Kesehatan

Waspadai Gejala KIPI Vaksin Booster, Pengobatan Pasien Ditanggung Pemerintah

AMEG – Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) banyak dikeluhkan setelah injeksi vaksin booster. Ada sejumlah gejala KIPI vaksin booster yang perlu diwaspadai.

Beredar kabar, gejala KIPI dirasakan banyak guru di wilayah Kepanjen Kabupaten Malang yang mendapat vaksin booster, yang dilangsungkan pada Senin, 17 Januari 2022 lalu. Mereka rata-rata mengeluhkan kondisi tubuh tidak nyaman karena demam (meriang).

Dikonfirmasi soal ini, Kadinkes Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo mengatakan, munculnya keluhan meriang atau demam itu hal yan biasa. Hal itu karena proses pertahanan tubuh terhadap vaksin yang merupakan benda asing yang masuk bagi tubuh.

Baca Juga

“Namun begitu, tetap harus waspada dan dikonsultasikan kepada nakes pelaksana vaksin bila kondisi tubuh demam/meriang berlanjut sampai hari 3 pasca vaksinasi,” tegas Arbani Mukti, Rabu (19/1/2022).

Sebelumnya, dalam keterangannya pada media, Selasa (18/1/2022), Ketua Komnas KIPI Hinky Hindra Irawan Satari mengungkapkan, telah didapati laporan masuk mengenai KIPI vaksin booster yang terlaksana di Tanah Air.

Menurutnya, gejala yang dilaporkan terkait dengan vaksin booster tidak jauh berbeda dengan vaksinasi dasar. Akan tetapi, sejauh ini efek samping yang tercatat dari suntikan booster tergolong ringan dan mereda dalam waktu yang singkat. Sakit bisa hilang sendiri, namun ada yang perlu pengobatan.

Penanganan laporan KIPI juga seperti pernah dilakukan pihak PKM Turen. Kepala PKM Turen, dr Wahyu Widianti, mengakui banyak menangani keluhan pasca vaksinasi dosis 1 dan 2 lalu.

Gejala KIPI yang ditangani ini lanjutnya, juga dari yang pernah mendapatkan vaksin moderna dan pfizer, juga jenis Astrazeneca.

“Rata-rata (mengeluhkan) demam, rasa nyeri. Terkadang mengalami mual muntah dan gatal,” kata dr Wahyu.

Data laporan KIPI RSUD dr Saiful Anwar yang sempat diterima ameg.id, dari total vaksinasi 1.032 jenis moderna, tercatat 16 persen (168 orang) melaporkan gejala KIPI yang dialami dalam rentang waktu 4-6 Agustus 2021 lalu.

Disebutkan, dari jenis vaksin Moderna ini terdapat 21 gejala KIPI yang sempat dialami peserta vaksin booster. Tercatat, paling banyak adalah gejala nyeri otot (86%), lesu (79%), nyeri kepala(67%) dan sakit kepala (64%).

Selain Moderna, ada juga efek samping yang bisa ditimbulkan vaksin jenis Pfizer. Yang paling sering dikeluhkan yakni gejala nyeri atau bengkak di area bekas suntikan, sakit kepala, lemas, pegal-pegal, demam/meriang, nyeri sendi/otot (bisa hilang dalam 1-2 hari).

Bagaimana dengan pengobatan gejala KIPI?
Pemerintah menjamin adanya penanganan KIPI kepada pasien yang mengalami gejala usai divaksin. Ini juga sudah ditegaskan dalam Permenkes RI Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi.

Dalam Permenkes 12/2017 ini, disebutkan bahwa pemantauan dan penanggulangan KIPI menjadi bagian tak terpisahkan dari program imunisasi pemerintah. Ruang lingkupnya, termasuk perawatan dan pengobatan pasien KIPI.

Lebih khusus, ketentuan ini dipertegas dalam Pasal 42 ayat (2), (3), dan (4) Permenkes 12/2017. Penjabarannya, dalam hal terjadi gangguan kesehatan akibat KIPI, maka pasien mendapatkan pengobatan dan
perawatan.

Pada ayat (4) disebutkan, bahwa pembiayaan untuk pengobatan, perawatan, dan rujukan
bagi seseorang yang mengalami gangguan kesehatan diduga KIPI atau akibat KIPI dibebankan pada APBD atau sumber pembiayaan lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button