Internasional

Sepi Peminat, Vaksin Terancam Dibuang

Problematika Vaksinasi di Hong Kong

Kondisi ini sungguh bikin pusing pemerintah Hong Kong. Di kota itu tidak banyak warga yang berminat menerima vaksinasi. Ratusan ribu dosis vaksin pun terancam dibuang karena nyaris kedaluwarsa.

***

AMEG – Hong Kong sejatinya jauh lebih beruntung ketimbang banyak tempat di seluruh dunia. Kota berpenduduk 7,5 juta orang itu relatif mampu mencukupi kebutuhan vaksin untuk seluruh warganya.

Baca Juga

Problemnya, warga enggan divaksin. Warga Hong Kong memang mulai kehilangan kepercayaannya kepada pemerintah yang dinilai terlalu tunduk pada Tiongkok. ’’Problem’’ yang lain, warga merasa bahwa kotanya tak butuh vaksinasi. Toh, penularan di sana tidak tinggi. Vaksinasi, bagi warga, seperti tidak urgent.

Kemarin, Thomas Tsang, mantan anggota Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong mengatakan bahwa mereka hanya punya waktu tiga bulan sebelum batch pertama vaksin Pfizer-BioNTech mulai kedaluwarsa. ’’Setiap vaksin punya masa expired. Dan ketika sudah kedaluwarsa, ia tidak bisa dipakai,’’ katanya seperti dikutip Agence France-Presse.

Menurut Tsang, rasanya tidak adil jika Hong Kong seperti duduk-duduk di atas timbunan vaksin yang tak terpakai. Sedangkan di negara lain banyak negara yang kesusahan mendapatkan vaksin.

Hong Kong memang sudah membeli masing-masing 7,5 juta dosis vaksin dari Pfizer-BioNTech dan Sinovac. Mereka juga sudah memesan 7,5 juta dosis dari AstraZeneca. Tetapi, pemesanan itu dibatalkan lantaran Hong Kong lebih memilih menunggu vaksin generasi kedua AstraZeneca tahun depan.

foto: istimewa

Sudah ada 3,2 juta vaksin Pfizer-BioNTech yang sudah dikirim ke Hong Kong. Tetapi, yang disuntikkan baru sekitar 1,2 juta dosis. Padahal, vaksin itu hanya berumur enam bulan. Lalu ada 1 juta dosis lagi yang tidak dipakai karena ada masalah di pengemasan. Ini yang masih belum jelas, apakah akan diganti oleh supplier atau tidak.

Sedangkan dua juta vaksin Sinovac juga sudah dikirimkan. Tetapi, masa kedaluwarsanya lebih panjang. Yakni setahun.

Saat ini, baru 19 persen populasi yang menerima satu dosis vaksin. Sedangkan 14 persen lainnya sudah menerima dua dosis.

foto: istimewa

Yang juga jadi masalah adalah keengganan tenaga medis untuk divaksin. Awal bulan ini, dinas kesehatan setempat mengatakan bahwa hanya ada sepertiga tenaga medis yang mau diimunisasi.

Karena itu, pemerintah Hong Kong pun mengambil langkah terobosan. Mereka membuka kesempatan bagi warga lain untuk divaksin. Di antara mereka ada 40 ribu warga Tiongkok yang punya izin tinggal tetap. Selain itu, ada 13 ribu pengungsi yang juga mau divaksin.

Sekarang di Hong Kong ada ratusan ribu dosis vaksin Pfizer-BioNtech yang hanya punya umur enam bulan. Vaksin-vaksin itu harus disimpan dalam lemari ultradingin.

Politisi Hong Kong pun buka suara soal problem itu. Mereka mengatakan bahwa vaksin itu seharusnya dikirim lagi ke luar negeri daripada mubazir. Selain itu, pemerintah setempat tetap mendorong agar warga mau disuntik. Misalnya, mereka memberikan voucher diskon senilai 5 ribu dolar Hong Kong untuk warga yang divaksin. Itu juga untuk mendongkrak perekonomian.

Ada yang mengkritik bahwa pemerintah seharusnya memberikan uang kontan ketimbang voucher. Atau setidaknya memberikan sertifikat vaksinasi. Tetapi, pada Selasa, Carrie Lam, pemimpin Hong Kong, menolak usul itu. (*)

Doan Widhiandono

Recent Posts

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

Real Count Sirekap Dihentikan, Sudirman Said Menilai Pemilu 2024 Bermasalah

AMEG.ID, Indonesia - Co Kapten Timnas Pemenang Anies-Muhaimin Sudirman Said menyebut penghentian tayangan real count…

7 bulan ago

Aksi Massa Dukung Proses Hukum Soal Dugaan Korupsi Ganjar Pranowo

AMEG.ID, Indonesia - Massa yang merupakan aliansi masyarakat Jawa Tengah menggelar aksi di depan kantor…

7 bulan ago

Dindik Jatim Bekali Ratusan Guru untuk Hadapi Era Digital

AMEG.ID, Jawa Timur - Dinas Pendidikan Jawa Timur membekali ratusan guru untuk siap menghadapi tantangan…

7 bulan ago

This website uses cookies.