Lifestyle

Kostum yang Memenangkan Hati Dunia

National Costume

AMEG – Thuzar Wint Lwin, sebenarnya, mengawali karantina Miss Universe 2021 dengan hati kalut. Miss Myanmar itu kehilangan beberapa suitcases yang berisi baju. Termasuk gaun khusus yang bakal dipakai berlaga di sesi national costume.  

Alhasil, untuk salah satu sesi yang sangat krusial itu, dia harus mengenakan baju adat.  Yang untungnya tidak ikut hilang. Sedangkan untuk sesi-sesi lain, misalnya gaun malam, penyelenggara membantu dia mencarikan sewaan. Untuk beberapa kegiatan, dia bahkan harus meminjam kontestan lain. 

Namun, ada berkah di balik kesusahan. Dengan busana yang tidak seheboh kontestan lain, Lwin malah memenangkan sesi national costume! Tentu bukan melulu gaun tradisional Suku Chin—yang mendiami bagian barat laut Myanmar—itu yang memenangkan Lwin. Melainkan pesan yang dia bawa ke catwalk. 

Baca Juga

Mahasiswi tingkat akhir East Yangon University berusia 21 tahun tersebut berjalan sambil mengusung spanduk bertulisan ’’Pray for Myanmar’’. ’’Warga kami sekarat dan ditembaki oleh junta militer setiap hari,’’ ungkap Lwin dalam pesan video yang diputar dalam pengumuman babak 21 Besar di Seminole Hard Rock Hotel & Casino di Hollywood, Florida, kemarin WIB. 

’’Aku ingin mendorong semua orang untuk berbicara soal Myanmar. Sebagai Miss Universe Myanmar sejak kudeta, aku sudah menyuarakan ini sebisa-bisanya,’’ lanjut gadis yang akrab disapa Candy Thuzar itu.  

Krisis politik di Myamar dimulai pada 1 Februari lalu. Setelah pemilu. Sejak itu, darurat militer diberlakukan. Dan siapa saja yang berani melawan bakal dihabisi. Setidaknya, hingga kini 790 orang telah tewas. Sementara 5.000 orang ditangkap dan dipenjara. Lwin, model yang juga merupakan aktivis hak asasi manusia, bergabung dengan kelompok selebriti menentang kudeta.   

Setelah berbicara lantang di panggung Miss Universe, Lwin tidak tahu apakah dia bisa kembali ke Myanmar dengan selamat. Dia bilang, itu risiko. ’’Mereka membunuhi warga kami seperti binatang. Di mana kemanusiaan? Kami tak berdaya di sini,’’ ungkap dia kepada The New York Times. 

Lwin memang tidak berhasil masuk 10 besar. Namun, pesan yang dia bawa benar-benar merasuk ke hati kita. Membuat kita—setidaknya—ingat dengan apa yang terjadi di Myanmar. Oh ya, selain Lwin, ada dua kontestan lagi yang menggunakan pentas national costume sebagai sarana menyuarakan pendapat. Yakni Miss Singapura Bernadette Belle Ong, serta Miss Uruguay Lola de los Santos Bicco. (*) 

Retna Christa

Recent Posts

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

Real Count Sirekap Dihentikan, Sudirman Said Menilai Pemilu 2024 Bermasalah

AMEG.ID, Indonesia - Co Kapten Timnas Pemenang Anies-Muhaimin Sudirman Said menyebut penghentian tayangan real count…

6 bulan ago

Aksi Massa Dukung Proses Hukum Soal Dugaan Korupsi Ganjar Pranowo

AMEG.ID, Indonesia - Massa yang merupakan aliansi masyarakat Jawa Tengah menggelar aksi di depan kantor…

6 bulan ago

Dindik Jatim Bekali Ratusan Guru untuk Hadapi Era Digital

AMEG.ID, Jawa Timur - Dinas Pendidikan Jawa Timur membekali ratusan guru untuk siap menghadapi tantangan…

6 bulan ago

This website uses cookies.