Nasional

Kronologi Bunuh Yosua Dibuktikan Besok

Rekonstruksi pembunuhan Yosua, Selasa, 30 Agustus 2022 besok, jadi akhir penyidikan panjang itu. Penyidik akan menghadirkan lima pelaku, Jaksa Penuntut Umum, Kompolnas, dan Komnas HAM. Di TKP Duren Tiga.

***

HAMPIR pasti, tidak ada kejutan di situ. Ceritanya sudah lengkap. Beredar luas. Meskipun ada sedikit hal, detil, khusus di TKP rumah Duren Tiga, yang belum diketahui publik.

Baca Juga

Misal, kejadian di menit-menit menjelang Brigadir Yosua ditembak. Bagaimana komposisi lokasi para pelaku dan korban di rumah dua lantai itu, di detik-detik akhir? Bagaimana cek-coknya? Siapa penembak pertama? Apakah tembakan pertama (jarak sangat dekat) langsung mematikan? Mengapa tembakan sampai lima kali?

Lima pelaku di rekonstruksi besok: Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Eliezer, Bripka Ricky Rizal, Kuat Makruf (bukan polisi, sopir Putri).

Lima orang itu sudah tersangka. Sangkaan utama Pasal 340 KUHP, pembunuhan berencana. Ancaman, maksimal hukuman mati. Dengan sangkaan sekunder berlapis.

Merujuk hasil otopsi jenazah Yosua ke dua (yang pertama tidak diakui), diungkap Ketua Tim Dokter Forensik Gabungan, Ade Firmansyah, Senin, 22 Agustus 2022, ada lima tembakan ke tubuh Yosua.

Ade Firmansyah: “Empat luka tembak keluar. Ada lagi satu yang bersarang, di tubuh bagian tulang belakang.”

Jelasnya, empat tembakan, peluru masuk tubuh lalu tembus keluar lagi di bagian tubuh sebaliknya. Satu peluru lainnya bersarang di tulang belakang, organ tubuh manusia paling kuat.

Dilanjut: “Yang jarinya itu, kalau bahasa awamnya tersambar ya. Ada dua, di kelingking sama jari manis, jari tangan bagian kiri.”

Maksudnya, itu menjawab pertanyaan keluarga Yosua, mengapa jari Yosua putus diiris senjata tajam? Jawaban dr Ade, itu akibat tersambar peluru. Tidak dirinci Ade, apakah itu peluru datang atau peluru keluar, setelah menembus tubuh.

Organ tubuh Yosua dipastikan Ade, tidak ada yang hilang. Bahwa otak pindah ke perut, itu soal peletakan otak pada otopsi pertama. Sesuai standar otopsi.

Soal siapa penembak pertama Yosua, dalam berbagai pemberitaan pers, berbeda-beda. Maklum, pers mengutip narasumber.

Ketua Komnas Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik, kepada pers, Jumat, 19 Agustus 2022, mengatakan, Bharada Eliezer mengaku kepada Komnas HAM, Bharada Eliezer menembak Yosua atas perintah Ferdy Sambo.

Ahmad Taufan Damanik: “Ya, Richard (Bharada Richard Eliezer) bilang begitu.”

Tidak disebutkan Taufan, apakah itu tembakan pertama atau selanjutnya.

Tapi, di hari yang sama, eks pengacara Bharada Eliezer, Deolipa Yumara, mengatakan ke pers, Bharada E orang pertama penembak Yosua.

Catatan: Deolipa Yumara jadi pengacara Bharada Eliezer, karena ditunjuk atau disediakan Ferdy Sambo. Kemudian Bharada Eliezer mencabut kuasa hukum Deolipa. Bharada Eliezer berganti kuasa hukum ke Ronny Talapessy, sampai kini.

Menurut Deolipa, berdasar pengakuan Bharada Eliezer, di ujung hidup Yosua ketakutan. Dalam posisi berlutut, kedua tapak tangan menyatu di belakang kepala.

Deolipa: “Brigadir Yosua berlutut begini (posisi berlutut, dua telapak tangan menyatu di belakang kepala), masih hidup, ketakutan.”

Di dekat Yosua, ada Ferdy Sambo dan Bharada Eliezer. Lantas, Sambo berteriak memerintahkan Bharada Eliezer menembak Yosua. Awalnya, Bharada Eliezer ragu. Diteriaki Sambo sampai tiga kali.

Akhirnya, dor… Bharada Eliezer menembak Yosua.

Tidak dirinci Deolipa, tembakan dari arah depan atau belakang badan Yosua? Kena bagian mana? Pistol milik siapa?

Kronologi paling terpercaya, tentu saja, yang disampaikan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR RI, Rabu, 24 Agustus 2022.

Paparan Kapolri di RDP itu, kronologi perkara ini berubah drastis sejak Bharada Eliezer ditetapkan sebagai tersangka pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Setelah ditetapkan menjadi tersangka, Bharada Eliezer tiba-tiba mengaku bahwa saat kematian Brigadir Yosua, Bharada Eliezer berada di lantai dua, di TKP, rumah Duren Tiga, Jumat, 8 Juli 2022, sore.

Bharada Eliezer mengaku, mendadak ia dipanggil ke bawah oleh Ferdy Sambo. Ketika Bharada Eliezer turun, ia melihat Brigadir Yosua sudah terkapar dan bersimbah darah di lantai.

Sedangkan, Ferdy Sambo disebut Eliezer, berdiri di depan jasad Brigadir Yosua yang terkapar. Sambo (bersarung tangan hitam) memegang senjata api, yang kemudian diserahkan kepada Bharada Eliezer (tanpa sarung tangan). Eliezer menerima senpi tersebut.

Menurut paparan Kapolri, itu pengakuan awal Eliezer kepada Tim Khusus penyidik. Pengakuan ini mengubah struktur kronologi awal yang sudah diumumkan Polri.

Tim Khusus bertanya ke Eliezer, mengapa Eliezer mengubah keterangan awal (mencabut pengakuan awal).

Eliezer menjawab, karena semula ia dijanjikan Ferdy Sambo bahwa perkara itu akan dihentikan (Surat Perintah Penghentian Penyidikan – SP3). Tapi, sejak Eliezer ditetapkan tersangka, maka Eliezer tidak yakin perkara tersebut bakal di-SP3. Justru, Eliezer menyadari hukuman berat sedang menantinya.

Kemudian Timsus memutuskan, Eliezer harus melaporkan keterangan baru ini kepada Kapolri secara langsung, tatap muka. Akhirnya Eliezer dibawa menghadap Kapolri. Memberikan keterangan langsung kepada Kapolri. Isi keterangan Eliezer, sama dengan yang ia sampaikan ke Timsus.

Dari situ, Timsus yang diwakili Kepala Divisi Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (Kadiv TIK), Irjen Slamet Uliandi, kemudian menjemput Ferdy Sambo untuk diperiksa. Dikonfrontir.

Kala itu, Ferdy Sambo belum mengakui. Ia masih bertahan dengan keterangan awal. Namun, merujuk keterangan Bharada Eliezer, Timsus memutuskan melakukan penempatan khusus terhadap Ferdy Sambo di Mako Brimob Polri.

Sejak Ferdy Sambo dikurung di Mako Brimob, kondisi kasus berubah drastis.
Apalagi, setelah Eliezer mengaku, esoknya disusul kemudian Bripka Ricky Rizal mengaku juga, membenarkan cerita terbaru Eliezer. Disusul pula, pengakuan Kuat Makruf, membenarkan cerita Eliezer.

Keterangan yang seragam disampaikan Eliezer, Ricky Rizal dan Kuat Makruf. Keterangan ini lantas dikonfrontir lagi kepada Ferdy Sambo. Membuat Sambo tak berkutik. Ia mengakui membunuh Yosua.

Kendati, belum terjawab, siapa penembak pertama Yosua. Dari lima tembakan, Eliezer mengakui menembak tiga kali. Apakah itu ketika Yosua masih hidup, ataukah sudah meninggal?

Semua pertanyaan ini akan terjawab di rekonstruksi, Selasa, 30 Agustus 2022 besok. Jika tidak ada kejadian luar biasa, lagi. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button