Regional

RSLI Penuh, Pasien Baru Diarahkan ke Bangkalan

AMEG – Penyekatan Suramadu dua arah terus berlangsung. Selama ini, yang dinyatakan positif berdasarkan hasil swab antigen langsung dilarikan ke Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI).

RSLI yang memiliki kapasitas 410 tempat tidur itu pun sekarang sudah penuh. Pemprov Jatim akhirnya membuka rumah sakit darurat lapangan di Bangkalan. Lokasinya tepat berada di kantor Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS). Tempat itu disulap menjadi tempat karantina.

Khususnya bagi pasien hasil penyekatan di Jembatan Suramadu.

Baca Juga

Langkah ini diambil karena memang beberapa rumah sakit rujukan dan penyangga sudah overloaded.

Nyaris tak ada lagi tempat untuk pasien Covid-19. Di RSUD dr. Soetomo pun, ada banyak pasien yang belum bisa masuk. Ruang isolasi yang berkapasitas 273 pasien juga telah penuh. “Jadi kami tambah.

Kami pakai beberapa ruang yang kosong seperti ruang Cendana, untuk menampung pasien,” ujar Ketua Satgas Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi saat dihubungi, kemarin (20/6).

Joni mengungkapkan, pembukaan RS lapangan Bangkalan dilakukan agar membantu mengurangi beban RS penyangga lainnya. Yakni menampung pasien hasil penyekatan. Kapasitasnya dipersiapkan bisa menampung sampai 700 pasien. Baik bagi yang menjalani karantina maupun isolasi.

RS Lapangan Bangkalan ini difungsikan persis seperti RSLI Indrapura. Mengisolasi orang tanpa gejala (OTG) maupun yang bergejala ringan. Banyak yang harus dipersiapkan karena daya tampungnya lebih besar. Terutama ketersediaan sarana prasarana dan SDM. Setidaknya membutuhkan 32 dokter dan 64 perawat.

Hingga kini, persiapan sudah sampai 80 persen. Tinggal menunggu SDM saja. Perkiraan tiga hari lagi sudah mulai dibuka. “Karena memang butuh SDM yang cukup. Bakal ada tiga sif dan satu jam istirahat. Kami masih berkoordinasi dengan IDI,” kata Dokter Penanggung Jawab Pasien Erwin Astha Triyono yang turut mempersiapkan RS Lapangan Bangkalan ini.

Pihaknya mengaku telah kehabisan tenaga kesehatan (Nakes). Sehingga bakal dibuka rekrutmen relawan lagi.

Khususnya, beberapa relawan yang sanggup berbahasa Madura. Supaya, kata Erwin, relawan bisa lebih mudah melakukan pendekatan emosional dengan pasien selama penanganan.

Foto: Eko/Harian Di’s Way

”Kami belajar itu di RSLI. Pasien hasil penyekatan memang kepatuhannya kurang. Karena mungkin mereka merasa terpaksa berada di rumah sakit. Secara psikis, mereka juga kaget kan,” jelas Erwin.

Kepala Dinas Kesehatan Jatim Herlin Ferliana mendorong RS Lapangan Bangkalan ini segera dibuka.

Dia telah memercayakan kepada Satgas Covid-19 Jatim. ” RS Lapangan Bangkalan dibuka karena RSLI sudah penuh. Dan Asrama Haji juga sudah penuh,” katanya kemarin.

Tingkat positivity rate Jatim sudah mencapai angka 22 persen. Padahal, standar WHO harus di bawah 5
persen. Penyekatan Suramadu pun bakal berlangsung lebih lama.

Menurut Herlin, beberapa strategi akan terus diupayakan. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro akan lebih dikuatkan. Terutama di desa-desa yang berada pada zona merah dan oranye. Selain itu, operasi prokes dan 3 T (tracing, testing, treatment) dilakukan bersamaan dengan vaksinasi.

”Kalau ini berjalan dengan baik, penyekatan Suramadu bisa dipertimbangkan untuk dibuka. Karena sudah
disekat di masing-masing desa,” kata Herlin. (*)


Editor : Sugeng Irawan
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : Harian Di's Way

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button