Regional

Rapat Formatur hanya Tiga Menit, Sukadiono Ketuai PWM Jatim 2022-2027

AMEG – Rapat formatur calon ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur periode 2022-2027 akhirnya memutuskan Sukadiono sebagai ketua, Sabtu (24/12/2022) malam jelang dini hari.

Rapat formatur Musywil Muhammadiyah ke-16 yang dilangsungkan di Gedung Ekspotorium Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMP) ini berjalan sangat singkat, diikuti oleh 13 calon ketua terpilih.

“Alhamdulillah ketua PWM sudah diputuskan, dan rapat hanya berlangsung sekitar tiga menit. Dan, sesuai kebiasaan yang jadi ketua yang mendapatkan suara terbanyak,” kata Sukadiono, Sabtu (24/12/2022) malam.

Baca Juga

Saat rapat formatur berlangsung, diakuinya tidak ada dinamika atau tarik tolak yang muncul signifikan.

Sukadiono kini tercatat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS). Ia memperoleh suara terbanyak dari hasil pemungutan suara, yang dilangsungkan di arena Musywil Muhammadiyah ke-16, yang baru berakhir sekitar pukul 22.50 WIB.

Suara pilihan yang didapatkan Sukadiono sebanyak 946 suara. Selain dirinya, rapat formatur diikuti peraih suara terbanyak lain urutan 2 sampai 13. Diantaranya, Biyanto (846 suara), Hidayatulloh (845 suara), Syamsudin (834 suara), M Sulthon Amien (781 suara), dan Tamhid Masyhudi (751 suara).

Ditanya soal kepemimpinannya ke depan, ia mengakui memimpin PWM merupakan tantangan berat. Terlebih, PWM Jatim juga sudah banyak mencapai banyak hal.

“Saya kira tantangannya berat bagi kami. Ya, tentu apa yang sudah dilakukan Ketua PWM sebelumnya akan kita teruskan, dan ada program-program baru yang akan buat,” jelasnya.

Beberapa hal yang sudah dilakukan PWM Jatim, menurutnya seperti internasionalisasi program, juga pengembangan amal usaha pendidikan dan kesehatan yang harus selalu ada percepatan.

Sementara itu, ketua PWM Jatim demisioner, KH Sa’ad Ibrahim menyatakan, kepemimpinan yang dihasilkan melalui Musywil Muhammadiyah 2022 ini adalah pilihan terbaik.

Ia berpesan, kepemimpinan PWM Jatim mendatang harus bisa meneruskan gerak Muhammadiyah yang sudah diinisiasi sebelumnya.

“Tugas kita sebenarnya masih sangat panjang, terkait dengan go internasional. Karena itu, gerak PWM juga harus bisa go global,” tandasnya. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button