Regional

Jelang Tutup Buku, Proyek Hotmix DPUPP 4,7M Belum Dikerjakan

AMEG – Sejumlah proyek hotmix di Kecamatan Sumbermalang Situbondo bersumber dari dana perubahan APBD 2022, tak kunjung dikerjakan sampai menjelang tutup buku.

Sesuai peraturan proyek yang dibiayai dana APBD 2022 harus selesai pada batas akhir penyerapan anggaran tanggal 25 Desember 2022. Kondisi inilah sehingga mendapat sorotan dan peringatan keras anggota dewan dari daerah pemilihan (dapil) setempat.

Salah satu anggota dewan Muhammad Badri mengatakan, saat ini progres masih pekerjaan leveling, belum kegiatan hotmix. “Sekarang sudah tanggal 11 (Desember) , sisa waktu 14 hari. Dari banyaknya proyek hotmix ini sangat mengkhawatirkan. Dipastikan banyak yang terlambat atau tidak selesai sampai 25 Desember dalam masa kontrak,” ungkapnya.

Baca Juga

Karena itu ia menegaskan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Pemukiman (DPUPP) agar fokus menguatkan monitoring dan pengawasan pada proyek yang menelan dana miliaran rupiah itu.

Badri, anggota Komisi III DPRD Situbondo ini melakukan sidak ke sejumlah lokasi proyek, Minggu (11/12/2022). Yang disidak daerah pegunungan, Desa Widoropayung, Tlogosari, Bederan, dan Pategalan.

Muhammad Badri, anggota Komisi III DPRD Situbondo. (zainulah)

Menurutnya daerah tersebut rawan longsor dan kondisi jalan licin di musim hujan. “Daerah pegunungan itu rawan saat hujan dan waktunya mepet. Itu tidak memungkinkan jika pengawasan leyeh-leyeh dari dinas terkait,” tandas Badri.

Pihaknya dalam fungsi pengawasan akan memanggil kadis PUPP untuk memperkuat fungsi pengawasan dan monitoring. Serta menjaga kualitas pekerjaan, meski waktunya sangat pendek sampai finishing proyek.

“Selain kita panggil dan sampaikan kepada kadis PUPP. Kita agendakan turun ke lokasi proyek menjelang akhir masa kontrak,” tuturnya.

Jika pekerjaan memang terlambat dan melewati masa kontrak, agar dinas jangan main-main dan supaya dilakukan putus kontrak serta dibayarkan sesuai nilai pekerjaannya.

Pantauan ameg.id, ada 6 pelaksana proyek hotmix di Kecamatan Sumbermalang. Di antaranya, CV Indrawan senilai Rp 1,8 Miliar, CV Mitra Usaha Persada senilai Rp 140 juta, CV Mandiri senilai Rp 91 juta, CV Darma senilai Rp 547 juta, CV Restu Semesta Alam senilai Rp 1,4 Miliar dan CV Farrasindo Konstruksi senilai Rp 2,2 Miliar.

Papan proyek tapi belum ada kegiatan pekerjaan . (zainulah).

Enam proyek hotmix itu, hingga saat ini masih proses leveling atau tambal sulam aspal, belum kegiatan hotmix. Khususnya pada proyek hotmix yang dikerjakan CV Farrasindo Konstruksi sama sekali belum dikerjakan.

Ahmad, warga setempat mengaku heran ada papan nama kegiatan tapi tidak ada pekerjaan. “Bahan materialan juga tidak ada. Jadi belum ada pekerjaan sama sekali, tetapi ada papan proyeknya,” katanya singkat. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button