FilmLifestyle

Tidak Akan Ada Season Kedua

After the Finale: Vincenzo (2)

Akhir petualangan Vincenzo tidak menggantung. Tapi cukup terbuka. Terutama karena pihak yang mengincar Plaza Geumga bukan hanya Babel Group. Cukup untuk jadi modal musim kedua. Namun, menurut para bintangnya, membuat musim baru tidak akan semudah itu…

***

’’TIDAK ada pembicaraan soal musim kedua sama sekali,’’ Song Joong-ki menegaskan, dalam wawancara dengan Sports Chosun Senin lalu (3/5). ’’Aku senang banyak orang yang menginginkannya. Tapi sangat tidak mungkin ada diskusi internal soal musim kedua dalam waktu dekat,’’ lanjut pemeran Vincenzo Cassano, consiglieri asal Milan, Italia, itu.

Baca Juga

Tidak seperti serial produksi Hollywood yang dibuat bermusim-musim—dan baru berhenti kalau sudah tidak laku—serial Korea seringnya dirancang untuk semusim saja. Selaris apa pun. Hanya sedikit K-drama yang dilanjutkan ke season berikutnya. Antara lain Stranger, Dr Romantic, dan yang sekuelnya sedang ditunggu saat ini, The Penthouse serta Hospital Playlist.

Vincenzo sendiri mengakhiri perjalanan dengan happy ending buat tim produksi. Episode terakhir yang tayang Minggu malam lalu (2/5) mencatat rating 16,2 persen. Supertinggi untuk ukuran TV kabel. Dan menjadi nomor satu di slot waktu tayang yang sama. Bahkan mengungguli tayangan-tayangan di TV nasional.

Ia juga menjadi drama dengan rating tertinggi keenam dalam sejarah tvN. Di bawah Crash Landing on You (21,683 persen), Reply 1988 (18,803 persen), Guardian: The Lonely and Great God (18,680 persen), serta Mr Sunshine (18,129 persen). Plus serial kocak yang baru tamat Februari lalu, Mr Queen (17,371 persen).

Foto: Istimewa

Di sisi lain, Kwak Dong-yeon membenarkan bahwa selama ini tidak ada diskusi soal season kedua. Toh kalaupun ada, tidak ngefek juga buatnya. Sebab karakternya, Jang Han-seo, sudah mati. Tapi ia akan sangat senang kalau serial itu dilanjutkan. ’’Musim kedua akan seperti mimpi yang jadi nyata. Kuharap beneran ada. Semua aktor juga berharap begitu kok,’’ katanya.

Menurutnya, masih banyak oknum-oknum di Korea yang ingin menjadi seperti Babel. Bakal keren kalau Vincenzo musim berikutnya mengangkat kisah-kisah perusahaan atau politisi korup. ’’Aku sih sudah selesai. Tapi akan selalu ada jalan (untuk kembali). Mungkin aku bisa jadi hantu yang mengikuti Vincenzo ke mana-mana,’’ lanjut aktor 24 tahun itu jenaka.

Bahasa Italia Bikin Tak Puas

Bukan hanya fans yang puas dengan bagaimana Vincenzo diakhiri. Para aktornya pun menganggap ending serial itu sudah sangat pas. Termasuk Kwak Dong-yeon. Yang karakternya dimatikan. ’’Jang Han-seo berhasil menjadi orang yang membuat dirinya sendiri bangga sebelum meninggalkan dunia. So, aku puas,’’ ucap Dong-yeon dalam wawancara dengan Sports Chosun.

Kalau ada yang kurang puas terhadap Vincenzo, itu adalah Song Joong-ki. Tapi ketidakpuasan itu bukan soal plot atau ending. Melainkan aktingnya sendiri. Ada beberapa hal yang ia ingin ulang. Misalnya adegan-adegan komedik. Serta adegan yang mengharuskan ia berbicara dengan bahasa Italia.

Ini kali pertama Joong-ki bermain di genre komedi. Dan dari Vincenzo ia menyadari, berakting lucu adalah tipe akting paling sulit. ’’Dalam aspek itu, penampilanku buruk sekali. Aku secara personal tidak senang,’’ kata Joong-ki.

Sebenarnya, yang jenaka dari Vincenzo adalah skenarionya. Aspek komedi muncul dari situasi. Meskipun ada slaptsiknya juga. Bagian itu banyak dilakukan oleh para pemeran pendukung. Misalnya warga Plaza Geumga, Nam Joo-sung (Yoong Byung-hee)—si paralegal yang bekerja di Jipuragi—atau kelompok Park Seok-do (Kim Young-woon), bekas gangster yang akhirnya menyewa kios di Geumga.

Tapi, tetap ada saat-saat Joong-ki tampil di adegan kocak. Dan saat itulah, bintang Descendants of the Sun itu merasa kurang lucu. Misalnya saat berinteraksi dengan Inzaghi. Atau saat ia frustrasi terhadap sesuatu. Lalu melampiaskannya dengan mengomel dalam bahasa Italia.

Nah, soal bahasa Italia, Joong-ki juga merasa aktingnya kurang maksimal. Menurutnya, akting dengan bahasa asing akan semakin bagus jika dipersiapkan lebih lama. Ia memang berlatih selama enam bulan dengan guru privat. Yang galaknya melebihi sutradara. Tapi itu tidak membuat skill bahasa Italianya lancar.

’’Pada awalnya Vincenzo dirancang sebagai karakter yang datang dari Italia Selatan. Lalu tiba-tiba diubah menjadi Italia Tengah. Sulit mengubah pelafalan dialeknya,’’ tutur Joong-ki.

Hukuman Setimpal

Setelah Vincenzo tamat, ada satu hal yang menjadi bahan diskusi di kalangan fans. Salah satunya scene kematian musuh-musuh Vincenzo. Mulai dari Jang Han-seok (Taecyeon), Choi Myung-hee (Kim Yeo-jin), dan Han Seung-hyuk (Jo Han-chul). Myung-hee dibakar hidup-hidup. Dada Han-seok dibor lima menit sekali, sampai tembus ke paru-paru. Sedangkan Seung-hyuk disembelih di depan umum.

Banyak yang bilang, itu terlalu sadis. Sekelompok fans berpendapat, semestinya episode terakhir itu diberi rating 19+. Atau paling tidak diberi peringatan bahwa ada adegan kekerasan yang bisa memicu epilepsi.

’’Pendapat orang soal ini terbelah,’’ Joong-ki mengakui.’’Kalau menurutku sendiri, adegan itu enggak sadis. Bahkan kupikir kita harus memberi pelajaran lebih berat. Orang-orang jahat seperti Han-seok memang harus dihukum berat. Dan apa yang diterima karakter-karakter itu sudah setimpal dengan perbuatannya,’’ urai pria yang masuk nominasi Aktor Terbaik Baeksang Arts Awards itu.

Buatnya, yang justru bikin miris justru fakta bahwa fans sangat mendukung karakter Vincenzo. Padahal, ia bukan orang baik-baik. Ia juga jahat. Ia menyelesaikan berbagai urusan dengan cara-cara kotor. Ia juga membunuh. Bedanya, selama di Korea, ia melawan pihak yang lebih jahat.

Di mata Joong-ki, Vincenzo Cassano adalah tokoh paling sureal di antara semua karakter di Vincenzo. Yang lain nyata semua. Politisi busuk ada, pebisnis kotor banyak, penegak hukum korup juga melimpah. Dan kadang dunia memang membutuhkan seorang antihero untuk melawan ketidakadilan.

’’Itulah yang membuat ending Vincenzo makin realistis. Ia tidak harus menjadi baik seperti Buddha. Yang bisa ia lakukan adalah menjadi orang yang lebih tidak jahat. Untuk menghancurkan orang jahat,’’ tutur Joong-ki. Dalam aspek itu, kami setuju. (ekn)


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button