Disway

Surat Cinta

ADA Jalan Mas Trip, tapi tidak ada Jalan Dik Trip atau Mbak Trip. Kelihatannya tidak adil, tapi tidak ada yang keberatan.

Persoalan baru muncul ketika nama Jalan Mas Trip itu dihapus. Diganti dengan Jalan Prabu Siliwangi. Salah satu yang ikut protes adalah seorang wartawan, dekat dengan saya, Nanang Purwono.

Nanang memang mencintai sejarah. Gara-gara ikut protes inilah Nanang dekat dengan keluarga keturunan Mas Trip. Salah satunya seorang wanita, anak angkat istri Bung Karno yang ke-6: Hariyatie.

Baca Juga

Sang anak angkat bukan anak angkat biasa. Dia masih keponakan Hariyatie sendiri. Enny, si anak angkat itu, masih anak dari kakak Hariyatie sendiri.

Salah satu rapat untuk memprotes penghapusan Jalan Mas Trip itu di rumah Enny, di Jalan Cipunegara, Surabaya. Nanang terperangah. Kok ada surat tulisan tangan ditaruh di pigura. Untuk hiasan dinding. Di rumah Enny. Tulisan tangan itu sangat dikenal Nanang. Juga dikenal oleh jutaan orang Indonesia: itulah tulisan tangan Bung Karno.

Nanang pun –terakhir menjabat direktur dan Pemred JTV–mendekat ke dinding. Ia mengamati tulisan itu. Ups. Itu surat cinta. Surat cinta Bung Karno kepada Hariyatie.

Dasar wartawan, Nanang mewawancari Enny. Ia tidak menyangka ”kesasar” ke rumah seorang yang bisa jadi sumber tulisan yang menarik.

Nanang pun menggali lebih jauh soal surat cinta itu. Ternyata tidak hanya satu. Tidak hanya yang dipajang di pigura itu. Masih banyak yang lain. Semua disimpan di dalam album khusus. Lalu diamankan di dalam lemari.

Di ulang tahun Bung Karno ke-121 tanggal 6 Juni lalu Nanang menuliskan temuannya itu di blog pribadinya. Saya pun tertarik dengan tulisan itu. Lalu bertanya pada Mas Nanang lebih banyak lagi. Ia pun tidak keberatan mewawancarai Enny sekali dua kali lagi.

Nanang berpendapat penghapusan nama Jalan Mas Trip Surabaya itu sama dengan tidak menghargai sejarah perjuangan bangsa. Di jalan itulah tiga tentara pejuang tewas dibunuh Belanda. Mereka adalah pejuang yang mempertahankan Surabaya. Agar jangan jatuh ke tentara Belanda lagi.

Lokasi tewasnya tiga Mas Trip itu di dekat dam Rolak Gunungsari. Di sebelah itu ada Hotel Singgasana yang dulu disebut Hotel Patra Jasa. Di belakang Patra Jasa ada Lapangan Golf A. Yani. Kantor lama saya 1,5 km dari lokasi Mas Trip.

Yang berinisiatif menghapus nama Jalan Mas Trip itu pun punya niat mulia. Niat damai. Rukun. Untuk mewujudkan persatuan nasional.

Selama ini, tidak ada nama Jalan Siliwangi atau Pasundan di Surabaya. Demikian pula sebaliknya: tidak ada nama Jalan Gadjah Mada atau Hayam Wuruk atau Majapahit di Bandung.

Seolah sentimen zaman masa nan silam masih harus dipertahankan. Akibat Perang Bubat. Yakni perang habis-habisan antara tentara Majapahit dengan tentara Prabu Siliwangi. Anda sudah hafal ceritanya –terbukti, Anda semua, bisa lulus SMA.

Maka Gubernur Jatim Soekarwo dan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan sepakat mengakhiri sentimen lama itu. Soekarwo menjamin akan ada nama Jalan Prabu Siliwangi di Surabaya. Ahmad Heryawan akan membuat nama Jalan Hayam Wuruk di Bandung.

Tapi tidak ada jalan baru di Surabaya. Harus salah satu nama jalan yang sudah ada dikorbankan demi persatuan itu. Dipilihlah Jalan Mas Trip. Perkiraan semula tidak akan ada yang keberatan. Toh tidak ada tokoh yang bernama Mas Trip. Beda kalau yang dihapus itu, misalnya, Jalan Ahmad Dahlan.

Lalu siapa Mas Trip? Yang dibela Nanang dan keturunan Mas Trip itu?

”Mas” itu nama sebutan untuk laki-laki, yang belum waktunya dipanggil ”Pak”, tapi sudah tidak pantas dipanggil ”Dik”.

Sedang ”Trip” itu singkatan dari Tentara Rakyat Indonesia Pelajar. Masih pelajar sudah jadi tentara. Masih SMP sudah angkat senjata. Masih kecil tapi sudah perang. Maka tidak layak lagi mereka dipanggil ”Dik”, meskipun juga akan lucu kalau dipanggil ”Pak”.

Banyaknya Mas Bonek di Surabaya kelihatannya mewarisi semangat Mas Trip ini.

Akhirnya terjadi kompromi. Nama Jalan Mas Trip tetap diganti Jalan Prabu Siliwangi. Soekarwo lantas membangun monumen Mas Trip di dekat dam Rolak Gunungsari itu. Yakni di pinggir Kali Mas yang membelah kota Surabaya.

Kalau monumen itu berwujud tiga tentara, mereka itulah tentara pelajar yang tewas dulu.

Beres.

Nanang punya monumennya sendiri: berkat protes Mas Trip itu ia menemukan surat-surat cinta Bung Karno.

Salah satunya dalam bahasa Inggris. Sangat romantis. Itulah surat seorang laki-laki berumur 62 tahun kepada seorang ning berumur 23 tahun.

Saat menulis surat itu, sebenarnya, Bung Karno lagi di tengah kesibukan luar biasa: menyusun pidato kenegaraan tanggal 17 Agustus 1963. Toh ia sempatkan menulis surat cinta ini:

“I am writing my speech for the 17th of this month. I try to concentrate my mind, to concentrate all my soul, on what I shall say to the people on that day. In doing so, I think of you every moment. Because you are my inspiration, you are my strength of soul. That is why I ask you, my darling, to always strengthen my heart, my mind, my soul. Make me strong, make me the king of kings.

Oh darling, don’t cry in my presence, because it makes me confused. It makes me like a living corpse, it makes me like having no ground. It makes me so weak, so weak, so weak. It makes me cry and weep in my heart. You are my only hold. You are my only strength. You are my only hope. Don’t make me weak and don’t make me have no hope in life. Remember always: you are my only love. I live in you, and you live in me.

Again: In writing this speech (17th of August) I concentrate my mind intensely on what I shall say to the people, and on you. I repeat you are my inspiration, you are the bright star shining over me.

Bukan main.

Begitulah memang Bung Karno kalau lagi jatuh cinta. Juga Anda. Kan mirip itu juga suratnya pada istri keempat: Hartini. Juga pada istri kelima: Ratna Sari Dewi.

Nanang memotret hampir seluruh koleksi Enny terkait dengan Bung Karno. Termasuk foto ketika Enny masih kecil, bersama Hariyatie dan Bung Karno yang lagi tiduran santai.

Foto: Disway.id

Itu foto ketika Bung Karno lagi diam-diam ke Surabaya. Ke rumah Hariyatie. Di Jalan Comal. Rumah ini nyaris di tikungan sehingga terlihat jelas dari Jalan Raya Darmo, jalan paling utama di Surabaya.

Nanang mengunjungi rumah itu kemarin. Masih seperti yang dulu. Tak berpenghuni. Terkunci. Telantar. Terbengkalai. Kotor. Rusuh. Penuh rumput liar.

Diduga rumah di Jalan Comal itu pemberian Bung Karno. Keluarga Hariyatie tidak mungkin bisa membeli rumah di kawasan begitu elite. Hariyatie lahir di kampung Manyar Pumpungan, salah satu kampung miskin di Surabaya zaman itu.

Di kampung itu Hariyatie ikut kelompok kesenian. Ia pandai menari. Tari Jawa. Seperti gandrung dan langendrian. Kelompok kesenian Manyar Pumpungan itu di bawah pimpinan Dwijo. Saya ingin melacak keberadaan kelompok tari ini. Kok begitu hebat. Sampai diundang menari di Istana Cipanas. Tampil di depan Presiden Bung Karno.

Saat di Cipanas yang sejuk itulah Bung Karno tertarik pada Hariyatie. Lalu diperintahkan untuk pindah ke Jakarta. Diangkatlah dia menjadi pegawai di Sekretariat Negara –bagian kesenian.

Bung Karno pun bisa tetap dekat dengan Hariyatie. Presiden sering titip surat cinta ke pegawai baru di Setneg itu.

Surat cinta itu selalu ditulis tangan. Lalu dimasukkan amplop yang ada di dekat Presiden. Tanpa ditutup. Tanpa dilem. Amplop Istana Negara. Bung Karno seperti tidak peduli kalau pun surat itu dibaca oleh si kurir. Atau Bung Karno sangat percaya si kurir tidak akan berani membacanya.

Akhirnya Bung Karno mengawini Hariyaie secara sah. Surat kawinnya pun masih tersimpan di album Enny. Nanang pun memotretnya. Kelihatannya, justru setelah resmi jadi istri Bung Karno, Hariyatie pulang ke Surabaya, ke Jalan Comal itu.

Nanang menuliskan semua pengamatan di rumah Enny itu. Nanang lulusan Universitas Katolik Widya Mandala. Jurusan bahasa Inggris. Lalu jadi penyiar TVRI, siaran bahasa Inggris. Nanang sempat sekolah di Nottingham, Inggris, sebelum akhirnya diajak Imawan Mashuri mendirikan JTV.

Saya tidak pernah mau menyebut apa kepanjangan JTV. “Biar saja seperti anak kecil diberi nama Abu saja,” kata saya selalu. Setelah besar nanti akan tahu sendri Abu-siapa.

Kalau anak itu tumbuh menjadi orang baik kita akan panggil ia Abu Bakar. Atau ia jadi pelawak kita panggil Abu Nawas. Kalau ia jadi orang yang tidak jelas kita panggil Abu-abu.

“JTV pun demikian. Kalau kelak maju kita sebut Jatim TV. Tapi kalau ternyata parah kita sebut Jancuk TV,” kata saya.

Nanang terus berkarir di JTV. Sampai jadi direktur. Sampai pensiun dan kini jadi aktivis pembela sejarah. Nanang punya perkumpulan pecinta sejarah. Namanya Begandring. Diambil dari bahasa Belanda: ngoceh-ngoceh. Ia jadi ketuanya. Kelompok inilah yang vokal kalau ada peninggalan sejarah yang diganggu.

Kesimpulan Nanang, Hariyatie hanya dua tahun menjadi istri Bung Karno. Tahun 1963 kawin. Tahun 1965 terjadi G30S/PKI. Suasana politik tidak menentu.

Tapi, tulis Nanang, Hariyatie baru cerai di tahun 1967. Berarti ketika Bung Karno sudah dalam status ”tahanan politik” Presiden Soeharto. Bung Karno lantas meninggal di tahun 1970. Yakni ketika Hariyatie masih berumur 30 tahun. Belum punya anak.

Nanang menulis, Hariyatie lantas kawin lagi. Yakni dengan Sakri Sukirman. Ia masih orang dekat Bung Karno. Salah satu ajudan presiden. Dengan Sukirman, Hariyatie punya anak empat orang.

Hariyatie sendiri belum lama meninggal. Tahun 2016. Makamnya di TPU Kebon Nanas Jakarta.

Berarti, kini tinggal Ratna Sari Dewi yang masih hidup. Yang tinggal di Paris. Juga Jurike Sanger. Yang tinggal di dekat Los Angeles.

Nanang tidak akan menemukan jenis surat-surat cinta seperti itu sekarang dan di masa yang akan datang. Kini banyak surat cinta yang langsung di-delete keesokan harinya. Atau ter-delete. (*)

Komentar Pilihan Disway

Edisi 21 Juni 2022: Sapi Tanah

bagus aryo sutikno

Pasti sapi2 yg di vaksin dah nginstall SAPIPEDULI. Kwkwkwkw

Jimmy Marta

@cak aryo, kemaren lusa ada teman bilang ngunduh sigareng ribet dan mahal. Ndilalah rupanya sang teman ngunduh mantu namanya sigareng …wikwikw.. @Yea A Ina, saat desak2an naik kereta yg disamping wewek sikut kesusu , tinggal bilang eh maaf…selesai. tp kalau yg disamping brewek kena sikut urusan bisa panjang..haha… @jokosp, dibalik kesempitan ada yg kejepit….xixi..

bagus aryo sutikno

Salah satu sayur yg ndak disemprot pestisida itu sayur daun ketela. ORA kubuk sama pestisidanya. Jadi sayur daun ketela itu pasti sehat. Apalagi mix dengan kembang turi dan keningkir plus sambal kacang. Wes kukut wes nasi satu magic jar. No lalapan yaa. Mentimun dan kacang panjang itu full pestisida.

Juve Zhang

Penyemprotan sayuran dengan pestisida sekarang ini sudah berlebihan.apalgi sayur favorit seperti brokoli,tomat, terong dll petani sudah gak mikir bahaya pestisida ada “bahaya” lain yaitu gagal panen , perkara nanti konsumen nya pada sakit kanker dll itu urusan dokter wkwkwkwkwk. Makanlah sayur yg tak disemprot pestisida, silakan anda cari infonya dari google atau petani. hidup sehat tanpa pestisida,tanpa kanker, Don Corleone : wanita dan anak anak boleh ceroboh, laki laki dewasa tak boleh.wkwkwkwkwwk

bagus aryo sutikno

Bagi peyernak sapi, sumber vitamin E bagi sapinya adalah ENDOG. Cukup ikat mulut sapi lalu kepalanya ditengadahkan. ENDOG alias telor mentah dipecah di gigi sapi lanjut doi nelan. Terpaksa nelan lha kepalanya ditengadahkan. Bagi kuda, lebih hot lagi sodara2. Telor 10 dipecah, ambil kuningnya saja lalu dimasukan ke cangkir dari bambu. Kuda diikat mulutnya dan ditengadahkan. Cangkir dimasukan ke mulut kuda dituang tepat di belakang lidahnya. Terpaksa juga doi nelan, lha diikat ditengadahkan. Itulah namanya GLOGOK NJARAN, kuda dipaksa minum 10 kuning telor secara bersama2. Di Gayungan SBY, kalau ada oknum yg doyan makan aspal campur semen komplit dengan pasir juga disebut glogok njaran. Yg terbaru, pengusaha vaksin PMK juga disebut glogok njaran tenan wes.

LiangYangAn 梁楊安

“Bisakah pakai toples kaca? Tidak bisa. Kaca itu akan pecah. Tidak kuat menerima tekanan gas dari dalam. Ini kan proses fermentasi. Gas yang keluar dari sampah organik tadi sangat banyak.” disway Itu ketika proses pembuatannya. Tetapi untuk “hasil panen eco-enzyme” justru sebaiknya dikemas dalam botol kaca atau pada plastik yang tertutup rapat untuk menjaga kualitas hasil panen agar pH nya di bawah 4.0

bagus aryo sutikno

Scrool scrool scrooll kok ndak ada bang Mirza urun info yaa. Wahh admin pasti lupa kirim kaos ANDA SUDAH TAHU ke Blio nich.

LiangYangAn 梁楊安

@Pak Jokosp Sp Saya ingin menyoroti masalah “pH rendah”. Seperti ada kontradiktif antara artikel Pak DI dan juga komentar saya mengenai pH rendah yang bermanfaat pada Eco-Enzyme dengan komentar Pak Jokosp Sp “… padahal itu air sangat asam dengan PH yang sangat rendah.” Masalahnya pH rendah pada air tambang mengandung unsur logam. Air asam tambang terbentuk karena adanya mineral sulfida yang tersingkap akibat kegiatan penggalian. Mineral sulfida tersebut kontak dan teroksidasi oleh oksidator utama yakni oksigen dan membentuk produk-produk oksidasi. Oksidasi minerasl sulfida dan adanya air akan membentuk produk oksidasi berupa besi fero, sulfat dan asam. Oksidasi Mineral Sulfida (Pyrite) oleh kehadiran Oksigen : 2FeS2(s) + 15O2(g) + 2H2O(l) -> 2Fe2+(aq) + 4SO42-(aq) + 4H+(aq) Pirit + Oksigen + Air -> Besi Ferro + Sulfat + Keasaman * Pyrite merupakan salah satu mineral sulfida utama yang sering ditemukan di area pertambangan terutama tambang batubara. Ketika kegiatan penggalian dan penimbunan dilakukan, mineral pyrite yang terkandung di dalam batuan penutup (overburden) maupun interburden tersingkap ke udara terbuka. Hal ini menyebabkan pyrite teroksidasi oleh oksigen bebas dan terlindi oleh air (hujan). Hasil reaksi tersebut membentuk besi ferro, sulfat, dan keasaman H+ yang menyebabkan penurunan nilai pH air.

LiangYangAn 梁楊安

Reaksi Lanjutan : Oksidasi Pyrite oleh Oksidan Besi Ferri FeS2 (aq) + 14Fe3+(aq) + 8H2O(l) -> 15Fe3+(aq) + 2SO42-(aq) + 16 H+(aq) Pirit + Besi Feri + Air -> Besi Fero + Sulfat + Keasaman (16 mol) * Reaksi ini merupakan reaksi lanjutan ketika lingkungan air terpenuhi. Besi ferri dapat berperan menjadi oksidan kuat pada kondisi lingkungan air yang sangat asam (pH<3). Reaksi ini merupakan reaksi propagasi (perbanyakan) yang berlangsung sangat cepat dan akan berhenti ketika mineral sulfida pyrite dan atau besi ferri telah habis. Reaksi lanjutan ini merupakan reaksi yang menghasilkan nilai keasaman lebih besar jika dibandingkan dengan reaksi lainnya. Keasaman yang dihasilkan dalam reaksi ini mencapai 16 mol H+. Sumber : Ganeca Environmental Services Dr. M. Sonny Abfertiawan, S.T., M.T. (Environmental Engineer)

LiangYangAn 梁楊安

Oksidasi Besi Ferro menjadi Besi Ferri oleh kehadiran Ojdigen : 4Fe2+(aq) + O2(g) + 4H+(aq) -> 4Fe3+(aq) + 2H2O(l) Besi Ferro + Oksigen + Keasaman -> Besi Ferri + Air * Pada tahapan selanjutnya, besi ferro yang dihasilkan pada reaksi pertama dioksidasi oleh oksigen pada kondisi yang asam membentuk besi ferri. Reaksi ini berjalan cukup lambat namun keberadaan bakteri acidophiles yang berperan sebagai katalisator menyebabkan reaksi menjadi lebih cepat. Hidrolisa Besi Ferri 4Fe3+(aq) + 12 H2O(l) -> 4Fe(OH)3(s) + 12H+(aq) Besi Feri + Air -> Besi Hidroksida + Keasaman * Hidrolisa adalah reaksi yang pemisahan molekul air. Besi ferri terhidrolisa membentuk besi hidroksida dan 12 mol keasaman. Proses reaksi ini lebih banyak terjadi pada lingkungan air dengan pH di atas 3,5. Reaksi ini menyebabkan terbentuknya presipitat besi hidroksida yang berwarna kuning keemasan yang sering dikenal dengan istilah “yellowboy”.

Jokosp Sp

” Semua berkomitmen sama : menjaga bumi. Sayangnya memang masih banyak yang sengaja merusaknya. Lewat kamar mandi dan tempat cuci “. Kata ” lewat kamar mandi dan tempat cuci ” mungkin harus direfisi. Kenapa ? saya yakin lebih banyak ibu – ibu tidak ada dasar ilmu pengetahuan masalah pencemaran tersebut. Yang perlu disoti dan diseriusi itu seharusnya justru yang merusak alam ini dengan sangat cepat. Dengan memakai Alat – alat berat dan besar, yang memproduksi Batu Bara beribu – ribu ton tiap hari. Yang dengan sistem tambang terbuka ( open pit ), tanpa pengelolaan Air dan Dispostal yang baik. Air Tambang keluar begitu saja ke sungai masyarakat dari Tambang, padahal itu air sangat asam dengan PH yang sangat rendah. Kemudian pengeloaan Dispostalnya, tanpa proses reboisasi dengan proses yang cepat sehingga tanah dan lumpurnya larut juga ke sungai masyarakat. Malah banyak yang dibiarkan begitu saja. Berapa ratus tambang Batu Bara ada di bumi Sumatera dan Kalimantan ?. Dan berapa ribu hektar yang telah dilakukan penambangan terbuka ? Dan berapa yang cuma ditinggalkan, dan meninggalkan lubang – lubang besar menganga tanpa ada satupun pertanggung jawabannya ? Abah sendiri pernah lewat dari Samarinda – Balikpapan lewat jalan Tool………miris kan melihatnya ?. Justru telah merusak pikiran bersih kita ketika melihat hal tersebut ? Itu baru sebagian kecil yang Abah lihat. Abah naik Heli atau pesawat kecil dari Kota Baru – Tanjung – Samarinda – Bontang – Berau, akan lebih miris lagi.

Johannes Kitono

Planet bumi yang dihuni manusia ini cuma satu. Dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk menyelamatkannya. Eco Encyme adalah salah satu media penyelamatannya. Salut pada Ira Tan, Joko Nusantara, drh Ira Rahma, drh Indro Cahyono dan Achan ( guru ) Dr Rosudon Poompanvong. Mereka semua adalah Pahlawan Lingkungan yang rela berbagi ilmu EE kepada sesama manusia. Demi menyelamatkan bumi dari pencemaran bahan kimia. Saya sendiri pernah mencoba EE hasil produksi isteri yang alumni IPB. Kulit muka memang tambah kencang dan bulu dimuka bertambah. Sayangnya terkadang bahan baku berupa kulit lemon kurang fresh, mungkin disimpan terlalu lama. Jadi tidak ada standar mutunya. Konon pabrik kosmetik terkenal di Korea bahan bakunya juga dari EE, bisa jadi dari kulit lobak atau ginseng. Kendala dari EE ini adalah dari sisi produksinya kalau hanya mengandalkan sisa sisa sayur di dapur. Tentu tidak cukup dan tidak standar mutunya. Perlu ada Yayasan (non profit ) atau Filantropis yang memproduksi secara massal EE dan mendistribusikan kepada peternak dan petani. Tentu dengan harga murah yang terjangkau. Pertanian organis Yayasan Bina Sehat yang dirintis oleh Romo Agatho Elsener ( alm ) di Cisarua juga memakai prinsip yang sama. Kembali ke alam dan hindari pemakaian pupuk kimia untuk menyelamatkan bumi yang cuma satu ini. Nanti kalau para Relawan EE ke Thailand tolong kirim salam hormat buat Achan Dr Rosukon. Krap khun Krap !!!

Lukman bin Saleh

Kalau masyarakat membuang limbah ke selokan. Itu kita msh mengerti. Krn kemiskinan dan kurangnya kesadaran. Dan menyadarkan mereka bukan masalah sederhana. Sudah sadarpun blm tentu d lakukan. Terbentur pd biaya. Tp kalau pabrik2 d biarkan seenaknya membuang limbah ke sungai. Ini tidak bisa d terima. Harusnya hal yg mudah bagi pemerintah untuk mengontrol dan menertibkan…

Harun Sohar

Saya dulu kuliah di Fakultas Arsitektur, salah satu dosennya bernama Ir. Johan Silas (saat itu belum Profesor). Beliau mengatakan, harus ada dua saluran yaitu saluran khusus untuk air hujan dan satu lagi khusus untuk kamar mandi dan dapur. Saluran di Indonesia umumnya tidak begitu, hanya ada satu saja. Di mana-mana. Entah dulu bagaimana saat Belanda masih “eksis” di Indonesia. Secara teori mestinya Belanda membuat dua saluran. Sekarang saya banyak di Sydney, Australia. Saya perhatikan saluran (got) depan rumah (apartemen) selalu kering. Kenapa? Karena tidak sedang hujan jadi tak ada air mengalir. Beda dengan di Indonesia, saluran depan rumah kebanyakan berair biarpun tidak hujan, kenapa? Karena aliran air dari kamar mandi dan dapur tak pernah berhenti. Di Sydney saluran air kamar mandi dan dapur dibuat berbeda dengan saluran air hujan. Kenapa di Indonesia saluran air dijadikan satu? Kemungkinan pertama, salah disain. Kemungkinan kedua faktor biaya. Kita belum mampu membuat saluran khusus limbah rumah tangga. Kita masih kategori negara miskin/berkembang sehingga hal-hal sekunder apalagi tersier cenderung diabaikan. Kalau timbul masalah, baru kelabakan. Soal kerusakan lingkungan pabrik-pabrik tepi sungai itu kontribusinya jauh lebih besar, seenak udelnya mereka buang limbah ke sungai. Tapi karena aparat kita terlalu “baik hati” hal-hal seperti itu dibiarkan saja. Itu kan rejeki, kata mereka. Rejeki gundulmu.

ari widodo

dulu waktu kecil sempat bingung kenapa saluran air kotor (peceren: bahasa jawa) kok airnya bisa hitam legam, padahal air yan dibuang hanya dari sabun, shampo dan sejenisnya yang sesuai logika anak-anak seusia saya malah justru sebaliknya harus bersih, karena salurannya dilewati oleh air sabun, lha wong pakaian kotor aja bisa bersih dengan sedikit detergen , masak ini yang dilewati air yang berbusa-busa ga bisa bersih juga he… salam sehat dan bahagia selalu

No Name

Di film dokumenter tersebut ada nama-nama seperti G soros, Goldman sachs, Lehman brothers, AIG, lembaga penilaian (berdasarkan opini/analisa sampah), juga foto orang yang berada pada judul artikel “Cari Uang”. Saya ingat quotnya, intinya kalau bisa membuat krisis dan memulai dari nol lagi, kenapa tidak. Di sisi lain saya mengetahui mengenai riset. Di mana orang yang bermain-main untuk mendapatkan uang, otaknya akan terstimulus seperti orang yang menggunakan kokain. Itulah kenapa Peter Lynch menyarankan agar tidak membeli kode saham seperti kupon undian. Tapi jadi bandar saja, bebas memainkan harganya sendiri. Lewat akun-akun nomine. Kalau tidak ada yang beli terbitkan obligasi, cetak saham baru lagi atau untuk akuisisi. Lalu jual semua sahamnya ke publik. Udah nggak usah bayar hutang hehe. Film lain yang bagus “the big short”. Saya juga ingat quotnya money is not money. Itu uang haram (fraud).

No Name

Generasi online begitu kesusu. Dulu dia sendiri dia ngomong kita harus cepat-cepat-cepat, kerja-kerja-kerja. Lenjeh, plin-plan, implusif, tidak konsisten (wkwkwk).

dabaik kuy

buat sepuh2 yg mau santai invest sahamnya. mncn kelihatan mulai menggoda…fundamental bagus. dr sisi TA kelihatan mulai gerak uptrend… masuk di 950-1010 … mudah2an 3-6 bulan naik tinggi. mudah2an mestakung (semesta mendukung) kalau sj pak boss berubah arah jgn lupa exit masing2 hehe tp TA nya sdh mukai uptrend mudah2 gak lama lagi segera manjat manjat

Jimmy Marta

Usaha keras drh indro cahyono untuj menemukan obat anti virus pmk perlu kita apresiasi. Kita sangat kasihan petani peternak yg sapinya banyak tak terselamatkan. Padahal menyelamatkan sapi juga berarti menyelamatkan pasokan susu. Betapa banyak kebutuhan masarakat terhadap susu sapi. Macam2 produk kue, coklat, minuman perlu susu. Untuk anak2 sampai emak bapak butuh produk susu sebagai sumber protein, kalsium dan zat bermanfaat lainnya. Sekarang susu dibuat dan dikemas dalam berbagai bentuk. Botol, kaleng, sachet, cair ataupun bubuk. Anda tinggal pilih sesusi kebutuhan. Yg buru buru atau kesusu bisa ambil yg instan. Bagi anda yg suka minum susu, agar susu awet, ingat pesan saya : Simpanlah susu ditempat yg nyaman. Jauhkan dari sumber panas. Dekatkan dg jangkauan… Wkwkw.

CATATAN EDITORIAL: # PMK = Kepanjangannya disebut di baris ke-9. # Sampai ada yang mendirikan gerakan penyelamat bumi. = Alangkah baik jika tiga kata terakhir diberi penekanan tanda petik ganda (“…”). # PCR = Atau: “polymerase chain reaction”, yaitu pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Populer selama pandemi Covid-19 melanda bumi. # Mokusnya diambil dari = Semestinya “mukus”. Yakni sampel dari tes usap, metode PCR. # Ahad = Versi islami hari “Minggu”, serapan langsung dari bahasa Arab. # “… obat yang tepat,” tambahnya. “Tidak hanya coba-coba,” tambahnya. = Repetisi di sini –pengulangan “tambahnya”– terbilang mubazir. # hari ke 4 = Perlu tanda hubung (-) pemersatu. Semisal “ke 7”, juga “ke 14”, di baris-baris berikutnya. # food grade = Maksudnya, memakai bahan racikan yang aman dikonsumsi. # cairan rendah PH. = Singkatan “power of Hydrogen”. Artinya, derajat keasaman/kebasaan pada larutan tertentu. # serba kesusu = Selalu ingin buru-buru. # gula molase = Disebut pula tebu tetes, produk sisa hasil-olah gula pasir. # ok = Bentuk cakap. Rekomendasi KBBI, ditambah “e” di akhirnya. # kran = Kata bakunya: keran. # kaporit = Istilah populer untuk “kalsium hipoklorit”. Fungsinya membunuh bakteri patogen, juga menjernihkan air. # resto vegan = Rumah makan khusus vegetarian. # Unair = Universitas Airlangga, di Surabaya. Demikian. Temuan ini di luar salah tik, pun inkonsistensi diksi. Semoga dimaklumi.

mzarifin umarzain

bak= daging. so= ? bulat2?

Lemenson Lestari

Mungkin sedikit meluruskan. “Bak” dalam bahasa Hokkien, artinya daging. Tu bak = daging babi Ke bak = daging ayam Gu bak = daging sapi/lembu.

Pryadi Satriana

Sapi itu halal. Babi itu haram. Rendang itu halal. Bakso itu haram. Rendang itu dari daging sapi. Bakso itu dari daging babi, “bak” artinya “babi”. Bakmi jg mengandung babi. Jadi, muslim jangan makan ‘bakso’, makan aja ‘pentol’. Juga jangan makan ‘bakmi’, makan aja ‘mi Jowo’ atau ‘mi Aceh’. Rendang daging babi “ndhak boleh”, karena ‘rendang’ itu makanan ‘khas Padang’, yang “agamis”. Bakso daging sapi juga “ndhak boleh”, karena ‘bakso’ itu makanan ‘khas Cina’, yang “komunis”. Semua yg ‘berbau’ (baca: terkait) ‘babi’ itu haram. Juga semua yang terkait ‘Cina’. Jadi, buang tuh semua barang ‘made in China’, pakai barang-barang ‘made in Saudi’. Itu kalau mau konsisten. Memegang prinsip. Berani bersikap konsisten? Lakukan! Salam. Salaam. Shalom. Rahayu.

Dian Gambar

Kalau eco-iman lagi naik, saya juga buat eco enzyme.. Eco enzyme itu memang “keras”. Betul2 biang yang memang harus diencerkan dulu.. Pernah saya masukkan eco enzyme yang sudah diencerkan ke kolam ikan.. Hasilnya air kolam menjadi bening. (Kolam ikan semen depan rumah). Kali lain saya langsung masukkan eco enzyme biang langsung ke kolamnya.. Alhasil ikan2 pada klepek2 semaput.. Ada yang mati ada juga yang selamat. Untuk membersihkan lantai yang ketumpahan oli atau oli bocor juga tokcer. Caranya, encerkan eco enzyme, ambil kaos kaki bekas dan kain kaos dari kaos yang sudah layak apkir. Basahi kaos kaki dengan larutan eco enzyme, gunakan untuk mengepel tumpahan oli tersebut. Setelah itu segera keringkan lantai yang masih basah tadi dengan kain kaos yang kering. Lantai jadi kesat bebas licin.

*) Diambil dari komentar pembaca http://disway.id


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : disway.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button