Akhir Pekan di Batu, Okupansi Hotel Naik 50 Persen

Akhir Pekan di Batu, Okupansi Hotel Naik 50 Persen

AMEG – Sejak dua masuk Level 3 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pembatasan di Kota Batu sedikit dilonggarkan, seperti sekolah tatap muka hingga pembukaan Mall.

Minggu (12/9/21) ini, arus lalu lintas (Lalin) menuju-maupun keluar Kota Batu mulai dipadati wisatawan, padahal tempat wisata belum buka secara keseluruhan. Baru Jatim Park 2 yang melakukan uji coba. 

Kanit Dikyasa Satlantas Polres Batu, Ipda M Huda, menyatakan, arus Lalin mengalami peningkatan 25-30 persen, tertinggi selama PPKM diterapkan.

“Sejak pukul 10.00 WIB, arus Lalin mengalami peningkatan. Kepadatan terpantau di jalur masuk kota bagian timur, wilayah Pendem, pertigaan Bendo dan kawasan jantung Kota Batu,” beber Huda, Minggu (12/9/21). 

Dia mengaku tak tahu secara rinci kendaraan dari luar kota ke Kota Batu untuk mencari apa. Karena baru satu tempat wisata yang buka. “Kebanyakan mereka menuju tempat kuliner. Karena restoran sudah boleh beroperasi dengan pembatasan. Selain itu wisatawan hanya bisa keliling kota,” jelas dia.

“Selain pembatasan di wilayah Pendem kami juga melakukan rekayasa Lalin di jantung kota. Dengan menerapkan sistem one way (satu arah) di sepanjang Jalan Diponegoro, WR Supratman, Ahmad Yani, Dewi Sartika atau kawasan Pasar Besar,” jelasnya.

Peningkatan arus lalin itu berbanding lurus dengan peningkatan okupansi hotel. Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi, menyebutkan, akhir pekan ini ada sejumlah hotel mengalami kenaikan okupansi, hingga 50 persen. 

“Kondisinya membaik. Okupansinya meningkat hingga 50 persen di beberapa hotel tertentu,” jelasnya. Didominasi wisatawan dari Surabaya Raya.

Meski mengalami kenaikan, jika dipukul rata seluruh hotel, tingkat okupansi masih di bawah 50 persen pada akhir pekan. 

“Untuk week day ada peningkatan meski sedikit. Diawal PPKM lalu okupansi hotel sempat diangka 0 persen atau lima persen kebawah. Namun saat ini okupansinya sudah mencapai 10 persen saat hari biasa,” tandasnya. (*)