Olahraga

PON Papua, 9 Atlet Kota Batu Perkuat Kontingen Jatim

AMEG – Prestasi olahraga Kota Batu meningkat dari tahun ke tahun, tampak dari prestasi atlet dan sumbangsih praktisi olahraga di tingkat daerah maupun nasional. 

Tahun 2021 ini Kota Batu kembali mengukir sejarah. Bertepatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke 38 ada sembilan atlet dan enam pelatih/asisten pelatih dari Kota Apel akan berangkat ke PON Papua memperkuat kontingen Jawa Timur.

Dari segi jumlah, itu menjadi sejarah bagi Kota Batu. Apalagi persaingan mewakili Jatim ke PON Papua di masa pandemi ini sangat ketat. Hanya yang berpotensi meraih medali yang diberangkatkan. KONI Jatim tak mau memberangkatkan sembarangan atlet.

Baca Juga

Ketua KONI Kota Batu, Mahfud, menyatakan, sembilan atlet dan enam pelatih/asisten pelatih merupakan prestasi yang bagus bagi Kota Batu, dibanding PON 2004.

“Seiring berjalannya waktu, jumlah atlet asal Kota Batu terus meningkat. Terakhir di PON Jabar 2016, menyumbangkan enam atlet,” sebutnya, Rabu (8/9/21).

Enam atlet itu berasal dari tiga cabang olahraga (cabor), empat paralayang dan sisanya bridge dan tinju. Dari enam atlet itu, 3 menyumbang medali emas, 3 medali perak dan beberapa medali perunggu untuk kontingen Jatim.
Untuk PON Papua ada enam atlet dari cabor paralayang, satu atlet tarung drajat, satu atlet selam laut dan satu atlet cabor bermotor. 

Enam atlet paralayang terdiri dari empat putra dan dua orang putri. Lima atlet sudah pernah bertanding di kancah Asean Games dan berprestasi.

Lima atlet paralayang yang pernah bertanding di kancah internasional itu adalah peraih emas Asean Games, Jafro Megawanto, Joni Efendi, Roni Pratama, Ike Ayu Wulandari dan Rika Wijayanti. Serta satu atlet pendatang baru, Gigih Iman. 

“Selain memberangkatkan enam atlet, cabor paralayang juga turut memberangkatkan empat mekanik, bertugas mempersiapkan perlengkapan atlet sebelum terbang,” katanya.

Atlet tarung drajat putra diwakili Nuggy Rezzaindi. Lalu satu atlet dari cabor selam laut putri diwakili Nafa Amadea dan satu atlet bermotor, Kafa Yaqi.

Selain atlet, Kota Batu juga menyumbang pelatih, yakni pencak silat, Edy Suhartono, meski Kota Batu tak menyumbang atlet dari cabor itu. Lalu ada satu pelatih dari tarung derajat, Mochammad Muhsin.

“Sebenarnya bisa memberangkatkan 11 atlet, tapi seorang atlet tinju cedera dan atlet bridge gagal berangkat, karena bridge tak jadi dipertandingkan. Sehingga hanya menyumbang sembilan atlet,” bebernya. 

Ke-15 atlet dan satu praktisi olahraga asli Kota Batu yang akan berpartisipasi di PON Jatim tersebut. Akan dilepas langsung oleh Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko bertepatan pada Haornas tahun 2021. (*)


Editor : Ahmad Rizal
Publisher : Rizal Prayugo
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button