Malang Raya

Prospek Angkat Kesejahteraan, Warga Talok Diajak Budidaya Kurma

AMEG – Buah kurma punya prospek ekonomi menjanjikan jika bisa dibudidayakan. Pendampingan budidaya kurma ini seperti diberikan pada Warga Talok Turen, Minggu (20/2/2022).

Sosialisasi dan rencana pendampingan budidaya kurma ini diberikan komunitas pembudidaya asal Kediri, yang datang dalam satu tim, di Balai desa Talok.

Beberapa hal penting disampaikan kepada perwakilan warga Talok terkait bertani kurma ini. Mulai cara menanam, penyemaian bibit, hingga pemanfaatan buah dan pohon kurma.

Baca Juga

“Buah kurma tropis bisa dijual langsung. Yang kurma muda, pasarnya bahkan sudah mendunia. Banyak negara meminati kurma ini,” demikian A. Sabiqi, pembudidaya kurma sukses asal Kediri, Minggu (20/2/2022) siang.

Selain bertani dan budidaya kurma, warga juga diajak bisa menghasilkan pangan olahan dari buah kurma. Terlebih, kurma juga dikenal punya kandungan gizi cukup yang menyehatkan.

Kepada warga talok, hibah dipastikan akan diberikan berupa sejumlah 500 bibit siap tanam. Syaratnya, ada kemauan kuat dan niat warga untuk belajar budidaya hingga ditanam.

“Waktu belajar dan budidaya soal kurma ini setidaknya butuh setahun. Sementara, masa panen pertama pohon kurma bisa lebih dari lima tahun. Jadi, memang harus sabar,” jelas Sabiqi.

Hingga kini, komunitas ini mengaku sudah mempunyai demplot (kebun percontohan kurma) di sejumlah daerah di Jawa Timur. Ke depan, diharapkan Jatim bisa menjadi destinasi budidaya kurma.

Komunitas kurma dari Kediri ini mengaku punya 1 juta stok bibit kurma berusia 1 sampai 3,5 tahun. Sementara, harga jual bibit kurma siap tanam antara Rp 50 ribu sampai Rp 250 ribu.

Kades Talok, Agus Harianto menegaskan, pihaknya bisa siapkan lahan kebun percontohan untuk penanaman pohon kurma. Bagi warganya yang benar-banar berminat menanam, maka pihaknya juga tak segan memfasilitasi hingga bisa jadi sumber perekonomian yang bisa mensejahterakan warganya.

“Bisa juga dengan memfasilitasi pelatihan warga untuk memproduksi panganan olahan kurma. Ya, memang harus menguasai dulu sebelum bisa berproduksi dan dijual,” demikian Agus Harianto. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button