Kabupaten MalangMalang Raya

Stok Daging Sapi dan Unggas Stabil, Harga Telur Mudah Berubah

AMEG – Masyarakat perlu memastikan ketercukupan bahan konsumsi selama Ramadan mulai April 2022 mendatang. Stok daging sapi lokal dan unggas misalnya, dipastikan masih mencukupi konsumsi warga Kabupaten Malang.

“Ketersediaan daging sapi tiap hari sekitar 200 kilogram. Ini berdasarkan daging yang sudah terpotong di semua RPH (Rumah Pemotongan Hewan),” kata kasub informasi di bidang Prasarana dan Sarana Penyuluhan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang, Erlina Sulistyorini, Rabu (29/3/2022).

Dikatakan, stok daging sapi potong ini sudah bisa mencukupi kebutuhan konsumsi daging di Kabupaten Malang.

Baca Juga

Meski demikian, menurutnya berapa pastinya konsumsi daging masyarakat tidak bisa dihitungnya. Sebaliknya, kata Erlina, konsumsi pangan termasuk daging pendataan pastinya dari Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura.

“Prinsipnya, berapa daging potong yang ada, kan berdasarkan permintaan dan kebutuhan pasar. Ya, kurang lebih sejumlah itu kebutuhan dagingnya,” jelasnya.

Berdasarkan data bidang Pengolahan Hasil Peternakan (PHP) setempat, harga eceran daging sapi sendiri, tercatat Rp 110 ribu/kilogram. Harga daging sapi ini disebut relatif stabil selama beberapa bulan terakhir.

“Selama beberapa tahun terakhir harga daging sapi tidak berubah. Sebelum naik menjadi Rp 110/kg, awalnya memang hanya Rp 50-55 ribu/kg,” kata Kabid Pengolahan Hasil Peternakan Disnak Keswan, Nur Zulaiha.

Selain daging sapi, juga tercatat ketersediaan harian daging unggas (ayam ras dan broiler). Untuk daging unggas ini, sepekan terakhir memang terjadi perubahan rata-rata harga eceran.

Harga eceran daging ayam broiler misalnya, rata-rata Rp 30 ribu sampai Rp 32 ribu per kilogram.

Sementara, daging ayang ras harga ecerannya rata-rata Rp 22 ribu/kilogram.

Eko Widodo, staf bidang PHP mengungkapkan, harga relatif sama tiap hari, dan dicatat harian berdasarkan informasi produsen.

“Yang kami hitung rata-rata harga harian. Jika ada perbedaan dan kenaikan, hanya selisih antara Rp 500 sampai Rp 1.500 tiap daerah kecamatan,” terangnya.

Yang sering berubah, lanjut Eko, adalah harga telur ini tergantung kedatangan pasokannya. Menurutnya, harga telur yang dijual pagi, tidak sama dengan yang dijual sore atau siang harinya. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button