Bisnis

Marketplace Mobilman, Seleksi Penjual Mobil via AI

AMEG – “ADA harga, ada rupa,” kata pepatah. Begitu pun di transaksi mobil bekas (Mobkas) di marketplace Mobilman.id Tapi, tidak selalu harga murah, berarti menarik. Atau sebaliknya. Intinya, harga harus logis sesuai pasaran.

Chief Executive Officer (CEO) Mobilman.id Danang Wikanto dalam wawancara khusus dengan Ameg.id, Kamis (10/3/2022) memberikan tips, cara aman beli Mobkas. Aman dalam arti tidak tertipu.

Danang: “Kebanyakan penjual Mobkas yang penipu, menawarkan harga sangat reandah dibanding pasaran. Tujuannya mengecoh orang. Sehingga pembeli tertipu beli mobil jelek.”

Baca Juga

Namun, ada juga penipu yang ahli. Ia beriklan di marketplace Mobkas dengan harga agak tinggi banding pasaran, untuk mobil yang sebenarnya jelek. Misal, bekas tabrakan. Atau bekas kebanjiran.

“Sehingga, jika kita hanya berpedoman pada pepatah ‘Ada harga, ada rupa’, maka kita bisa tertipu juga. Karena, sekarang pepatah itu bukan lagi indikator transaksi aman, ” katanya.

Lantas, bagaimana agar konsumen Mobilman.id tidak tertipu?

Danang: “Kami menerapkan seleksi kepada penjual mobil. Selain penjual harus login, mencantumkan data diri lengkap, juga data mobil yang akan dijual, secara detil.”

Diakui, beberapa penjual mobil merasa kurang nyaman dengan syarat itu. Bisa dianggap, merepotkan. Bisa juga penjual menganggap pihak marketplace terlalu cerewet. Atau mencurigai penjual.

“Padahal, sebenarnya persyaratan itu demi kepentingan penjual juga. Dengan mereka mencantumkan detil mobil, maka calon pembeli bakal tertarik. Sekarang pembeli sudah pintar. Mereka minta keterbukaan penjual,” tuturnya.

Banyak calon pembeli Mobkas bertanya ke penjual: “Apa kekurangan Mobkas yang dijual itu?” Seumpama penjual menjawab: “Tidak ada kekurangan. Seutuhnya sempurna.”

Pembeli berpengalaman justru takut. Tidak logis, Mobkas seutuhnya sempurna. Apalagi, Mobkas buatan lima belas tahun dari saat transaksi. Pasti ada lemahnya. Maka, butuh keterbukaan penjual. Atas kondisi mobil.

Penjual yang paham hal ini, pasti mengikuti syarat pihak Mobilman.id dalam beriklan. Sebab, tujuan akhir penjual adalah: Bukan saja membuat mobilnya cepat laku, namun juga tidak merugikan pembeli.

“Berdasar agama, kita dilarang bertansaksi yang merugikan orang lain,” ujarnya.

Itu sebabnya moto Mobilman.id: Cari mobil dijual dengan kondisi terbaik, dipegang teguh pengelola marketplace ini. Terbaik, artinya sesuai dengan kelas harganya. Intinya, transaksi berlangsung fair, atau adil.

Untuk itu, mesin web, serta aplikasi Android dan iOS Mobilman, dilengkapi Artificial Intelligence (AI). Menampung data diri penjual. Juga data rinci mobil. Termasuk, kompres foto mobil otomatis, dari resolusi besar menjadi segenggaman ponsel. Tapi tetap mampu zoom, buat tampilan detil.

Terpenting, penjual Mobkas beriklan di Mobilman, gratis. Dari pembeli pun tidak dipungut biaya. “Asli, tanpa biaya. Sebab, kami bukan calo atau makelar. Juga bukan pedagang mobil. Melainkan publisher,” katanya.

Ini penting, karena dengan begitu Mobilman independen. Tidak berusaha membagus-baguskan mobil yang diiklankan. Justru mendorong penjual transparan. Bagus bilang bagus, kelemahan diungkap.

Beda dengan showroom Mobkas. Atau marketplace yang juga berperan rangkap, jual-beli Mobkas. Model begini pastinya membagus-baguskan mobil terhadap calon pembeli. Sebaliknya, menekan habis, harga dari penjual. Sehingga cuma penjual sangat butuh uang, terpaksa menjual ke situ.

Lantas, dari mana keuntungan Mobilman sebagai perusahaan startup?

Danang: “Kami mendapat pembiayaan server cukup besar, dari lembaga yang belum bersedia diungkap identitasnya. Juga Google Ads, Dan, kerjasama business to business.”

Hasil usaha itu untuk membayar 18 orang ahli IT, ahli AI, dan pakar mobil, masih kurang sedikit. “Kekurangan tipis ini yang ditutup investor,” ujarnya.

Tapi, investor cuan dari valuasi (the value of the business). Sejak didirikan di masa pendemi Corona, nilai investasi awal sudah naik 573 persen, per akhir 2021. “Berdasarkan standar kredibel, penilai perusahaan go public. Sebab, pada saatnya nanti Mobilman bakal go public juga,” katanya.

Penjual beriklan di Mobilman gratis untuk jangka panjang. Tapi, dengan volume iklan Mobil dijual rata-rata 210 mobil per hari, maka iklan cepat tenggelam. “Nantinya akan kami buka iklan sundul, bayar Rp 5 ribu. Supaya iklan disundul, tidak tenggelam,” kata Danang.

Kelak, ada iklan premium. Yang mobilnya difoto langsung oleh pakar mobil dari Mobilman, mendatangi calon penjual. Di sini lebih transparan. “Dan lebih cepat laku dibanding iklan biasa. Karena kami bantu melalui sosmed dan pemberitaan media otomotif Mobilman,” katanya.

Keterbukaan penjual Mobkas lama-lama bakal jadi tren, mereduksi jual tipu-tipu. Pelan tapi pasti. Menuju ke keterbukaan penjual.

“Karena penjual tipu-tipu, betapa pun pasti merasa tidak enak hati, setelah barangnya laku. Sebab, ia makan dari uang pembeli yang kecewa. Makanan yang ia beli, bisa nyangkut di tenggorokan,” tutupnya. (*)


Editor : Sugeng Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button