Owner Hotel Mercure dan Golden Tulip Holland Dukung Portal Kesehatan Masyarakat

AMEG – Owner Grand Mercure Malang dan Grand Mercure Surabaya, Yohan Setia Putra sangat perhatian pada kegiatan Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) yang diadakan di Surabaya, Sabtu (29/4/2023).

Meskipun sedang berada di Swiss, Yohan Setia Putra menyempatkan melakukan pengarahan via telepon pada pelatihan menangkal berita hoaks tentang isu-isu kesehatah masyarakat.

Portkesmas merupakan organisasi nonpemerintahan yang bertujuan menampung keterlibatan kepemudaan dalam percepatan penyelesaian isu-isu kesehatan masyarakat di Indonesia dan diinisiasi oleh anak-anak muda.

Sebelum di Surabaya pelatihan tenaga kesehatan (nakes) diadakan di Kota Bandung, Jawa Barat, dan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Yohan Setia Putra, bapak dari tiga anak itu merespons dan memberikan dukungan penuh kegiatan Portkesmas di Surabaya yang diikuti 150 peserta. Dukungan Yohan agar para pengelola dan semua fasilitator optimal melaksanakan aktivitasnya. Sehingga seluruh peserta langsung merasakan manfaatnya.

Dukungan juga datang dari pemilik Golden Tulip Holland Resort Kota Batu, Sonny Njonoriswondo yang antusias ikut menyukseskan program Portkesmas di Surabaya.

Bapak tiga putra tersebut menilai, semua kegiatan Portkesmas bermanfaat dan bisa langsung dirasakan masyarakat hasil dari pelatihan yang diberikan kepada nakes.

Sonny Njonoriswondo yang juga pemilik toko Holland Bakery di Jawa Timur dan Bali itu, tertarik mendukung Portkesmas karena para pengelola dan fasilitatornya para anak muda.

Selain masih belia, kata Sonny, mereka semua energik dan semangat membantu nakes untuk meningkatkan kualitas dirinya agar terampil di bidang komunikasi.

Sebagai bentuk dukungan, arsitek senior itu menyatakan sebagai donatur agar pengelola Portkesmas semakin lancar untuk nakes dan masyarakat umum.

“Terima kasih banyak Pak Sonny untuk semua dukungannya kepada Portkesmas. Saya dan teman-teman terharu sekali dengan antusiasme bapak membantu kami. Membuat kami makin bersemangat melaksanakan seluruh program Portkesmas dengan profesional dan amanah,” ujar Direktur Keuangan dan Kemitraan Portkesmas, Savero Karamiveta Dwipayana.

“Saya mengapresiasi kegiatan Ero (Savero Karamiveta Dwipayana) dan teman-temannya di Portkesmas. Mereka anak muda yang memiliki idealisme dan berusaha secara optimal membantu nakes untuk meningkatkan ketrampilan berkomunikasi,” kata Sonny saat menjamu makan malam para crew Potkesmas di Surabaya.

Kegiatan Portkesmas di Pakuwon City Mall, Surabaya digelar bersama Dinas Kesehatan Kota Surabaya didukung Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi.

Bertajuk Pelatihan Komunikasi Antar Personal dan Literasi Digital Kesehatan bertujuan dalam upaya memastikan diri kebal hoaks dan merupakan komitmen bersama lintas sektor untuk memperkuat upaya kesehatan masyarakat di kota Surabaya.

Seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya, pelatihan di Surabaya diisi berbagai aktivitas seperti bermain, belajar memahami warga, dan menggunakan berbagai alat bantu untuk memberantas hoaks yang tersebar.

Tim Program Portkesmas, Bayu Kresna menyebutkan bahwa pelatihan ini diselenggarakan agar bisa meningkatkan kemampuan komunikasi peserta yang terlibat.

“Portkesmas berkolaborasi erat dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk memastikan tenaga promosi kesehatan di lapangan bisa berkomunikasi secara baik dengan warga. Melalui komunikasi yang baik, maka pesan-pesan kesehatan tak hanya bisa diterima, namun juga diterapkan oleh warga,” ungkap Bayu.

Melalui kegiatan ini, Portkesmas ingin dapat membekali para promotor kesehatan dengan soft skill, alat bantu, dan penyegaran guna mengatasi isu kesehatan masyarakat di Kota Surabaya.

Portkesmas juga berkolaborasi dengan ICT Watch dalam menyampaikan materi mengenai modul kebal hoaks. “Harapannya jika menemukan hoaks, karena sudah ikut pelatihan ini, teman-teman tenaga promosi kesehatan bisa cepat mencari informasi yang benar dan tepat untuk disampaikan ke warga sebelum hoaksnya tersebar,” tutur Savero Karamiveta Dwipayana, trainer ICT Watch. (*)

Editor: Sugeng Irawan