Regional

Pasien Covid Mbludak, RS Abdoer Rahem Kekurangan Nakes

AMEG – Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, dr Rukmi mengungkapkan. Saat ini pihaknya kekurangan tenaga kesehatan. Dibutuhkan perawat dan dokter spesialis untuk menangani pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit milik Pemkab Situbondo tersebut.

Saat ini sudah ditambah ruang ICU dan non ICU untuk pasien corona. Meskipun Ruang Nusa Indah, sebagai tambahan ruangan tak sampai penuh. Itupun karena nakes belum bisa mencukupi kebutuhan.

“Misalkan penuh, tenaganya gak nutut. Kita masih mencari tenaga baru untuk memperkuat pelayanan. Kita berusaha semaksimal mungkin. Untuk minta fasilitas ke Dinkes. Sebagai perbantuan, supaya bisa nambah kapasitas. Insya Allah terpenuhi,” jelas Rukmi saat hearing di Gedung DPRD bersama Komisi IV, Dinkes dan dua RSU lainnya.

Baca Juga

Menurutnya, di ruang perawatan Covid-19 memerlukan tenaga yang cukup, karena perawatannya harus total. “Dan itu beda-beda tenaga perawat yang bertugas di ruangan, sehingga melelahkan sekali,” ungkapnya.

Diakuinya, tenaga perawat untuk Cocid-19 harus lebih intensif. Sehingga tenaga perawatnya memerlukan tenaga yang lebih banyak. Seperti di Ruang Nusa Indah, betnya yang tersedia sebanyak 32 bet. Lanjutnya, tenaganya harus banyak dan tenaga perawat itu dibagi 5 tim dan kerjanya  bergantian tiap harinya. “dokternya juga harus spesialis,” papar Rukmi.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Situbondo, H Tolak Atin berharap. Pihak rumah sakit dan para nakes tetap semangat. Maksimal menangani pasien yang dirawat. Dirinya minta kepada Bupati, melalui Dinkes agar segera memenuhi kebutuhan tersebut. Dalam kondisi darurat covid di Situbondo, ada nakes yang terpapar dan meninggal. Pihaknya meminta Dinkes, agar melakukan telaah dan kajian terhadap vaksinasi yang sudah dilakukan.

Peta sebaran Covi-19 di Kab Situbondo

“Menurut pandangan kami, ada yang salah dalam pelaksanaan vaksinasi ini. Pertama, tentang vaksinnya. Kalau vaksin ada lima jenis. Tapi di Situbondo hanya menerima satu jenis vaksin. Yaitu Sinovac. Artinya, tidak menerima vaksin yang lain,” jelas Tolak, panggilan akrabnya. 

Penyimpanan vaksin juga harus dijaga. Jangan sampai penyimpanannya tidak sampai pada suhunya, atau tidak sesuai dengan suhu yang ditetapkan. Sehingga menimbulkan kerusakan dan tak berfungsi.

“Ini yang kita wanti-wanti kepada Dinkes Situbondo. Selain itu masalah dosis, dosis satu botol seharusnya untuk 10 orang. Kalau kemarin yang sudah dilaksanakan sampai 11-13 orang, ini ‘kan kurang bagus. Pelaksanaan vaksinasi jangan sampai lebih 10 orang. Itu menunjukkan untuk optimalusasi terhadap daya vaksin itu sendiri,” pungkasnya.

Perlu diketahui, data sebaran Covid-19 Satgas Situbondo menyebutkan, ada penambahan 20 penderita dalam sehari terakhir. Sehingga totalnya menjadi 2.939 terkonfirmasi positif. Sementara yang meninggal setiap harinya mencapai 5 orang, total menjadi 235 kasus.

Sedangkan pasien sembuh mencapai 2.536 orang, aktif 168 pasien dirawat, dengan rincian 49 orang dirawat di rumah sakit, 4 orang di gedung observasi dan 119 isolasi mandiri di rumahnya. Sementara kasus suspect mencapai 320 orang, probable 27 orang.  (*)


Editor : Yanuar Triwahyudi
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button