Kota Batu

Soal Kota Layak Anak, Kota Batu Tetap Madya

AMEG – Kota Batu bertahan pada kategori Madya pada perolehan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) 2021, sama dengan yang diperoleh pada 2019. 

Padahal, dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, 10 daerah naik kategori, di antaranya Kota Madiun, Kota Malang dan Kabupaten Blitar. Awalnya Madya kini jadi Nindya.

Selain itu, ada dua daerah turun kategori, yakni Kabupaten Magetan dan Bondowoso, dari kategori Madya menjadi Pratama. Sedangkan 26 daerah lain tetap di kategori yang sama seperti 2019. 

Baca Juga

Kepala DP3AP2KB, Mokhamad Furqon, menjelaskan, perolehan yang didapat Kota Batu sudah sangat bagus, bisa dilihat ada beberapa daerah di Jawa Timur yang turun kategori. 

“Sudah sangat bagus bisa bertahan di kategori ini. Karena ada daerah yang kategorinya turun,” katanya, Kamis (29/7/21).

Belum berhasilnya Kota Batu naik kategori tidak dipengaruhi kasus dugaan kekerasan seksual di Sekolah SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) yang kini tengah ditangani Polda Jatim.

“SMA SPI tidak masuk wilayah Kota Batu, tapi Dinas Pendidikan Jatim. Kota Batu hanya ketempatan saja,” jelasnya.
Furqon juga menjelaskan, penilaian KLA melibatkan lima klaster, dipimpin kepala dinas. Klaster pertama hak sipil dan kebebasan, dipimpin langsung oleh Ka Dispendukcapil. Kedua, klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, dipimpin Kadinsos. Lalu klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan, dipimpin oleh Kadinkes. 

“Selanjutnya klaster pendidikan dan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, dipimpin Kadindik. Terakhir klaster penguatan kelembagaan, saya pimpin langsung,” jelasnya. 

Sementara itu, Wali Dewanti Rumpoko mengatakan, untuk KLA 2022, pihaknya telah menyiapkan sejumlah program pemerintah yang mendukung perolehan KLA yang merupakan salah satu kebijakan yang diimplementasikan dalam rencana pembangunan. 

“Inovasi itu di antaranya peningkatan pelayanan akta kelahiran anak, pelayanan jaminan persalinan dan nutrisi tambahan, pemberian nutrisi sehat bagi siswa sekolah dan dana Bosda, gebyar literasi, Puspaga (pusat pelayanan keluarga), Jaksa sayang anak dan lain-lain,” beber Dewanti. (*)

Ananto Wibowo

Recent Posts

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

Real Count Sirekap Dihentikan, Sudirman Said Menilai Pemilu 2024 Bermasalah

AMEG.ID, Indonesia - Co Kapten Timnas Pemenang Anies-Muhaimin Sudirman Said menyebut penghentian tayangan real count…

7 bulan ago

Aksi Massa Dukung Proses Hukum Soal Dugaan Korupsi Ganjar Pranowo

AMEG.ID, Indonesia - Massa yang merupakan aliansi masyarakat Jawa Tengah menggelar aksi di depan kantor…

7 bulan ago

Dindik Jatim Bekali Ratusan Guru untuk Hadapi Era Digital

AMEG.ID, Jawa Timur - Dinas Pendidikan Jawa Timur membekali ratusan guru untuk siap menghadapi tantangan…

7 bulan ago

This website uses cookies.