Kota Batu

Percepat Vaksinasi, Pemkot Batu Gandeng Komunitas

AMEG – Kota Batu menjadi perhatian pemerintah pusat dan provinsi, nampak dari target harus memvaksin 100 persen warganya. Padahal daerah lain hanya ditarget memvaksin 70 persen untuk menciptakan herd immunity. 

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, menyatakan, wilayahnya ditarget vaksinasi 100 persen, karena kota wisata. Untuk mencapai target itu dia merasa berat dan sedikit susah, apalagi pihaknya hanya diberi waktu hingga akhir bulan ini untuk memenuhi target itu. 

“Untuk memenuhi target 100 persen vaksinasi, terus terang semakin lama semakin berat dan agak susah. Anak muda yang aktif sangat ingin divaksin, tapi orang tua dan Lansia progresnya lambat,” beber Dewanti, Rabu (22/9/21).
Karena itu, untuk memenuhi target, yakni memvaksin 7000 dosis per hari menjadi terhambat. Menurutnya, pihaknya hanya mampu memvaksin 3000-6000 orang sehari. “Jika akhir September ini kami ditarget harus memvaksin 100 persen, jujur agak kesulitan,” katanya. 

Baca Juga

Meski begitu ia tak patah arang. Jika sebelumnya menginstruksikan seluruh camat, kades dan lurah untuk menyiapkan tempat vaksinasi, kini pihaknya menggandeng komunitas untuk turut mensukseskan percepatan vaksinasi. 

“Kita gandeng komunitas wisata, kesenian dan lainnya,” jelasnya. Ada 16 komunitas diberi wejangan agar turut serta mensukseskan percepatan vaksinasi. Wejangan itu dilakukan di Batu Tourism Mall (BTM). 

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq, menjelaskan, 16 komunitas wisata dan kesenian itu nantinya akan dilibatkan dalam percepatan vaksinasi. Caranya, mengajak anggota keluarga ataupun tetangga yang belum vaksin untuk mengikuti vaksinasi. 

“Mereka boleh mengajak rekan satu komunitas yang belum vaksin. Boleh juga mengajak anggota keluarga, tetangga atau lainnya,” jelas Arief.

Dia berharap 16 komunitas itu bisa turut memaksimalkan percepatan vaksinasi. Sehingga ketika warga sudah tervaksin 100 persen, tentu jadi promosi wisata yang luar biasa.

“Jika semua sudah tervaksin, selain bisa menyelamatkan masyarakat juga bisa digunakan untuk promosi wisata. Bahwa seluruh warga telah divaksin, sehingga wisatawan yang datang semakin nyaman,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, drg Kartika Trisulandari, mengatakan, hingga kini sudah ada 58,6 persen yang tercover vaksin dosis pertama. Untuk Lansia masih di kisaran 30 persen.

“Percepatan vaksinasi dalam seminggu terakhir belum memenuhi target. Padahal kami sudah dibantu tenaga kesehatan Kesdam, RSSA dan Yonkes. Seharusnya bisa memenuhi target, tapi di lapangan belum maksimal,” jelasnya.

Dijelaskan juga, belum terpenuhinya target dimungkinkan karena segmen masyarakat. Yang memiliki mobilitas tinggi sangat perlu vaksin, sedang yang belum maksimal dimungkinkan berasal dari masyarakat yang memiliki mobilitas rendah. Sehingga mereka merasa belum memerlukan vaksin. (*)


Editor : A Rizal
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button