu keluarga di Grand Rapids, Michigan, bahwa dia dan suami akan bulan madu ke Eropa.

Mereka berangkat dengan kapal SS Hamburg. Kapal mewah di zamannya. Sejak itu Tufverson hilang. Musnah. Sebab itu, judul buku Barri Flowers (sampai terbit 2017) ada kata “Missing or Murdered…”

Pertengahan Agustus 1934, keluarga Tufverson lapor polisi New York, bahwa Tufverson yang pamit keluarga bulan madu sebulan di pedesaan pinggiran London, Inggris, ternyata sudah lebih enam bulan belum pulang. Tufverson bukan tipe suka menghilang. Mestinya, keluarga dikabari posisi hotel atau tempat tinggal di London.

New York Police Department (NYPD) langsung merespon. Dilakukan investigasi mendalam. Sejak itu, surat kabar New York, bahkan AS, memberitakan kasus ini. Jadi heboh.

NYPD mengungkap banyak fakta. Melalui saksi pembantu rumah tangga di apartemen Tufverson, diketahui, pengantin baru itu sudah cek-cok sejak dua pekan setelah pernikahan. Sampai, pembantu dipecat oleh Poderjay, supaya tidak ada saksi mata.

Polisi menemukan, sebelum pengantin baru itu berangkat, Poderjay belanja barang-barang sangat mencurigakan di New York. Sebotol obat penenang, 200 pisau cukur, dan peti uap besar.

Peti itu tinggal satu yang dibeli Poderjay. Sehingga polisi mengkonfirmasi ke dealer peti itu, bernama Sam Lipkin di 408 Third Ave. Ternyata petinya besar, kira-kira tubuh manusia cukup masuk situ.

Temuan paling signifikan, Poderjay naik kapal sendirian. Tidak bersama Tufverson. Kapalnya pun beda dengan informasi Tufverson ke keluarga, bukan SS Hamburg, melainkan Kapal Olympic. Di data penumpang kapal, Poderjay mencantumkan dirinya sebagai lajang.

Petugas kapal kepada polisi mengatakan, Poderjay membawa beberapa tas, tapi yang paling menarik petugas, adalah sebuah peti besar. Uniknya, Poderjay minta bantuan porter mengangkat tas-tas kecil, tapi peti itu ia angkat sendiri. “Badannya kekar, tapi peti itu juga kelihatan berat,” kata petugas kapal.

Paling aneh, peti itu dibawa Poderjay masuk ke kabin kelas satu. Ke kamar Poderjay yang berjendela arah laut. Sedangkan tas-tas malah dititipkan bagasi kapal.

Polisi segera memeriksa rekening bank Tufverson. Ternyata sudah dikuras USD 25 ribu. Aneka saham dan surat berharga milik Tufverson diselidik, sudah hilang senilai ratusan ribu dolar AS.

NYPD lalu bekerjasama dengan Scotland Yard. Melalui investigasi yang menghebohkan Eropa, Poderjay ditangkap Scotland Yard. Diekstradisi ke New York. Diperiksa NYPD. Ia menyangkal semua tuduhan.

Polisi bingung. Tidak ada mayat, tidak ada pembunuhan. Polisi terpaksa mengenakan pasal penipuan. Poderjay diadili, dihukum lima tahun penjara. Ia bebas April 1940 dari Penjara Auburn, New York, langsung pulang Eropa.

Tufverson raib. Tapi, tidak ada perkara pembunuhan.

Heboh kasus ini, bahkan hampir seabad, karena banyak spekulasi, banyak teori. Barri Flowers dalam bukunya berteori, tubuh Tufverson dimutilasi. Potongan dimasukkan peti uap itu. Karena, jika utuh tidak muat.

Teorinya, potongan tubuh dibuangi Poderjay melalui jendela kamar kapal. Satu per satu. Jatuh ke laut. Dimakan ikan. Karena, ketika Poderjay turun kapal di Inggris, petugas tahunya pemuda itu membawa beberapa tas kecil. Tanpa peti.

Kisah Tufverson cuma ilustrasi asmara berondong. Tidak terkait perkara Angela. Juga tidak sama. Perkara Tufverson sudah inkracht. Perkara Angela masih penyidikan.

Asmara berondong dengan mutilasi, beda tipis. Sejak 1933 sampai sekarang. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button