Sambang Pemusik Jalanan, Dahlan Iskan Resapi Lagu “Maafkan Ayahmu”

AMEG- Matubi, pemusik jalanan yang menderita hermodialisis disambangi mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan, Minggu (24/10/2021).

Dahlan Iskan bersama istri Ny Nafsiah, mampir di rumah Matubi saat perjalanan pulang ke Surabaya usai senam Dahlan Style di de Casablanca Kota Malang.

Pemilik nama Matubi Abdul Qodir ini tidak mengira jika akan dikunjungi Dahlan Iskan. Saat begawan media datang, minggu siang, Matubi sedang istirahat di rumahnya.

Matubi sudah 4 tahun menjalani hermodialisis atau cuci darah akibat ginjal yang sudah tidak berfungsi. “Apa yang Anda rasakan saat itu sehingga dokter memvonis harus cuci darah,” tanya Dahlan Iskan mengawali dialog dengan Matubi.

“Saat itu saya merasa cepat capek, gak ada tenaga. Mau jalan saja tidak kuat, badan kadang panas,” jelas Martubi kepada Dahlan Iskan.

Dialog Dahlan Iskan dengan pemusik jalanan ini cukup gayeng. Dahlan bahkan terheran begitu cepat Matubi diputuskan harus cuci darah.

Bahkan pendiri Harian DIs Way ini ingin melihat hasil rekam medis saat pertama kali Matubi divonis cuci darah. Menurut Dahlan, dengan melihat hasil rekam medis ia bisa membantu untuk dilakukan transplantasi ginjal.

Dahlan hadir di rumah Martubi didampingi Imawan Mashuri (founder JTV, owner Arema Media Group) dan Tomi (Dirut Harian DIs Way).

Martubi Abdul Qodir, pemusik jalanan dan di lingkungan anggota Komunitas Musik Jalanan (Komjal) dikenal tukang bikin lagu.

Lagu “Maafkan Ayahmu” ia ciptakan dan nyanyikan sendiri sempat viral. Lirik lagu ini ia tulis saat memutuskan berpisah dengan anak dan istrinya.

Matubi sejak menjalani cuci darah seminggu 2 kali di RSUD Lawang, hidup bersama ibundanya di rumah sederhana yang berdiri di sebuah jalan sempit arah Perkebunan Teh Wonosari Lawang.

Ibundanya buruh petik teh di PTP 12 Wonosari. Ayahnya juga buruh perkebunan dan wafat sejak setahun lalu.

Lagu “Maafkan Ayahmu” sempat ia nyanyikan dengan iringan gitar butut. Dahlan Iskan dan Ny Nafsiah serta rombongan meresapi lirik lagu curahan perasaan ayah kepada anaknya.

…Maafkan… Nak.. Maafkan ayahmu

Yang tak mampu membahagiakanmu.

Jangan pernah kau menyesalinya.

Jika kau terlahir menjadi anakku…. (*)