AMEG – Kenaikan tarif pelanggan untuk kebutuhan air bersih diminta Bupati Malang, M Sanusi, tidak terlalu memberatkan masyarakat.
“Perumda Tirta Kanjuruhan memang harus tetap untung, dan tidak boleh rugi. Tetapi untungnya jangan terlalu tinggi, jadi tidak terlalu memberatkan masyarakat,” tegas Bupati Malang Sanusi, Sabtu (4/6/2022) siang.
Sanusi menegaskan, prinsip pemanfaatan air adalah untuk kemanusiaan. Karena itu pula, bagi warga masyarakat kurang mampu perlu disubsidi atau dikecualikan dari kenaikan tarif.
“Bagi masyarakat miskin mestinya tidak dihitung (dibebaskan dari kenaikan tarif),” tandasnya.
Perumda Tirta Kanjuruhan berencana menambah pemanfaatan baku air dari Sumber Jeruk untuk melayani kebutuhan masyarakat sekitar.
Proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dari sumber air Sumber Jeruk ini diproyeksikan bisa menghasilkan air bersih yang dikelola Tirta Kanjuruhan.
Dikatakan Sanusi, saat ini pemanfaatan sumber air di Sumber Jeruk menunggu perizinan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
“Masih menunggu perizinan. Tetapi, air sungai di sana tidak termanfaakan untuk (irigasi) pertanian, dan airnya banyak terbuang,” jelasnya.
Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan, Syamsul Hadi menambahkan, tarif pelanggan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) masih bersubsidi, dan dipatok Rp 1.500/meter kubik.
Sementara, tarif maksimal atau harga pokok tertinggi bisa ditetapkan sampai Rp 4.700 per liter. (*)
AMEG.ID, Indonesia - Co Kapten Timnas Pemenang Anies-Muhaimin Sudirman Said menyebut penghentian tayangan real count…
AMEG.ID, Indonesia - Massa yang merupakan aliansi masyarakat Jawa Tengah menggelar aksi di depan kantor…
AMEG.ID, Jawa Timur - Dinas Pendidikan Jawa Timur membekali ratusan guru untuk siap menghadapi tantangan…
This website uses cookies.