Disway

Kaus Oblong

YANG ramai di medsos justru kaus oblong itu. Pun sebelum Presiden Jokowi tiba kembali di tanah air dua hari lalu. Salah satu komentar masuk ke HP saya. Sampai ada yang provokatif:

“Cilaka…Presiden dari 273 juta rakyat, diterima oleh Elon Musk (pemilik Tesla) yang hanya pake Kaos Oblonk yang sudah dipake tidur 5 hari 5 malam…. Hayooo bung, bangkit melawan penghinaan itu…!!!__, tulis salah satu reaksi itu.

Saya pun memberi komentar padanya: “Kekayaan Elon Musk itu lebih besar dari seluruh PDB Indonesia.” Dan lagi, dari mana tahu soal lima harmal itu.

Baca Juga

Ia masih membalas. Dengan mengirim foto pembanding: ketika Elon Musk bertemu Presiden Turki Erdogan. Elon Musk pakai jas lengkap.

Tapi, rasanya, foto itu bukan ketika Erdogan berkunjung ke tempat Elon Musk. Itu seperti foto di suatu forum tertentu.

Beda. Ketika Elon Musk yang menjadi tuan rumah, maka terserah tuan rumah. Tamu tidak bisa mengatur. Biar pun itu seorang presiden. Ini Amerika. Terserah tamunya. Mau atau tidak –diterima oleh tuan rumah yang hanya pakai kaus oblong.

Saya tidak melihat keanehan apa pun di peristiwa ini. Saya juga tidak melihat satu penghinaan. Kecuali, kalau biasanya Elon Musk selalu pakai jas lengkap. Hanya ketika menerima Presiden Jokowi saja pakai kaus oblong. Itu baru bisa dianalisis ada apa.

Tapi semua orang tahu: itulah Elon Musk. Lebih suka pakai kaus oblong. Pun di acara sepenting peresmian pabrik gigantiknya di Austin, Texas, bulan lalu.

Maka saya lihat tidak ada yang salah sama sekali. Apalagi Presiden Jokowi juga sudah ”menyesuaikan” diri: tidak pakai jas lengkap. Hanya pakai hem putih lengan panjang.

Bagian bawahnya tidak dimasukkan ke celana. Tidak pakai dasi. Itu sudah lima tingkat di bawah formal.

Urutan keformalan tentu Ivan Gunawan yang lebih hafal. Saya coba saja urutannya begini: paling formal adalah black tie. Di bawah itu jas lengkap pakai sapu tangan di saku. Lalu jas lengkap warna ringan. Di bawahnya lagi, jas tanpa dasi. Lalu dasi tanpa jas.

Sedang yang dipakai Presiden Jokowi sudah lima derajat di bawah formal tertinggi. Cukup mengimbangi Elon Musk.

Lantas ada juga yang mempersoalkan “kok bagian protokol kepresidenan membiarkan kaus oblong itu terjadi”. Demikian juga “kok protokol kementerian luar negeri teledor”.

Rasanya tidak ada yang perlu disalahkan. Mungkin bagian protokol sudah menanyakan ke staf Elon Musk: “Beliau nanti sewaktu menerima presiden kami mengenakan pakaian apa”.

Lalu dijawab: seperti biasa, kaus oblong.

Ya sudah. Informasi itu penting tapi hanya untuk disampaikan ke Presiden Jokowi. Agar presiden menyesuaikan diri. Bukan untuk mendikte tuan rumah.

Bahwa Presiden Jokowi mengenakan lima derajat di bawah formal-penuh rasanya itu sudah hasil penyesuaian itu.

Bagi saya yang terpenting adalah isi pertemuan itu. Bukan kaus oblongnya. Tentu banyak presiden yang minta bertemu Elon Musk. Dan tidak semua dikabulkan. Harus saya akui, bisa bertemu Elon Musk adalah prestasi.

Kita perlu Elon Musk. Syukur-syukur kalau Elon Musk juga perlu kita.

Elon Musk adalah emas. Yang diperebutkan dunia. Apalagi kalau pemilik Tesla itu benar- benar mau berinvestasi di Indonesia. Untuk membangun pabrik baterai mobil listrik di sini.

Kan kita punya bahan bakunya. Lengkap: nikel. Juga aluminium. Pun mangaan. Termasuk karet.

Tentu harus diakui: Menko Luhut Pandjaitan-lah yang bekerja keras untuk pertemuan itu. Luhut sendiri sudah lebih dulu bertemu pemilik SpaceX itu. Sudah berhasil pula meyakinkan Elon Musk. Terbukti Tesla benar-benar mengirim tim ke Indonesia. Ke Morowali. Ke Soroako. Ke pusat tambang nikel kita.

Tim itu sudah pulang ke Amerika. Sudah melapor ke Elon Musk. Sangat terkesan dengan Indonesia. Maka ketika berbicara dengan Presiden Jokowi di SpaceX, Elon Musk bukan lagi meraba-raba.

Ia mengatakan, seperti dikutip Luhut, sangat tertarik dengan masa depan Indonesia. Indonesia terlihat sangat optimistis terhadap masa depan. Dan Indonesia memiliki energi positif.

“Saya rasa Indonesia memiliki potensi yang besar, dan saya rasa kita melalui Tesla dan SpaceX akan mencoba beberapa kerja sama dengan Indonesia,” ujar Elon.

Memang ada kalimat yang masih sedikit mengambang. “Kita akan melihat dari dekat bentuk kerja sama di banyak hal, karena Indonesia memiliki banyak potensi. Apalagi Indonesia memiliki jumlah populasi dan terus berkembang. Ini bagus karena kita membutuhkan banyak orang di masa depan,” kata Elon.

Kalau saya, jangankan ia pakai kaus oblong. Telanjang dada pun tidak masalah. Asal mau investasi besar di Indonesia.

Luhut juga bersikap begitu. “Saya yang bertemu awal dengan Elon. Dia itu humble person, genius, nyentrik, terkaya di dunia,” ujar Luhut kepada saya kemarin. Saya meneleponnya dari Kaltim. Ia masih di Amerika, kelihatannya.

“Berbagai kepala negara mau bertemu Elon, dia tidak mau. Sampai mereka kirimkan utusan khusus. Juga tidak dijawab. Saya menemuinya 3 minggu lalu. Kami berbincang sangat akrab. Ia langsung setuju mengirimkan timnya ke Indonesia,” kata Luhut.

Menurut Luhut, malam sebelum berangkat mendampingi presiden ke Amerika, Rohankepala bidang baterai mobil listrik, menemuinya. Luhut mengajaknya makan malam. Saat itulah Rohan menyampaikan ke Luhut. “Minister Luhut, your team is world class,” ujar Rohan seperti dikutip Luhut.

“Lalu saya bertanya apa iya begitu. Rohan beserta 5 timnya memberikan komentar yang sama,” ujar Luhut.

Mereka tinggal di Indonesia 6 hari. “Laporan itulah yang membuat Elon sendiri semangatuntuk datang dan investasi di Indonesia,” ujar Luhut.

Luhut bercerita, sesaat sebelum Presiden Jokowi tiba di lokasi peninjauan ia sempat bincang-bincang dengan Elon. “Saya tanya apa komentarnya tentang laporan timnya yang sudah pulang dari Indonesia,” ujar Luhut. Elon, katanya, menyampaikan ”very impressive”.

Elon, kata Luhut, setuju datang ke Indonesia kalau Presiden Jokowi mengundangnya.

Bahkan Elon memastikan akan menyetujui apa pun yang disampaikan Presiden Jokowi.

Awalnya Elon menerima Presiden Jokowi di kantornya yang sangat sederhana. Setelah berbincang sekitar 4 menit pertama, Elon tampak tertawa gembira. “Jonatan, wakilnya, bilang ke saya: deal done,” ujar Luhut.

Luhut pun bertanya balik pada Jonatan. Maksud Jonatan apa dengan ”deal done” itu.

“Jonatan menyampaikan kalau Elon sedang suka ya seperti ini,” ujar Luhut.

Akhirnya Presiden Jokowi berbicara dengan Elon 15 menit lebih. Kami menunggu di luar.

Setelah itu Elon mengajak presiden tur ke SpaceX,” ujar Luhut.

Keterangan Luhut ini menarik. Presiden Jokowi bicara 15 menit lebih hanya berdua. Tanpa penerjemah.

Luhut pun mengatakan, sambil berjalan, Elon berbisik kepadanya. “Saya setuju pikiran
Presiden Jokowi,” katanya.

Luhut pun ganti menyampaikan harapan Indonesia kepadanya. Agar Elon melakukan investasi end-to-end. Termasuk sampai pabrik ban mobil Tesla sekalian. “Ia menjawab segera kami finalkan,” ujar Luhut.

Bulan depan, ujar Luhut, mereka akan kirim tim mobil, kemudian meninjau site peluncuran roket di Biak, Papua. Rupanya Presiden Jokowi juga merayu Elon untuk menjadikan Biak sebagai pusat peluncuran satelitnya.

Seorang ahli satelit pernah mengatakan kepada saya bahwa Biak adalah lokasi peluncuran satelit terbaik di dunia. Dari segi posisi Biak terhadap orbit. Lurus. Efisien.

Untuk semua itu Elon segera membuka kantor di Indonesia. Bahkan Elon, ibunya, dan adiknya akan datang ke Bali. Yakni bersamaan dengan G20 November depan. “Presiden instruksi ke saya untuk mengatur agar Elon juga bisa memberikan lecture ke semua perwakilan mahasiswa universitas se-Indonesia di Bali. Untuk memberi inspirasi anak-anak muda Indonesia,” ujar Luhut.

Bagaimana soal baju kaus oblong? “Kalau di SpaceX dia sampai pakai jas, justru kita yang pasti kepanasan,” ujar Luhut lantas tertawa. Soal itu, menurut Luhut, sudah ia laporkan sebelumnya ke presiden. Jawab Presiden Jokowi enteng saja. Yang Penting Indonesia dapat apa.

“Jujur, ini pendekatan yang sangat kompleks. Kami butuh waktu 1,6 tahun untuk bisa tiba pada posisi saat ini dengan Elon,” katanya. Saya ini, kata Luhut, melihat tujuan saja. “Di militer kami punya asas berpegang teguh pada tujuan. Saya sangat bangga presiden juga berpikir asas militer. Yaitu berpegang teguh pada tujuan,” katanya.

Masih banyak yang diceritakan Luhut. Tapi itu dulu yang bisa dipublikasikan. “Saya harus lapor dulu ke presiden. Jangan sampai presiden tahunya dari media,” katanya.

“Kita ini masih harus kerja keras untuk memastikan semua investasi ini segera terealisasi penuh. Tidak perlu mencari salah. Bila ada yang kurang saya yang paling bertanggung jawab,” ujarnya.

Saya setuju prinsip itu. Itulah dunia baru. Isi lebih penting dari bentuk. Isi bisa dimakan. Bentuk hanya bisa dilihat. (*)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Upacara Baijiu

thamrindahlan
Nyata an fakta ini gaya hidup hedo Hidup mewah nikmati berbotol botol wine bersama sama Kita disini mau bilang apa Cuma bisa ngelus dada Semoga mereka peduli kaum dhuafa Itulah pentingnya Abah hadir disana Semoga … Salamsalaman

Agus Suryono
NENEK VS KAKEK MOYANG.. Maayarakat yang menjalankan baijiu, mungkin memang satu kakek moyang. Dan mereka juga kayaknya punya kesamaan lain yang lebih positif di sisi BUDAYA. Yaitu BUDAYA KERJA KERAS dan KERJA CERDAS. Sedangkan budaya yang menurun dari kakek moyang adalah budaya NGOPI, DUDUK-DUDUK dan NGRASANI.. @perlu n harus ada orang kuat yang berani dan bisa mempengaruhi n mengubahnya ke arah yang lebih positif..

Fauzan Samsuri
Cara bahagia memang berbeda-beda, bagi “mereka” itu bahagia, namun Abah nampaknya tersiksa sampai harus nunggu Meiling menyelamatkanya. Kalau Zelensky kira-kira siapa penyelamatnya? atau malah Putin yang jadi mabuk dan tidak berdaya

Liam Then
Saya kena bir aja sampai muntah-muntah, apalagi Ciu. Dari dulu tak bisa menikmati miras. Punya hopeng dua , kalo dah ketemu bir bisa habis dua lusin. Tugas saya ya cukup menjadi gacor, jadi teman ngobrol dan ngemil . Sambil menjaga gelas saya biar tidak di tuang lagi. Sudah pengalaman susah-susah di sruput sampai tinggal setengah, supaya kelihatan ada partisipasi. Meleng dikit penuh lagi. Daerah tropis tidak cocok untuk konsumsi miras.

Budi Utomo
Gan Bei 干杯 (baca: Kan Pei). Keringkan 干 Cangkirnya 杯. Dry the Cup. Toast. Cheers.

Johannes Kitono
Cerita Meiling yang pamit sama suami mau antar juragan Disway ke hotel cukup menggoda. Ada unsur Trust yang tinggi di persahabatan mereka ini. Mei- Ling artinya Ling yang cantik naik mobil Bentley milik suaminya yang berharga Rp.18 mily. Meiling yang cantik pasti pintar dan bisa menikmati hidup. Tidak membiarkan mobil semahal dibawa oleh supirnya. Dulu pernah ketemu Abun Sanda ( alm ) wartawan senior Kompas di S’pore. Yang selesai pai cia di rumah Konglo Tong Dju yang juga naik Bentley. Abun tanya berapa harga mobil Bentley ? Asal jawab saja bahwa keempat ban mobil Bentley itu bisa untuk membeli Vespa. Kendaraan dinas Abun setiap hari ke kantornya di Palmerah.

No Name
Ada makanan yg banyak alkoholnya,,,, tapi tetap dibolehkan untuk konsumsi,,,, Apa itu? Durian,,,, Tape Singkong,,,, Tape Ketan,,, dan segala macam tape. But,,, anak jaman now pasti tidak mengenal Tape Recorder,,, itu tidak bisa dimakan,,,, Wakakakak,,,,

Mirza Mirwan
Mayoritas orang dewasa di Amerika adalah peminum minuman keras (liquor). Alhamdulillah, hampir 40 tahun yang lalu — saat tinggal di Brooklyn — saya tidak pernah terlibat di suasana seperti Pak DI. Itu terjadi karena kalau ada teman yang mengundang di akhir pekan, saya selalu bilang mau saja datang dengan catatan tidak ada minuman keras dan makanan yang mengandung unsur babi. “I’m willing to come with note that there is no liquor and food containing pork element”, kata saya. Alih-alih “liquor” dan “pork/pig” yang jelas-jelas haram, bahkan yang “subhat” — belum jelas halal/haramnya – – saja saya selalu menghindarinya. Alhamdulillah, teman-teman saya, apapun keyakinan mereka — Prebysterian, Yahudi, Sikh, Agnostik, bahkan Atheis — bisa menghormati alasan saya. Bahkan keluarga ‘kakak angkat’ saya, mendiang Mbak Maureen, tak berani mengundang saya untuk merayakan Natal — kayaknya dulu saya pernah cerita soal itu. Padahal, kecuali sedang ke luar kota, saya selalu berakhir pekan di rumahnya.

bagus aryo sutikno
Panjenengan jangan lupa, saat Cleopatra mabuk, romawi tertunduk bahagia di selangkangan dia.

agus to
Mabuk alkohol haram padahal efeknya paling ke diri sendiri dan kawan kalau sampai kelahi, level selanjutnya mabuk janda bisa se keluarga besar dan sekampung efeknya, paling parah mabuk kekuasaan bisa sedunia efeknya

bagus aryo sutikno
1 sloki, penambah darah. 2 sloki, penambah gairah. 3 sloki, nafsu bertambah. 4 sloki, muntah darah. . Lha ndak muntah gimana, lha gelas sloki nya pakai gelas es teh.

Sri Wasono Widodo
Jadi teringat sewaktu bertugas di suatu daerah terpencil di pegunungan di tengah hutan, pesta minum arak atau biasanya terjadi saat ada perhelatan pesta pernikahan atau khitan, dengan hiburan tayub (dengan penari yang disebut ledek). Biasanya sang ledek yang menuangkan arak atau ciu, yang ketiban sampur (dapat kalungan selendang sang ledek) harus menari berpasangan dengan sang ledek. Saweran biasanya disisipkan ke *** sang ledek, yang Anda Semua Sudah Tahu. Sama seperti Bung Mirza, Saya selalu menghindari pesta seperti itu, tapi sesekali menyamar sebagai viewer dan komentator saja, ha ha ha

DeniK
Pentingnya kemasan. Cap tikus satu jerigen hanya bernilai puluhan ribu .Murah.karena kemasan nya , botol bekas, jerigen bekas atau kantong plastik. Beda dengan Baijiu keemasan nya pasti menarik berkelas di beri merk yang wah.harga nya pasti selangit dan yang membeli dan meminum nya bangga . Padahal barang nya sama.sama sama bikin mabuk.

Api ibra
Saya duga… maaf ya bah..abah secara tidak langsung mengenalkan kebiasaan “mungkin juga itu tradisi ” orang tiongkok yang bertentangan dengan aturan agama mayoritas indonesia..apakah abah yakin pembaca abah gak ada yg dibawah 17 tahun??yang masih cari jati diri..bagaimana kalau itu dijadikan rujukan dlm ber sosialisasi diantara mereka dengan dalih saling menghormati??walaupun abah gk ikut minum..apakah hanya menuangkan khamr diboleh kan dlm agama mayorutas kita?abah mungkin yg lebih
tahu..

bagus aryo sutikno
Di era 80’an, saat lihat reog Ponorogo, mereka para taruno berjoget2 di depan tandak reog sambil membawa sebotol minuman keras. Joget2 sambil sholawatan. Saya terkesima. Begitu tinggi ruh para among taruno reog, bahkan saat mabuk pun masih berdendang sholawat atas nabi. Hidup REOG. Lanjutkan.

bagus aryo sutikno
Peristiwa ini jadi moment bersejarah buat saya. Sebab kadang, saat sholat pas waktu harusnya baca sholawat, pikiran justru melayang ke pekerjaan.

Anwarul Fajri
Mabuk lagiiiii….ah Judi lagiiiii Ku tak mauuuu….ah Bersamamu Kau ajak teman teman untuk mabuk bersamamu…..

bagus aryo sutikno
Cah milenial ndak kenal lagu itu. Lawas poll. Selawas topi Moris boss Dahlan.

Dacoll Bns
Yah, seperti yang sudah- sudah, dalam hal ini manusia seperti kerbau yang dicocok hidungnya. Jawabannya kalau ditanya kenapa pasti karena ini hal yang sudah dilakukan
moyang kami dari dulu, gak perlu tahu alasannya , gak perlu tahu akibat buruknya, gak perlu tahu juga maknanya apa, yang penting minum2nya …

Yea A-ina
Hari ini tidak ada komentar pilihan. Bisa diduga akibat Abah tak sempat membaca komentar edisi kemarin, sedang sibuk menghadiri “upacara”

Hardiyanto Prasetiyo
Hal yg sama saya alami selama berkutat dalam kultur perusahaan Jepang. Setiap acara apapun, dari mulai farewell party, ultah sampai pembubaran panitia selalu ditutup dgn pesta khomr. Untungnya, rekan kerja org Jepang tdk menuntut bnyk dgn hrs mengikuti, mereka msh paham dan tau toleransi, mereka paham klo mereka saat ini tdk berada di negerinya melainkan di negeri orang, negeri dgn komunitas muslim terbanyak. Strategi saya tiap kali menghadiri acara seperti ini, ketika awal datang saya sdh menghampiri meja minuman soft drink. Saya ambil fanta kaleng, saya kantongi. Ketika sdh waktunya harus ber-“banzai” maka lekas saya keluarkan fanta td dan saya tuangkan ke gelas. Karena kebanyakan minumannya red wine, akhirnya samalah warnanya meski tak sama rasa. Ya begitulah kultur mereka, saya hormati. Asalkan mereka tak memaksakan saya kira msh batas wajar. Banzai !!!

Johan
Tidak betul disebut acara kaum borjuis. Karena rakyat jelata pun melakukannya. Perbedaannya cuma tempat atau lokasi saja acara dilaksanakan. Kalau kelas rakyat miskin, acara di gubuk dengan cemilan kacang goreng. Tujuannya sama, untuk bersenang-senang.

Agus HW
Pak Dahlan, mohon maaf jika ada tulisan seperti ini lagi sebaiknya tidak disebarluaskan.

Mirza Mirwan
Kalau menurut saya, Bung Pri, gaya penulisan Pak Mahbub bukan dipengaruhi Ernest Hemingway, melainkan oleh Art Buchwald — kolumnis sohor Amerika yang lahir 8 tahun sebelum Pak Mahbub, tetapi baru meninggal 12 tahun setelah Pak Mahbub meninggal. Kebetulan saya juga membaca hampir semua kolom Pak Mahbub, baik di Majalah Tempo, maupun di rubrik Asal-Usul Kompas Minggu — bukan dari buku kumpulan kolomnya. Seingat saya, di kolom Tempo, dalam sebuah judul Pak Mahbub pernah secara eksplisit mengutip kolom Buchwald — nama lengkapnya Arthur Buchwald — yang menyindir menjamurnya bank-bank di Amerika, dengan menyebut “hampir setiap bangunan yang runtuh berdebum, tempatnya digantikan bangunan bank”, atau menyebut keseluruhan bank dari dua grup saja “jumlahnya melebihi kandang anjing dua benua jadi satu.” Saya tak tahu kolom itu ada dalam Kolom Demi Kolom atau tidak. Kalau tak salah, judulnya “Prakualifikasi”. Semua kolom beliau memang berupa sindiran, tetapi dengan bahasa “slenge’an”. Ya, persis kolomnya Buchwald.

Er Gham
Ikut minum aja Abah. Dikit aja. Jangan ditelan. Kumur2x aja. Desinfektan.

daeng romli
wong katene ngombe ae kok ribet amat yo, gelase ono sing cilik, ono sing dowo. Nang suroboyo iku gampang Bah, sampean lak wes ngerti, arek2 nek katene “ngombe” urunan sek emboh limamng ewu opo sepoloh ewu. Trus tuku bahan2e dicampur ……akhire dadi Cukrik. wadah ngombene nek gak ono gelas yo bekan gelase aqua yo iso. sing penting guyub lan seneng plus mabuk. Mestine iki Bah sing kudu ditiru Putin ambek Zelensky….wes ngono sek yo…tak tinggal ngopi…

Mister Xi
Usul yg bagus,,,, gimana kalo kita diganti dgn rujak,,,, apalagi Lips Rujak,,, Pasti ouye,,, Wkwkwk

Er Gham
Singapura walau negaranya kecil, penduduk sikit, tapi rangking 3 di sea games. Dibawah vietnam dan thailand. Mungkin karena etos kerja keras dan ditutup dengan pesta baijiu. Mungkin bisa ditiru acara baijiunya, hanya digantikan sirup marjan cocopandan. Jangan wine.

Tom Hardy
Mereka bersenang2 dan tertawa lepas, apakah mereka tahu bahwa negara mereka disangsi oleh Rusia? Apakah mereka tahu bahwa pasokan energi mereka berpotensi shortage jika pemerintahan mereka mengabaikan sangsi awal? Jelas, mereka pasti gk tahu karena mereka sedang mabuk dan yg tahu hanya boossku sang penuang anggur.

No Name
Baijiu menurut beberapa referensi memang strong sekali aromanya dan smoothimpactnya. Salah satu jenis baijiu terkenal yakni Baijiu dari Sichuan, Sichuan Baijiu pembuatnya Ming River, Ming River said : In Sichuan they don’t say : “GOODBYE”, but they say : “GO SLOWLY. Pantas saja Abah Dis cabut duluan, wong para drunker go nya slowly, gk goodbye-goodbye.

No Name
Saya pernah d posisi mirip2 spt itu. Saat itu teman2 mengajak sy ikut party d sebuah kafe. Letaknya d sebuah gili d pulau Lombok. Saat itu bnar2 sy kena mental. Bagaimana tidak, org2 sekitar semuanya spt kesurupan jingkrak2 mengikuti irama musik yg berdebum. Tanpa beban krn pengaruh minuman. Sy sendiri yg masih sadar 100% krn menolak ikut minum hanya bisa duduk d pojokan, salah tingkah. Saat itu sy minta minuman soda sj. Akibatnya fatal: sy beda frekwensi dengan seisi kafe. Sejak saat itu sy jd ragu dg keimanan sy. Kalau sy selama ini tetp sholat, puasa, tdk makan minum yg haram. Mungkin krn sikon yg mendukung untk itu. Bagaimana jika sikonnya tdk mendukung? Misal sy harus puasa saat bekerja jd buruh kebun sawit misalnya? Atau harus sholat dan menghindari makanan minuman haram d tengah2 lingkungan spt malam itu. Alangkah beratnya. Itu baru 1 malam. Bagaimana kalau terus2an? Entahlah. Yg pasti saat itu sy langsung berikrar, tdk akan ke tempat spt itu lg selamanya. Terlalu berat cobaannya. Untuk Abah. Terimakasih ceritanya. Banyak2lah menceritakan kami keberagaman adat istiadat berbagai daerah atau bangsa d dubia. Hingga kami bisa saling mengerti dan memahami. Dan akhirnya bisa menghormati perbedaan…

Parikesit
123 njajal komen. apakah saya juga no name? ~Parikesit~

Hardiyanto Prasetiyo
Baijiu dalam bahasa China artinya White Spirit. Penuangnya Abah Dis. Taglinenya “Nyatanya Mabukin”. Kalau Baijiu versi Indo namanya White Sprite. Penuangnya Cak
Lontong. Taglinenya “Nyatanya Nyegerin”.

Akagami Shanks
Pak dis saya mau nanya, kan dulu anda pernah di BUMN. Apa bedanya wika dengam wskt. Apa bedanya Agro dan BRIS. Apa bedanya BMRI dan BBNI. Kalau saham perusahaan untuk diversifikasi kok kinerja sahamnya hampir sama saja korelasinya.?.

Antonio Samaran
Bagi sebagian orang upacara baiju mungkin membahagiakan tapi mungkin juga penyiksaan bagi yg lain. Dalam dunia bisnis (mungkin juga politik) bagi orang China ada semacam kewajiban untuk terlibat dalam upacara baiju dalam rangka membina hubungan bisnis dan memperluas network. Istri- istri di China maupun Taiwan akan sangat senang bila suaminya sering pulang pagi karena itu berarti punya networking yg bagus dan pada gilirannya akan menyehatkan perekonomian keluarga. Lain halnya di
Indonesia dan Singapura, bila suaminya terlambat pulang maka akan dicari-cari dan hp tidak berhenti berdering. Mengenai wine yg bisa dititip, banyak klub di Jakarta juga bisa tanpa harus jadi member. Ini sebenarnya jurus marketing yang tidak diajarkan di kampus manapun. Tujuan sebenarnya adalah sebagai umpan agar pelanggan kembali lagi. Pelanggan merasa bangga seolah-olah sangat diistimewakan padahal sebenarnya sdh terperangkap dalam jaring marketing klub tersebut.

*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : disway

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button