Kota BatuMalang Raya

Dilantik Ketua Askot PSSI, Harapan Ganis Semua Desa di Batu Punya Stadion

AMEG – Ganis Pratiwi Rumpoko resmi menahkodai Asosiasi Kota PSSI Kota Batu periode 2022-2026. Pelantikan dilakukan Ketua Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh SH MH di Graha Pancasila Balaikota Among Tani Batu, Rabu (14/12/2022).

Pelantikan ditandai dengan penyerahan bendera pataka Askot PSSI Kota Batu. Ganis Rumpoko menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Ketua Askot PSSI di lingkungan Asprov PSSI Jatim.

“Pengurus Askot PSSI Kota Batu 90 persen wajah baru. Terdiri dari berbagai kalangan. Mulai dari pimpinan DPRD Kota Batu, Ketua Komisi DPRD Kota Batu, Lurah, mantan pesepakbola dan lainnya,” ungkap Ganis.

Baca Juga

Direkrutnya dari semua kalangan, itu bertujuan untuk memajukan sepak bola Kota Batu ke arah lebih baik. Apalagi saat ini Persikoba Kota Batu masih berada di Liga 3 Indonesia.

“Target naik kasta pasti ada. Sebab itu adalah suatu kebanggaan. Namun dalam waktu dekat ini kami masih belum bisa berjanji. Karena tidak ada proses yang instan, tanpa adanya pembinaan usia dini yang baik dan berkelanjutan,” kata Ganis.

Ganis akan fokus melakukan pembinaan usia dini. Dia juga akan menggelontor uang pembinaan bagi SSB di Kota Batu. Dengan adanya uang pembinaan itu, harapan Ganis SSB di Kota Batu bisa menerima pemain putri dengan gratis.

Dia menilai, jika tolak ukur sepak bola adalah kemenangan hal tersebut terlalu sepele. Sebab tolak ukur sepak yang sesungguhnya harus bermanfaat bagi seluruh masyarakat.

Ganis menceritakan, Kota Batu pernah menjadi inisiator dikenakannya atribut Arema pada saat HUT Arema. Dengan adanya hal tersebut, Ganis meminta kepada Pemkot untuk disediakan satu hari saja mengenakan atribut Persikoba.

“Mungkin pengenaan atribut itu bisa saat HUT Kota Batu. Pengenaan atribut itu bukan semata-mata mengenakan saja. Tapi untuk menambah rasa cinta masyarakat Kota Batu terhadap Persikoba. Kemudian juga memutar roda perekonomian UMKM yang menyediakan atribut Persikoba,” jelas dia.

Putri Walikota Batu ini melihat banyak tim sepak bola profesional berlatih di Kota Batu. Menurutnya, ini bisa menjadi peluang bagi desa-desa di Kota Batu untuk mengembangkan lapangan desanya. Dengan terobosan tersebut, desa bisa mendapatkan pemasukan dari hasil persewaan lapangan.

“Jika lapangan layak bisa disewakan dan jadi pemasukan bagi desa. Sehingga selain menjadi kota wisata, Kota Batu juga bisa menjadi kota yang memiliki sport tourism,” ujar dia.

Sementara itu, Ahmad Riyadh menilai, pelantikan pengurus Askot PSSI Kota Batu nuansanya berbeda dari yang lain atas dihadirkan anak-anak SSB Kota Batu.

“Dengan adanya anak-anak SSB ini, tentunya dapat menjamin Askot PSSI Kota Batu akan terus ada. Program-program yang diusung ketua baru, menurut kami juga sangat bagus. Perihal bagaimana mengembangkan sepak bola usia dini dan perempuan,” katanya.

Dikatakan, Malang Raya termasuk Kota Batu harus bisa menjadi lumbung pemain hebat. Karena itu, Kota Batu harus membangun SSB dengan baik. Sehingga kedepannya, bisa mengisi kebutuhan sepak bola Indonesia dari anak-anak yang saat ini di bina melalui SSB.

Selain itu, Riyadh menginstruksikan agar Askot PSSI Kota Batu siap menjadi tempat training center tim-tim profesional. Mulai saat ini, Askot PSSI Kota Batu bisa kerjasama dengan hotel. Menstandarkan makanan dan juga membuat standar lapangan.

“Pembangunan infrastruktur lapangan desa perlu dikembangkan. Pemanfaatannya bisa menggunakan dana desa untuk melakukan pembenahan infrastruktur lapangan sepak bola,” ujarnya.

Riyadh menilai, pemikiran tentang pembinaan anak perempuan untuk bisa disekolahkan sepak bola gratis sangat luar biasa. Dia mengakui PSSI Jatim belum memikirkan sampai ke situ.

“PSSI Jatim belum sampai ke sana. Maka ini harus dicatat untuk turut diterapkan di PSSI Jatim,” katanya.

Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko menambahkan, untuk menjadi juara, Askot PSSI Kota Batu harus punya tekad dan semangat serta program luar biasa. Hal tersebut memang tidak mudah, namun dengan tekad dan usaha yang luar biasa, pasti bisa dilaksanakan.

“Saya lihat 75 persen pengurus masih muda-muda. Dengan adanya komposisi ini, kami yakin apa yang diharapkan bisa tercapai,” tutur dia.

Ganis Rumpoko.

Dengan program yang diusung Ganis, Dewanti sangat mendukung dan setuju. Salah satunya adalah mengembangkan lapangan desa untuk bisa disewakan ke siapapun untuk berlatih.

“Jika lapangan desa bisa dikembangkan. Kota Batu tidak hanya terkenal akan destinasi wisatanya saja. Tapi juga destinasi sport tourism sepak bola yang bisa menaikan pertumbuhan ekonomi,” kata dia.

Keuntungan lain yang dapat diperoleh, apabila ada tim hebat yang datang. Pasti anak SSB juga akan melihat mereka berlatih, bahkan mungkin diajak berlatih sekalian. Dengan adanya hal tersebut, secara otomatis akan menambah motivasi anak-anak Kota Batu untuk menjadi pemain sepak bola.

Dewanti setuju usulan pengenaan atribut Persikoba. “Jangan hanya seragam Arema saja. Tapi juga harus pakai Persikoba. Jadi fans Arema boleh saja. Tapi di saat tertentu, karena tim kebanggaan Kota Batu adalah Persikoba, maka atributnya juga harus digunakan,” tandasnya. (*)


Editor : Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button