Langit Sunggo Maruto Berkilau di HUT ke-76 RI

AMEG – Langit Songgo Maruto berkilau, tepat pada HUT ke-76 RI. Puluhan atlet paralayang terbang melayang dari atas Gunung Banyak, membawa bendera Merah Putih. 

Aksi itu diikuti atlet dari tim Pusat Latihan Daerah (Puslatda) Jatim yang tengah bersiap menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua, Oktober mendatang, termasuk atlet paralayang kawasan Malang Raya.

Pelatih Paralayang Jatim, Sugeng Santoso, mengatakan, ada 20 atlet paralayang ikut memeriahkan HUT kemerdekaan itu, terbang dari atas Gunung Banyak dan landing di Songgo Maruto.

“Para atlet yang terbang itu membawa bendera Merah Putih dengan ukuran beragam. Ada yang kecil dan ada juga yang besar,” tutur Sugeng, Selasa (17/8/21).

Berdasar pantauan, bendera terbesar dibawa seorang atlet PON Jatim, berukuran 5×3 meter. Sugeng menyebutkan, dipilihnya Songgo Maruto, karena merupakan tempat terbaik di Jatim untuk terbang. Mulai dari angin, tempat take off dan landing yang luas. 

“Di sini juga lahir banyak atlet kelas dunia. Makanya kami pilih lokasi di sini,” ungkap dia.
Ketika terbang ada atlet yang melakukan secara solo dan tandem. Sesuai dengan nomor andalan para atlet tersebut. Diketahui, dalam olahraga Paralayang sendiri terdapat nomor perlombaan. Nomor akurasi solo dan tandem lalu eksis solo dan tandem. 

Aksi pengibaran bendera yang dilakukan oleh atlet paralayang itu juga diikuti oleh atlet andalan Kota Batu, Jatim dan Indonesia. Jafro Megawanto. Pada tahun 2018 lalu dia berhasil menyabet mendali emas Asean Games. Juga pernah bertengger pada posisi 1 dunia. 

“Kami berharap semua bisa memeriahkan HUT ke 76 RI dengan cara masing-masing,” tutur Jafro Megawanto. 

Jafro menyebutkan, atlet Puslatda Jatim yang ikut memeriahkan aksi tersbut ada Jon Efendi, Roni Pratama, Permadi Candra, Riski Darmawan, Ike Ayu serta sejumlah atlet lainnya. 

Di tempat terpisah, juga dilakukan aksi menarik untuk memeriahkan HUT Ke 76 RI. Aksi itu dilakukan oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) Lingkungan Hidup dan Relawan Cinta Lingkungan Kota Batu. Dengan melakukan upacara di empat titik. Uniknya titik yang dipilih adalah sungai. 

Koordinator Kegiatan, Rudy Eko Prasetyo mengatakan ada sekitar 210 orang yang mengikuti upacara tersebut. Empat titik sungai yang dijadikan tempat upacara berada di Sungai Brantas, Sungai Curah Banteng, Sungai Dadaprejo dan Sungai Tugu. 

“Ini kami lakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan yang telah memerdekakan RI dan menghargai jasa pahlawan yang telah gugur,” ujarnya. 

Selain itu, tujuan upacara yang digelar di sungai tersebut juga memiliki pesan agar masyarakat Kota Batu ikut menjaga lingkungan, terutama sungai. (*)