AMEG.ID, Palestina – Seorang dokter di dalam al shifa mengatakan serangan israel sudah mulai membuat ketakutan di kalangan pasien, pengungsi, dan petugas kesehatan di fasilitas RS Al Shifa.
Melansir Republika, hamas membantah penggunaan rumah sakit di Gaza seperti Al Shifa sebagai pusat komando. Terutama menuduh israel dan Amerika Serikat untuk mencoba membenarkan pembantaian brutal tersebut.
“Tidak ada satu peluru pun yang ditembakkan dari dalam rumah sakit selama penyerbuan pasukan penjajah ke dalam kompleks rumah sakit,” kata al-Bursh kepada Aljazirah.
Menurut salah satu staf medis, diperkirakan ada 650 pasien yang masih berada di rumah sakit dan 5.000 hingga 7.000 diantaranya merupakan warga sipil yang mengungsi maupun terjebak di dalam area rumah sakit. (AL-NY/REPUBLIKA)
AMEG.ID, Indonesia - Co Kapten Timnas Pemenang Anies-Muhaimin Sudirman Said menyebut penghentian tayangan real count…
AMEG.ID, Indonesia - Massa yang merupakan aliansi masyarakat Jawa Tengah menggelar aksi di depan kantor…
AMEG.ID, Jawa Timur - Dinas Pendidikan Jawa Timur membekali ratusan guru untuk siap menghadapi tantangan…
This website uses cookies.