DiswayTak Berkategori

Imlek Cemburu

INI tidak akan terjadi di Indonesia: hura-hura di malam tahun baru Imlek. Tapi ini di Amerika: begitu banyak orang berpesta di ballroom, nyanyi-nyanyi, dansa-dansi, dan…. DOR! DOR! DOR! Tidak ada yang meleset: 10 orang tewas di lantai dansa, 10 lainnya dilarikan ke rumah sakit. Yang tewas itu 5 perempuan, 5 laki-laki.

Anda sudah tahu kejadiannya di mana: Monterey Park. Anda sudah pernah ke sana: itulah kota yang hampir 2/3 penduduknya Tionghoa, Vietnam, dan Jepang. Saya pernah makan mie di dekat ballroom itu. Diajak drg Irawan, sahabat Disway yang tinggal di Arcadia, kota tetangga.

Berbeda dengan China Town yang padat, inilah China Town modern di Amerika. Sekitar 30 tahun lalu orang Tionghoa yang punya uang pindah dari China Town ke sini. China Town di pusat kota Los Angeles. Monterey Park sedikit di luarnya. Jaraknya hanya sekitar 20 Km. Dalam peta kota metropolitan Los Angeles ini mirip Alam Sutera-nya Jakarta.

Baca Juga

Orang menyebutkan Monterey Park sebagai Beverly Hill-nya China Town. Memang, inilah China Town pertama di luar pusat kota besar di Amerika.

Begitu terjadi penembakan tepat sasaran itu, kesan pertama yang muncul: ini pasti ada hubungannya dengan kebencian pada orang Asia.

Khususnya terhadap Tionghoa. Terutama sejak Presiden Donald Trump berkoar bahwa orang Amerika menderita akibat Covid dari Tiongkok. Sejak itu begitu banyak orang Asia tewas ditembak atau jadi sasaran kebencian lainnya.

Isu anti-Asia seperti itu tidak muncul di lantai dansa. Mereka melihat sendiri bahwa yang melakukan penembakan berwajah Asia. Wajah beneran. Buka wajah bertopeng motif Asia.

Keesokan harinya Wajah Asia itu ditemukan tewas di dalam sebuah mobil di satu tempat: Torrance. Lokasi ini di sebelah barat pusat kota Los Angeles. Berarti dari ballroom itu, si wajah Asia melarikan mobil ke arah barat, melewati Los Angeles, masih terus ke barat, berhenti di lokasi itu. Bermalam di situ. Di dalam mobil.

Atau keliling-keliling dulu. Yang jelas ia punya kesempatan memikirkan apa yang baru ia lakukan selama lebih 10 jam.

Mobil can warna putih itu memang sedang dicari polisi. Informasi akan kecurigaan pada mobil itu sudah menyebar ke polisi di mana pun.

Begitu ditemukan di Torrance, polisi memberi peringatan: agar pengemudi keluar mobil dengan tangan diangkat. Mobil sudah terkepung SWAT. Pukul 11.00 waktu setempat. Ini sekitar 13 jam setelah penembakan di ballroom.

Pun setelah peringatan diulangi. Tidak ada yang keluar dari mobil. Polisi mendekat dengan cara yang aman. Harus hati-hati. Belakangan banyak kejadian polisi ditembak justru ketika akan menangkap tersangka.

Si wajah Asia melihat dirinya terkepung. Lalu terdengar suara tembakan dari mobil itu. Ketika polisi membuka paksa pintu mobil pengemudinya sudah terkulai mati. Kelihatannya ia bunuh diri. Baru saja. Ada lubang di mobil akibat peluru dari si wajah Asia itu sendiri.

Namanya: Huu Can Tran. Umur: 72 tahun. Biasanya nama seperti itu orang Vietnam. Ketika masih disebut: berwajah Asia, banyak yang mengira ia orang Jepang. Apalagi kalau dilihat foto yang disiarkan polisi. Wajah berkaca mata dan bertopi kethu itu mirip wajah Jepang.

Ternyata dari ballroom tadi si wajah Asia tidak langsung ke Torrance. Ia mampir dulu ke pesta dansa lainnya di Alhambra. Jarak Monterey Park ke Alhambra hanya sekitar 12 km. Alhambra juga didominasi penduduk Tionghoa. Juga lagi ada pesta malam tahun baru Imlek di situ.

sumber foto: disway.id

Ada dansa. Ia mau masuk ruang dansa. Tapi langsung dikeroyok orang-orang di situ. Lari. Menuju mobil putih. Kabur.

Informasi soal mobil van putih pun bertambah kuat dari laporan di Alhambra tersebut.

Beberapa kota kecil di seputar Monterey Park memang mirip: juga didominasi warga Tionghoa. Yakni mereka yang ingin pindah dari China Town di pusat kota tapi tidak bisa pindah ke Monterey Park: sudah terlalu mahal. Persaingan bisnisnya juga sudah sangat ketat.

Yang penting masih di sekitar Monterey Park.

Polisi ”kabupaten” Los Angeles (wilayah di luar batas kota Los Angeles) segera menyiarkan foto si wajah Asia. Maka spekulasi ras apa yang melakukan penembakan tidak jadi isu rasialis.

Beberapa wali kota di sekitar Monterey Park memang berada di ”kabupaten” Los Angeles. Tapi ”kabupaten” Los Angeles tidak punya bupati. Yang ada sheriff ”kabupaten” Los Angeles.

Para wali kota itu langsung di bawah koordinasi gubernur California. Para wali kota di situ umumnya juga keturunan Tionghoa.

Pemilik ballroom itu sendiri juga pengusaha Tionghoa. Itulah lantai dansa terbesar di ”Beverly Hill”- nya Monterey Park.

Siang hari banyak orang tua berdansa di situ. Oma dan Opa. Malam hari giliran yang lebih muda. Orang-orang tua itu punya pelatih khusus. Bule keturunan Spanyol. Ia melatih orang-orang tua yang mengisi hari akhirnya dengan dansa. “Yang saya latih umumnya berumur 70 sampai 90 tahun,” ujar pelatih di situ seperti ditulis The Los Angeles Times. “Generasi mudanya berumur 60-an tahun,” tambahnya.

Tentu tidak perlu ada penembakan di arena pengisi hari tua seperti itu. Si wajah Asia perlu sasaran yang lebih bersifat hura-hura.

Tahun 1980-an, kota Monterey Park juga disebut sebagai ”Little Taipei”. Itu ketika mayoritas penduduknya berasal atau keturunan Taiwan. Budaya Taiwan dominan di situ. Lalu belakangan tercampur dengan pendatang berdarah Vietnam.

Belakangan lagi membanjir yang dari Tiongkok daratan. Istilah

”Little Taiwan” pun tidak disebut-sebut lagi.

Acara malam tahun baru Imlek itu sendiri rencananya dua malam. Saking banyaknya peminat. Juga lantaran acara seperti itu sudah mentradisi: setiap tahun meriah. Setiap tahun mengesankan.

Baru kali ini pesta malam kedua dibatalkan. Terlalu sedih apa yang
terjadi di malam pertama.

Imlek begitu berbeda di Amerika. Di Asia malam Imlek adalah malam spiritual: malam sungkem kepada orang tua. Atau yang dituakan. Lalu makan bersama sekeluarga. Juga bagi-bagi hong bao.

Keesokan harinya masih acara spiritual: makan mie panjang umur dan mendatangi rumah famili yang dituakan. Sambil mengajak anak-anak untuk dididik: dijelaskan siapa mereka dan mengapa harus datang ke rumah mereka. Anak-anak juga senang diajak unjung-unjung seperti itu: dapat banyak hong bao.

Para “Perusuh” Disway pun hari ini bisa dapat hong bao: secara elektronik.

Di pesta dansa itu tidak ada hong bao. Setelah diketahui pelakunya orang berdarah Vietnam maka motifnya menjadi tidak terlalu sensitif. Pasti bukan kebencian ras. Kemungkinan besar akibat kebencian lain: istri barunya suka dansa di situ. Atau dansa di Alhambra yang gagal ia masuki tadi.

Penembak sendiri sering sekali ke Star Ballroom. Berdansa. Sejak masih bersama istri pertama. Mereka sudah cerai di tahun 2005, tapi masih sering bertemu di situ.

Pun dengan istri yang sekarang. Sering ke ballroom tersebut. Cemburu rupanya tidak mengenal umur –tapi siapa tahu umur istrinya memang pantas untuk dicemburui. (*)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan* Edisi 23 Januari 2023: Santos Lolos

imau compo
Kita tunggu, apakah pelapor dan koran yg memberitakan penipuan Santos ditangkap dan dipenjara?

Ummi Hilal
Percayalah kalau Pakdhe Kertomas seorang pembohong. Kalau tidak percaya,berarti dia jujur .Jujur bahwa Dia seorang pembohong. Kalau percaya berarti dia seorang pembohong.Pembohong kalau dia seorang pembohong.Berarti dia seorang yang jujur dong .Jujur kalau dia seorang pembohong.Yang dikatakan seorang pembohong kalau dia bohong berarti dia benar benar jujur kalau dia seorang pembohong. Ah …mbu-h ,,mbulet

Pakdhe joyo Kertomas
Semoga saja Lek GS bisa jadi presiden US. Biar lengkaplah sekalian. Tuntaskanlah. Wong US juga sumber kebohongan. Banyak hal yg dibesar2kan US ternyata yo mung kentut. Bahkan abah juga pernah bikin buku kentut ekonomi. Dan buku itu juga menceritakan kebohongan US. Walaupun org amrik yg jujur dan baik juga banyak. Yang lugu juga banyak. Seperti di negri wakanda. Yang berani bohong yg bakal sukses di puncak. Yang jujur jujur saja nggak bakalan maju banget. Alias yo biasa waelah. Dan sejak kecilpun kita juga senang mendengar cerita kesuksesan sang pembohong. Siapa lagi kalo bukan Si Kancil. Walau ada yg membelanya. Dia bukan pembohong dia hanya seorang yang cerdik..cerdik memanfaatkan momen. Dan kalo seperti ini maka yang bisa melakukan dg mulus hanya politikus dan politikus ekonomi dan motipator. Anda percaya? Kalo percaya berarti anda telah saya bohongi. Anda tdk percaya? Berarti anda tdk cerdas…..

doni wj
Karena dia dipilih. Dia bukan melamar pekerjaan lalu bisa meyakinkan pewawancara lho Bah.. Dia lolos jadi anggota DPR karena bisa meyakinkan entah berapa puluh atau ratus ribu orang untuk memilihnya. Kalau di negara wakanda pakai bujukan 50 atau 100 ribu an plus sembako sebungkus. Atau kalau tren sekarang langsung beli suara di TPS. Dia lebih hebat lagi. Yang milih tidak dapat apa-apa. Hanya merasa suaranya akan terwakili. Pun di tengah masa kampanye yang banal. Media Amerika sangat kejam ketika menelisik latar belakang pribadi seorang kandidat. Benar-benar letterlijk sampai mengaduk-aduk tempat sampah pun dilakukan. Lalu presenter membicarakan fakta-fakta temuannya di acara televisi. Kebobrokan diomongkan tanpa pakewuh. Sudah mirip kumpulan orang julid sedang berghibah tentang si Anu. Urusan pakaian dianggap tidak pantas untuk datang ke acara tertentu dibahas seru. Manakala si presenter terlihat rapi sempurna jas atau dressnya. Padahal di bawah meja cuma pakai kolor. Hipokrit. Yang terpilih diharapkan adalah sosok yang sempurna. Manakala dirinya sendiri tidak sempurna. Sistem demokrasi liberal di Amerika sering dipuja-puja. Sudah berusia 234 tahun. Kerap dijadikan acuan dan contoh. Tentang bagaimana seharusnya demokrasi dilakukan. Kalau panutannya saja seperti itu. Apa ya mau diterus-teruskan? Quo vadis demokrasi? Saya masih percaya demokrasi. Namun haruslah yang lebih sesuai dengan bangsa kita sendiri. Karena dalam demokrasi. Yang terpilih adalah gambaran masyarakatnya.

Handoko Luwanto
Sy coba sempurnakan skenario pemenangan Santos ini ya. Ibunya korban tragedi 911. Ayahnya korban perang teluk. Kakeknya korban perang Vietnam. Buyutnya korban Holocaust. Ayahnya buyut korban kapal Titanic. Di tengah warga Hispanik, ngakunya blasteran turunan suku Astek dan Maya. Saat perayaan Imlek komunitas Tionghoa, ngakunya masih kerabat jauh Wong Fei Hung. Di depan umat Kristen, sampai berlutut demi pengalungan stola bertuliskan Yohanes.

Eka Handoko
” PUN ” di DPR Amerika … Mengapa pakai “PUN”, Pak Dahlan ? Berarti ada kesamaan dengan Negara mana ? Ini bikin pembaca penasaran … … Karena Pak Dahlan & para wartawan lainnya PANDAI Menyindir, he … he …. he ….

Fa Za
Juru kunci gunung merapi adalah orang yg ditugaskan kraton utk mengawasi aktifitas merapi, jika ada tanda² akan meletus agar memberi tahu warga. Namun seringkali dikaitkan dgn kepercayaan kejawen yg mistis. Di masa sekarang tugas itu menjadi kewenangan PVMBG.

Juve Zhang
Pelukis top Basuki Abdullah melukis Nyi Loro Kidul pertama memakai model wanita cantik , gak lama meninggal dunia, melukis yg kedua sama modelnya yg cantiiiiiik meninggal dunia, yg ketiga pun sama meninggal dunia, akhirnya beliau sadar melewati garis merah Nyi Loro Kidul, selanjutnya tak berani melukis dengan model nyata,tapi pake imajinasi saja.dunia spiritual memang aneh.

Jimmy Marta
Ana tak barani taruhan bg Udin. Torang pe maitua baku larang. Nanti gk bole baku naek, dang..

Mbah Mars
@Bung KS: Iya memang. Masjid-masjid Muhammadiyah adzan secukupnya. Tidak ada puji-pujian yg disiarkan lewat TOA. Salut. Toleran tanpa merasa paling toleran.

Jimmy Marta
Sedikit baper, kadang tulisan abah terasa satire. Seakan abah berkata, “ayo perusuh bukalah topeng mu. Jujurlah dg akun mu…!” Tp jg abah jgn risau. Apalah arti sebuah nama. Perusuh itu sebenarnya semua jujur. Jujur menulis keresahan atas apa yg dilihat. Jujur yg sangat diperlukan dalam kehidupan. Keresahan yg perlu dirasakan agar kita peka terhadap kehidupan sekitar kita. Bagi komika, kemampuan menangkap kondisi sekeliling dari yg terdekat adalah modal penting. Boleh diolah kemudian disampaikan dg melihat siapa audiennya. Gak semua keresahan cocok disampaikan untuk semua lapisan. Dg mahasiswa bicaralah tentang kos2 an. Dg yg terdidik tampillah dg humor intelek. Dg perusuh bgmn? Perusuh itu, menurut sy orangnya serbaneka. Pasti semua dewasa. Itu bs lihat komen2nya. Cukup sekian dulu. Kain kacu pemeras santan. Yg lain boleh lanjutkan.

Komentator Spesialis
Saya jadi ingat kelakuan anak buah saya. Suatu hari dia nggak masuk tanpa pemberitahuan. Saya tegur kenapa nggak masuk. Dia jawab pergi melayat bibinya yang meninggal. Tak begitu lama, kejadian yang sama. Kali ini pamannya. Kejadian yang sama berikutnya. Ganti bilang kakeknya meninggal. Sehingga kalau dihitung hitung yang meninggal, bibinya 5 kali, pamannya 4 kali, kakek nenek lengkap 2 pasang. Kalau terlambat datang, alasan berikutnya melayat tetangga meninggal. Karena diduga berbohong, anak buah saya yang lain berbisik. Pak, kenapa dia diijinkan ? Saya jawab singkat bahwa kita harus beri kesempatan kepada orang yang berbela sungkawa. Tak lama kemudian, anak buah saya tadi berhenti mengundurkan diri. Ya sudah, nggak apa. Ikut berbela sungkawa.

EVMF
fenomena post-truth Istilah post-truth pertama kali dilontarkan oleh Steve Tesich di dalam artikelnya yang berjudul The Goverment of Lies yang dimuat majalah The Nation (1992). Oxford Dictionaries. post-truth : relating to circumstances in which people respond more to feelings and beliefs than to facts. (berkaitan dengan keadaan dimana orang lebih menanggapi perasaan dan keyakinan daripada fakta). Sepertinya George Santos sangat ahli memainkan fenomena post-truth ini, dimana audience lebih mengedepankan emosional dan keyakinan pribadi ketimbang fakta. Post-truth kini bukan hanya berkaitan dengan politik saja, tapi telah memasuki sektor kehidupan yang lainnya, misalnya saja kondisi kehidupan sosial. Di Indonesia sendiri ada begitu banyak contoh yang bisa kita temukan mengenai fenomena post-truth ini. Akan tetapi sangat sedikit orang yang menyadari bahwa mereka sedang berada dalam pusaran post-truth.

Jimmy Marta
Rasanya begadang semalam gk sia-sia. Laga sungguh seru dan seru. Setan merah spt pasukan gk kenal takut. Diberondong pelurupun tak mundur2. Seorang Rashford spt hantu menakutkan. Larinya kencang kadang bak siluman. Merepotkan penjaga benteng pertahanan lawan. Namun anggota Arteta adalah pasukan terlatih. Kuat, semangat dan hebat. Walau bbrp senjata andalannya sedang perbaikan, tetapi cadangan peluru nya masih ampuh. Akhir perang, Arsenal 3- 2 MU. Bravo the gunners…

Leong putu
“Ma…kenalan ku ada yang diuber istrinya bawa uleg sambel gara-gara ketahuan berbohong, lucu ya Ma…”. “Ada yang lebih lucu kalau Papa mau”. .”apa Ma..?”. .”seorang suami yang “anu”nya diurapi sambel, gara-gara tadi malam ngigau ketawa-ketiwi sambil bilang : jangan pit…jangan pit… Mau…??????”. .”ndak ma..ampun..ma…ini yang terakhir ma…”.

Kartosuwiryo
@Amat Kasela bang Pipit itu apa yg nama lgkpnya Pitriyadi Satriana itu ?

Otong Sutisna
Mungkin bung KS dan AAA punya kesamaan, yaitu sama jenis kelamin….coba kalau beda, mungkin KUA bisa menyatukan nya.wkwkwk

Mirza Mirwan
Amerika Serikat (AS) adalah negara superlatif. Segala hal “yang paling” dalam arti apa pun bisa terjadi di sana. Dari “yang paling canggih” hingga “yang paling absurd” bisa terjadi di AS. Kasus George Santos itu, misalnya, barangkali termasuk dalam kategori “yang paling menggelikan”. Saya mau berbagi berita, entah media di sini ada yang memberitakannya atau tidak. Terserah anda, berita ini termasuk dalam kategori yang paling apa. Dua minggu yang lalu, Jumat 6 Januari 2023, terjadi lagi penembakan di AS. Oh, tidak, kali ini tak ada korban meninggal. Kejadiannya di SD Richneck, Newport News, Virginia. Seorang bocah umur 6 tahun, murid kelas satu, menembak gurunya menjelang pukul 14.00. Nama bocah itu dirahasiakan. Bu Guru Abigail Zwerner (25) yang kena dua tembakan masih sempat menyelamatkan murid lain agar tidak menjadi sasaran. Miss Abby, panggilan Bu Guru yang cantik deng 5i, lantas dilarikan ke rumah sakit. Orang tua murid dan publik lantas menggalang dana untuk Miss Abby. Sehari berikutnya sudah terkumpul US$65,120. Sayang sekali, sampai sekarang saya belum menemukan kelanjutan kasus itu. Yang saya ingat, jaksa setempat bilang bahwa orang tua si bocah bakal kena beberapa tuntutan. Bocah 6 tahun bisa menembak, membawa senjata api ke sekolah, dan menembak gurunya, saya hanya bisa istighfar saat membaca beritanya.

Mbah Mars
Istri: “Kenapa papah tega membohongiku ?” Mbah Koplak: “Ini yang terakhir Ma. Aku janji nggak akan bohong lagi” Istri:”Mbell pah” Mbah Koplak: “Kalau aku bohong lagi, aku berjanji tak akan bohong lagi” Sang istri mengambil ulegan cabe. Mbah Koplak lari terbirit-birit.

Amat Kasela
Cewek : “Pasti bohongnya juga banyak. Pernah bohongin siapa aja?” Cowok : “Ya belum banyak juga sih. Biasa bohongin rakyat dan. sekarang ditambah bohongin kamu”.

Amat Kasela
Dugaan awal saya, Bung KS & AAA adalah orang yang sama. Kalau sudah begini, masa iya orang sama memainkan karakter yang berdebat, kek dalang aja.

Jimmy Marta
Burung merpati berbulu putih/ Terbang rendah di atas atap/ Nona cantik putih/ Siang markir malam ngelayap Cewek apaan..!

Mas Kam
Seharusnya kisah Santos ini menjadi inspirasi calon politisi Indonesia ???? Mendekati pemilu 2024, modal bohong juga bisa mendapatkan suara pemilih. Layak dipertimbangkan jadi solusi untuk yg modal pas Pasan untuk jadi anggota parlemen hahahahah

Kliwon
CERITA LAMA YANG MENJADI NYATA Di sebuah taman kota, seorang cewek ngobrol dengan cowok yang baru dikenalnya. Cewek : “Mas kerja dimana?” Cowok : “Saya usaha kecil-kecilan hanya punya beberapa hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta dan di Bali” Cewek : (Duhhh.., rendah hati banget…) “Mas tinggal dimana?” Cowok : “Pondok indah bukit golf” Cewek : (Wow kereen….. Rumah orang-orang the haves) “Pasti gede rumahnya yah?” Cowok : “Engga juga ….. …. biasa aja koq cuman 3000 meter persegi….” Cewek : “Buseet….. Pasti mobilnya banyak..??” Cowok : “Sedikiitt kok.. cuma berada Ferari, Jaguar, Marcedes Benz, BMW, Mazda…” Cewek : (Wah cowok idaman gue nih..!!) “Mas udah punya istri..?” Cowok : ” Hmmm….. sampai saat ini belum tuh….hehehe…” Cewek : (Enak juga nih kalo gue mampu sah bini nya.) “Mas merokok.?” Cowok : “Enggak.. Rokok itu engga bagus buat kesehatan…” Cewek : (Wah sehat nih.!) “Mas suka minum minuman keras.?” Cowok : ” Engga doonk…” Cewek : (Gile cool abiss !!) Mas suka main judi…?” Cowok : “Nggak ….. …. Ngapain judi..? Ngabisin duit ajah…” Cewek : (Ooohhhh….soo sweettt..) “Mas suka dugem enggak?” Cowok : “Ngga suka, sukanya datengin pengajian.” Cewek : (IIhhh….. sholeh banget ni cowok) “Mas udah naik haji..?” Cowok : “Ya….. Baru 2 kali dan umroh 4 kali.” Cewek : (Ya Tuhan, imamku banget ini) “Hobinya apa sih mas..?” Cowok : “BOHONG….” Dan kelak di kemudian hari diketahui, cowok itu bernama Santos.

Handoko Luwanto
Santos bisa lolos menunjukkan betapa rakyat AS hidup dalam tekanan. Masyarakat demikian butuh figur hero yg menjanjikan. Apalagi jika figur itu dilahirkan dari keluarga korban kemanusiaan. Yang sanggup bertahan hidup melewati penderitaan. Sambil ditempa dengan pendidikan berkualitas tinggi. Dan dimatangkan di perusahaan paling bergengsi. Lalu akhirnya…. terungkap smua kebohongannya. Setelah itu masyarakat yg sama juga tetap masih butuh figur. Yaitu figur zero alias figur zonk. Figur untuk jadi bahan olok-2 dan tertawaan setiap hari. Untuk mengimbangi tekanan hidup akibat resesi.

Komentator Spesialis
Topik mengenai kebohongan hari ini membetot minat yang luar biasa. Mungkin tidak terlepas dari pengalaman pribadi kenyang membohongi atau dibohongi, wkwkwk…

Leong putu
Burung merpati berbulu putih / Terbang rendah di atas atap./ Nona cantik berkebaya putih / Bersambung…/ …. 365_mantun Bersambung……

Pryadi Satriana
Ini negara demokrasi, bukan negara Islam! Dalam negara demokrasi, berlaku prinsip demokrasi: ‘majority rules, minority rights’. Lha ‘majority’ ini SUARA MAYORITAS, pemenang pemilu, yg kemudian ‘membentuk pemerintahan’, yg kemudian disebut ‘pemerintah’. Pemerintah, melalui Menag, mengatur pemakaian ‘pengeras suara’ – termasuk TOA – di tempat2 ibadah, SEMUA tempat ibadah. Tapi, dasar ‘ndendheng’, banyak yang mengabaikan ‘aturan’ tsb. (Ndhak) Lucunya, pas diingatkan malah ‘ngèyèl’, bilang yg minoritas ‘tahu diri’ lah… bilang ‘tepa slira’ lah … . ‘Tahu diri’ bukan utk minoritas. Setiap orang PERLU tahu diri. Orang yg ‘tahu diri’ mestinya ‘tahu aturan’, termasuk ‘aturan penggunaan pengeras suara di rumah ibadah’. Orang yg bisa ‘tepa slira’ malah lebih ‘pangertèn’ lagi, tanpa ‘diatur’ pun sudah menerapkan etika universal: ‘ndhak mau mengganggu DAN merugikan siapa pun’. Tentang TOA itu saya ndhak ‘sentimen’, saya mengingatkan bahwa ‘ada aturan yang dilanggar tentang penggunaan pengeras suara di tempat ibadah’, dan itu ‘jelas salah’. Kalau ‘ada yang salah’ saya biarkan, saya jg ‘ikut salah’, bukankah demikian, Bro & Sis? Sehat selalu semuanya, juga ‘waras’. Salam. Rahayu.

AnalisAsalAsalan
Coba dilihat dulu berkas resmi pencalonan S ini. Siapa tahu semua benar. Jadi, dia berbohong saat kampanye saja. Kalau seperti itu, dia bisa berkilah, “Lho, saya kan sedang stand up comedy, biar yang dengerin terhibur. Salahkah menghibur orang?” Hahahahaha.

Leong putu
Kita sudah terbiasa dibohongi, pun di dalam hal yang sangat ilmiah : matahari terbit dari timur. Padalah matahari tidak ke mana-mana. Yang ke dua : Bumi itu bulat. Padahal aslinya bumi tidak bulat-bulat amat. Juga kata : telanjang bulat. Padalah saat telanjang itu tidak terlihat bulat. Hanya terluhat…… Hmmmmm….tidur lagi aaaahhhh

Mirza Mirwan
“No person shall be a Representative who shall not attained to the aged of twenty five years, and been seven years a citizen of the United States, and who shall not, when elected, be inhabitant of that states which he shall be chosen.” (US Constitution, Artikel I, secrion 2, clause 2). Kutipan dari Konstitusi AS tersebut adalah persyaratan menjadi anggota DPR AS. 1. Harus sudah berumur 25 tahun (atau lebih). 2. Sudah menjadi warga negara AS tujuh tahun. 3. Tinggal (ber-KTP) di negara bagian tempat ia akan dipilih — meski tidak harus di dapilnya. Kalau ber-KTP New York tetapi maju sebagai caleg di Michigan atau Ohio, misalnya, meskipun memenangi pemilihan dianggap batal. Jadi syarat menjadi caleg di AS sebenarnya hanya 3 macam itu. Tidak ada syarat pendidikan minimal kayak di Indonesia.

bagus aryo sutikno
Kalau mau jujur, dlm level extreme, rumah tangga itu dibangun atas dasar kebohongan. “Wahai cantik’ku, kaulah permata hatiku” PREET. “Kaulah wanita tercantik di dunia” MMBEEELL. Coba dech sekarang jujur ke istri, pasti perang dunia akan segera dimulai. “Masakanmu kok ambyar tho Yank..!! Sambelmu kok sengak tho Dik”. Wess coba dech. Jujur tuch ada takarannya broo. Tapi apus2, itu unlimited.

Jhel_ng
Satu level di atas berbohong adalah menjadi sensasional. Orang berbohong untuk cari aman. Sensasional, dia sebenarnya tetap aman, tapi memerlukan perhatian. Perilaku ini muncul secara otomatis pada banyak orang yang kekurangan perhatian. Apalagi yang jomlo. Akang Aat perlu mewaspadai perilaku ini jangan sampai muncul pada dirinya… He he. Di desa yang terisolir, perilaku sensasional paling umum terdapat pada mereka yang mengaku melihat gondoruwo, kuntilanak, banaspati, keranda berjalan, pocong, dan seterusnya. Ada beberapa yang masuk berbohong, misal untuk menghindar dari sesuatu perbuatan yang dia kerjakan tapi seolah2 bukan dia yang melakukan. Ada yang karena sensasional, sekedar ingin jadi perhatian. Jadi cerita baru sebenarnya hanya cerita yang berulang-ulang. Di tengah modernitas, perilaku sensasional diwujudkan dengan pengakuan gelar pendidikan, kursus ini itu, memperoleh honoris causa dari kampus yang sebenarnya tak layak memberikan gelar itu, guru besar kehormatan yang bahkan publik tidak pernah tahu apa parameter ilmiah apa yang dipakai, dan lain-lain. Melepas keinginan untuk tidak menjadi sensasional itu berat. Seberat kita melepas kemelekatan duniawi, kata kawan yang menekuni budhisme. Selamat awal pekan yang terasa (masih) akhir pekan.

dolan ngetan
Lawan utama dari Kejujuran bukanlah Kebohongan namun kepura-puraan, baik itu berpura-pura jujur, ataupun berpura-pura bohong.

bagus aryo sutikno
Siapa yg tidak kenal SETNOV..? Saat dia ngutil e-KTP doi pede aja kemana-mana hingga takluk oleh tiang PLN. Apakah doi waktu berbohong..? Entahlah. Namun saat blio di LP dan mengenakan baju koko plus bersongkok putih, orang bersimpati dan menyangkanya dia dah baik. JUJUR itu kadang tidak paralel dengan BAIK.

Perusuh KW
Saya kok gagal paham ya, sama para pemilih di New York. Ulangi: New York, loh! Berapa nilai matematika dasar (tambah-tambahan dan kurang-kurangan) para pemilihnya. Jika doi berusia 34 tahun. Itu artinya lahir tahun 1988. Berarti Ibunya hamil dia antara 1987-1988. Sedangkan genosida Yahudi oleh Hitler terjadi antara 1933-1945. Jika kita hitung saja Ayah doi tewas di ujung akhir genosida, maka 2022-1945 = 78. Semestinya paling tidak dia berusia 78 tahun. Entah jika doi operasi anti-penuaan dan mengubah tanggal lahir di KTP.

Otong Sutisna
Memang KS dan PS kayak tom and Jerry…. harus terus dilestarikan

Kalender Lengkap
Kenapa Santos bisa lolos? Pertama, masyarakat termasuk di Amrik suka cerita bombastis ala ala sinetron, Kedua, kuli keyboard suka apa yang masyarakat senang, ntar tinggal diralat atau memanfaatkan hak jawab. Ketiga, hidup ini penuh cobaan salah satunya harus ada orang seperti Santos di setiap masa untuk menguji masyarakat yang menjunjung tinggi kejujuran. Yang lokalan dulu juga ada, bahkan mampu memperdaya RI 1 yang pertama.

Komentator Spesialis
Topik mengenai kebohongan hari ini membetot minat yang luar biasa. Mungkin tidak terlepas dari pengalaman pribadi kenyang membohongi atau dibohongi, wkwkwk…

Pryadi Satriana
Ini negara demokrasi, bukan negara Islam! Dalam negara demokrasi, berlaku prinsip demokrasi: ‘majority rules, minority rights’. Lha ‘majority’ ini SUARA MAYORITAS, pemenang pemilu, yg kemudian ‘membentuk pemerintahan’, yg kemudian disebut ‘pemerintah’. Pemerintah, melalui Menag, mengatur pemakaian ‘pengeras suara’ – termasuk TOA – di tempat2 ibadah, SEMUA tempat ibadah. Tapi, dasar ‘ndendheng’, banyak yang mengabaikan ‘aturan’ tsb. (Ndhak) Lucunya, pas diingatkan malah ‘ngèyèl’, bilang yg minoritas ‘tahu diri’ lah… bilang ‘tepa slira’ lah … . ‘Tahu diri’ bukan utk minoritas. Setiap orang PERLU tahu diri. Orang yg ‘tahu diri’ mestinya ‘tahu aturan’, termasuk ‘aturan penggunaan pengeras suara di rumah ibadah’. Orang yg bisa ‘tepa slira’ malah lebih ‘pangertèn’ lagi, tanpa ‘diatur’ pun sudah menerapkan etika universal: ‘ndhak mau mengganggu DAN merugikan siapa pun’. Tentang TOA itu saya ndhak ‘sentimen’, saya mengingatkan bahwa ‘ada aturan yang dilanggar tentang penggunaan pengeras suara di tempat ibadah’, dan itu ‘jelas salah’. Kalau ‘ada yang salah’ saya biarkan, saya jg ‘ikut salah’, bukankah demikian, Bro & Sis? Sehat selalu semuanya, juga ‘waras’. Salam. Rahayu.

*) Dari komentar pembaca http://disway.id


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button