NasionalWisata

Sandi Uno: Desa Wisata Simbol Kebangkitan Ekonomi Nasional

AMEG – Pengelolaan desa wisata diharapkan beradaptasi dengan perkembangan jaman, dalam hal ini teknologi digital. Karena, dengan teknologi, peluang berkembang dan dikenal banyak orang makin lebar, dan akhirnya masyarakat menjadi pemenang.

Pernyataan itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, Sabtu (22/5/21). Dia mencontohkan Desa Wisata Pujon Kidul, yang dulu hanya seluas satu hektar dan hanya untung Rp 10 juta dalam setahun, kini berkembang luar biasa dan mampu meraup untung hingga Rp 1,2 miliar setahun.

“Sebab itu, melalui program desa wisata, pihaknya memberi pendekatan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat pedesaan, sekaligus memastikan program tepat sasaran,” katanya.

Baca Juga

BACA JUGA:

Sandi Uno Berharap Semua Desa Tiru Desa Wisata Pujon Kidul

Mas Sandi Sebut Kota Batu Sebagai Honeymoon City

Sandi Terheran-heran Lihat Potensi Wisata Pujon Kidul

Menurutnya, signifikansi pendekatan ekonomi kreatif mampu meningkatkan nilai tambah ekonomi. Selain itu melalui ekonomi kreatif diharapkan juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya.

“Kami ingin pariwisata di Indonesia ada yang berbasis masyarakat. Sehingga masyarakat tidak hanya menjadi penonton. Kerena mereka harus menjadi bagian dari sebuah destinasi wisata,” ujarnya.

Sehingga lanjut Mas Menteri, desa wisata dan ekonomi kreatif harus terus dikembangkan. Dengan tujuan, agar masyarakat desa bisa semakin berkembang dan sejahtera, sehingga Indonesia bisa segera bangkit.

Di sisi lain, dalam kunjungan kerja di Desa Wisata Pujon Kidul, pihaknya juga berkeinginan untuk mempromosikan jika Kemenparekraf memiliki sebuah program untuk desa wisata. Program itu adalah Anugrah Desa Wisata Indonesia 2021. Dengan mengusung tema ‘Indonesia Bangkit’.

“Di Indonesia ada 57.000 Desa Wisata. Saya harap mereka tergerak untuk mendaftarkan desa wisatanya ke dalam program penghargaan untuk mendapat anugrah desa wisata terbaik. Dimana Kemenparekraf telah menyiapkan 50 desa wisata terbaik yang akan dilakukan visitasi,” katanya.

Kata dia, program tersebut hadir karena pengembangan desa wisata menjadi program unggulan dan program andalan Kemenparekraf. Dengan tujuan untuk membangkitkan perekonomian Indonesia melalui bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Kami ingin menampilkan kreatifitas yang belum tergali di dalam masyarakat. Dengan cara melalui peningkatan kapasitas, agar desa wisata bisa semakin naik kelas,” ujarnya.

Selama di Pujon Kidul, Mas Menteri melihat bahwasanya desa wisata Pujon Kidul sudah menjadi desa wisata yang berkelanjutan. Oleh karena itu, desa wisata Pujon Kidul diharapkan bisa menjadi percontohan dan menebar harapan, agar desa wisata bisa semakin maju.

Lebih lanjut, untuk bisa menjadi pemenang pada penghargaan anugrah desa wisata 2021. Beberapa penilaiannya diantaranya adalah kondisi toilet yang harus bersih, jaringan digital harus baik, serta ketersediaan aplikasi penunjang.

Selain itu, dirinya juga akan melihat, karena saat ini masih di era pandemi. Penerapan protokol kesehatan juga harus ditetapkan dengan ketat. Serta desa wisata harus mampu untuk mengadopsi digitalisasi.

Oleh karena itu, dia berharap 57.000 desa wisata yang ada di Indonesia bisa mendaftarkan desa wisatanya untuk turut serta dalam program Anugrah Desa Wisata Indonesia 2021. Karena melalui desa wisata, diharapkan ekonomi bangkit ditengah kondisi sulit.

Tak lupa, pria yang gemar melantunkan pantun itu, juga menyapa wisatawan dengan ciri khasnya. Yakni melantunkan sebuah pantun. “Bunga mekar pada pakal, bunganya dipetik sama si Abdul, Liburan idak perlu cari yang mahal, yuk jalan-jalan ke Pujon Kidul

Tak berhenti di situ, menurut mas Menteri, dengan melihat kondisi yang ada di kawasan Malang Raya. Desa-desa yang ada sangat berpotensi untuk menyusul kesuksesan Pujon Kidul. 


Editor : Achmad Rizal
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button