Regional

Gelombang Bisa 30 Meter, Jangkauan ke Darat 1 Km

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno

Rilis Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi di delapan kabupaten di Jawa Timur
cukup mengejutkan. Meskipun BMKG sudah menjelaskan bahwa itu bukan prediksi, hanya potensi, tetap
saja membuat warga di kawasan yang disebut panik.
Apa sebenarnya yang terjadi di perairan di delapan kabupaten di Jatim itu? Berikut wawancara Harian
Disway dengan Kepala Pusat Gempa dan Tsunami BMKG BAMBANG SETIYO PRAYITNO.

***

Baca Juga

Apakah potensi gempa dan tsunami yang dirilis BMKG itu akurat?
Ya, betul. Peta gempa sudah dibuat oleh tim ahli Pusat Gempa Nasional.

Apakah bisa diprediksi?
Ini bukan prediksi. Gempa tidak bisa diprediksi secara pasti. Bahkan oleh teknologi apa pun. ini hanyalah
potensi.

Potensi gempa itu diketahui dari mana?
Dari perhitungan matematis Badan Informasi Geospasial (BIG). Baik secara topografi maupun
batimetrinya. Kemudian dari hasil perhitungan itu kita bisa buat simulasinya. Selain itu kita belajar dari
pengalaman historisnya. Tsunami setinggi 13 meter pernah terjadi di Banyuwangi pada tahun 1994.

Bagaimana simulasinya?
Jadi dari perhitungan itu bisa diketahui berapa ketinggian gelombang tsunaminya. Juga seberapa dalam
daya rendamnya dan berapa estimasi waktu yang diperlukan gelombang itu agar bisa mencapai pantai.
Nah, setiap wilayah itu berbeda karena ketinggian datarannya juga berbeda.

Dari delapan kabupaten itu, mana yang paling berpotensi tinggi?
Trenggalek dan Malang Selatan. Karena keduanya merupakan dataran tinggi.

Foto: Istimewa

Seberapa kuat gempa dan tsunami di dua wilayah itu?
Gempanya bisa mencapai magnitudo 8.7 dan tsunaminya bisa setinggi 30 meter. Jangkauannya ke darat
bisa mencapai 1 kilometer. Tapi sekali lagi, ini hanya berdasar simulasi yang ada. Kalau kita update data
dan informasi di lapangan lagi, ya bisa jadi akan berubah lagi simulasinya. Ini hanya potensi dan sama
sekali bukan prediksi. Kami hanya mempersiapkan skenario terburuk.

Apa yang bisa dilakukan setelah mengetahui simulasi itu?
Begini. Kalau sudah tahu ada potensi bencana apa membuat kita harus pindah dari planet bumi? Ya, kan
tidak. Kita harus bisa adaptasi agar selamat. Alam selain menyimpan keindahan juga harus disadari
menyimpan potensi bencana. Namun, sampai saat ini gempa dan tsunami tidak bisa dipastikan kapan dan
di mana. Belum ada teknologi yang mampu memprediksi. Yang bisa kita lakukan adalah upaya mitigasi.

Sejauh mana kesiapan evakuasi bila tsunami benar-benar terjadi?
Dari simulasi itu, intinya kita bisa membuat desain jalur evakuasi yang paling efektif. Mencari tempat
yang paling aman sebagai titik evakuasi. Sehingga bisa meminimalkan jumlah korban. Peran pemda
sangat urgent untuk membangun fasilitas evakuasi tersebut. Agar masyarakat lebih siap.

Apa yang harus dilakukan masyarakat?
Saya berharap masyarakat bisa tenang. Jangan terlalu panik. Karena ini masih potensi berdasarkan
simulasi kami. Jangan termakan isu yang tidak-tidak. Apalagi menyebarkan informasi yang sembarangan.
Kita semua sama-sama berharap yang terbaik. (Muhammad Khotib)

amegid

Recent Posts

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

5 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

5 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

5 bulan ago

Real Count Sirekap Dihentikan, Sudirman Said Menilai Pemilu 2024 Bermasalah

AMEG.ID, Indonesia - Co Kapten Timnas Pemenang Anies-Muhaimin Sudirman Said menyebut penghentian tayangan real count…

8 bulan ago

Aksi Massa Dukung Proses Hukum Soal Dugaan Korupsi Ganjar Pranowo

AMEG.ID, Indonesia - Massa yang merupakan aliansi masyarakat Jawa Tengah menggelar aksi di depan kantor…

8 bulan ago

Dindik Jatim Bekali Ratusan Guru untuk Hadapi Era Digital

AMEG.ID, Jawa Timur - Dinas Pendidikan Jawa Timur membekali ratusan guru untuk siap menghadapi tantangan…

8 bulan ago

This website uses cookies.