Kabupaten MalangMalang Raya

Komisi IV DPRD Serap Keluhan SD-SMP

AMEG – Sejumlah sekolah dasar di wilayah Kepanjen mendapatkan kunjungan Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, Senin (1/11/2021).

Monitoring dan evaluasi (monev) sarana dan penyelenggaraan pendidikan menjadi atensi khusus dalam kunjungan kerja anggota dewan ini.

Kunjungan kerja Komisi IV DPRD ini dilangsungkan di tiga lembaga sekolah oleh dua orang anggota dewan. Di antaranya, di SDN Kedungpedaringan 2 Kepanjen dan SDN Karangsuko 1 Pagelaran.

Baca Juga

“Beberapa hal menjadi catatan kami. Banyak tadi yang menanyakan kepastian pengukuhan kepala sekolah. Banyak SDN dikepalai Plt bertahun-tahun, sehingga kurang fokus (mengembangkan sekolah), kata ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, M Saiful Efendi, Senin (1/11) siang.

Ia memastikan akan menyampaikan hasil temuannya ini untuk bisa ditindaklanjuti pemerintah Kabupaten Malang secepatnya.

Ditegaskan Saiful, kunjungannya juga untuk memastikan langsung apa yang menjadi keprihatinan masyarakat terkait kondisi sekolah dan pembelajarannya.

“Pembelajaran tatap muka juga menjadi keinginan para guru dan sekolah. Mereka berharap bisa secepatnya dilakukan pembelajaran penuh,” imbuh politisi Partai Gerindra ini.

Ketua Komsi IV DPRD Kabupaten Malang, Saiful Efendi, saat audiensi di SDN Kedungpedaringan 2 Kepanjen.

Ia lalu mengaitkan, perlu lebih didorongnya desa tuntas vaksinasi. Karena, jika cakupan vaksinasi tuntas atau setidaknya mencapai minimal 70 persen, maka harapan pembelajaran tatap muka penuh bisa direalisasikan.

Tampak hadir ketua komisi IV Saiful Efendi dan anggota komisi, Sudjono. Kunjungan dewan ini didampingi pejabat Dinas Pendidikan bidang SD serta perwakilan muspika dari kecamatan setempat.

Terpisah, Plt Kepala SDN Kedungpedaringan 2 Kepanjen, Suharno mengungkapkan, sekolahnya tidak mengalami rusak berat. Akan tetapi, ia mengakui ada bagian bangunan kelas yang mulai keropos dan kondisinya mengkhawatirkan, apalagi sudah memasuki musim hujan.

Untuk memperbaikinya, ia mengaku tidak serta merta bisa melakukan seluruhnya. Terlebih, selama ini hanya mengandalkan dana operasional untuk sarana dari BOS. SDN Kedungpedaringan 2 sendiri termasuk SD dengan jumlah rombel kecil, sehingga sulit mengandalkan bantuan partisipasi masyarakat.

“Beberapa kali kami lakukan perbaikan seperlunya, dan sudah saya laporkan kondisi sekolah. Ruang guru harus disanggah pilar besi darurat. Tetapi, untuk ruang kelas sisi Timur, kami tidak berani rehab karena khawatir merembet (biaya perbaikannya),” beber Suharno.

Tak hanya itu, selama bertahun-tahun SDN Kedungpedaringan 2 ini hanya dikepalai seorang Plt, dan berlanjut hingga dua kali Plt kepala. Terhitung, Suharno sendiri menjadi Plt sejak 2019, dan merangkap sebagai kasek definitif di SDN Tegalsari 2 Kepanjen. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button