AMEG.ID, Surabaya – Gubernur Jawa Timur – Khofifah Indar Parawansa menyampaika, Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah memang naik. Menurut Khofifah, harga beras naik karena Gabah Kering Panen (GKP) daan harga Gabah Kering Giling (GKG) memang sudah di atas HET.
Melansir Suara Surabaya, Tapi Khofifah menjelaskan, kalau produksi padi di Jatim sudah surplus 9,23 persen. Bahkan Jatim bisa menyuplai 16 provinsi di Indonesia Timur di luar provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Tetapi juga dikonsumsi daerah lain, bahkan sampai ke luar Jawa. Sebab hasil pertanian di provinsi lain juga kurang berhasil. Jadi jawaban atas kondisi saat ini adalah faktor supply and demand,” terang David.
Sementara menurut Ahli Pertanian – David Hermawan, mungkin Bulog bisa dikembalikan fungsinya sebagai penyangga stok. Jadi saat petani panen, Bulog bisa membeli dari petani dengan harga tinggi, kemudian dijual ke masyarakat dengan harga yang lebih murah. (IC-BG/SUARA SURBAYA)
| Editor | : | |
| Publisher | : | |
| Sumber | : |
