Regional

Wagub Jatim Ajak Anak Muda Desa Kembangkan Talenta

AMEG – Wakil Gubernur (Wagub) Jatim Emil Elestianto Dardak mengajak seluruh anak muda yang tinggal di desa untuk mengembangkan talenta mereka. Pasalnya, kemajuan desa menjadi hal yang tak terpisahkan dari peran anak mudanya. Maka dibutuhkan SDM yang handal.

“Desa berhak mendapatkan talenta-talenta berkualitas. Selama ini, kita terperangkap mindset bahwa kesuksesan itu ada di kota. Ini yang menyebabkan terjadinya penumpukan SDM berkualitas di kota. Sebaliknya desa kekurangan SDM berkualitas,” kata Wagub Emil seperti termuat dalam Pers Rilis Humas Pemprov Jatim, Rabu (23/6/2021).

Hal itu dikatakan Wagub Emil saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Milenial Job Center (MJC) sekaligus pelatihan ‘Pengembangan Potensi Desa Melalui Metode Digital’. Rakor dan pelatihan itu digelar di Hotel Purnama, Batu, Senin (22/6/2021).

Baca Juga

Lebih lanjut Emil menjelaskan, desa sangat membutuhkan peran anak-anak muda bertalenta. Lebih dari itu, desa juga memiliki potensi untuk berkembang dan berperan aktif untuk kemajuan ekonominya.

Hal itu dibuktikan dengan adanya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) desa yang hanya mencatat 0,79 persen atau 606 ribu jiwa. Sedang kondisi di kota sendiri, prosentase TPT-nya mencapai 69 persen atau 2 juta jiwa.

“Tetapi masih ada stigma yang melekat di masyarakat tentang definisi kemapanan. Ini memang tidak bisa langsung diubah, karena ini sudah tertanam dari generasi-generasi sebelumnya,” terangnya.

Hanya saja, Emil, masyarakat perlu diberikan pemahaman jika keadaannya sudah mulai berubah dengan bergesernya sistem dunia. Apalagi dengan adanya perkembangan digitalisasi, batas-batas ruang dan wilayah sudah buram dan semua orang baik di kota maupun di tempat terpencil memiliki kesempatan yang sama.

“Tidak ada lagi batasan ruang dan jam kerja, maupun jenjang karir. Inilah yang diwadahi oleh pemerintah dengan adanya MJC ini. Nah, tantangan kita ini memaksimalkan potensi desa. Karena, mapannya suatu pekerjaan tidak akan lagi terbatas pada perusahaan di kota-kota saja,” lanjut Emil.

Selain itu, menurut Emil, Jawa Timur saat ini tengah bertekad untuk menjadikan provinsi pertama yang menyiapkan generasi mudanya untuk gig economy. Saat ini, sedikit demi sedikit hal tersebut telah terealisasi.

“Itu terlihat dari kenaikan persentase pekerja setengah penganggur. Mereka yang bekerja di bawah jam kerja normal yakni 35 jam seminggu, sebanyak 3,51 persen, serta persentase pekerja paruh waktu yang naik sebanyak 0,96 persen. Dibandingkan Februari 2020,” jelasnya.

Saat ini MJC telah menghandle lebih dari 1.500 projek. Untuk tahun 2021 ini, targetnya adalah 3.000 projek. “Kami ingin MJC ini mengerjakan 10.000 projek. Insya Allah, ini akan jadi langkah kita memajukan perekonomian Jatim dari yang besar sampai skala paling mikro sekali pun,” imbuhnya.

Emil pun mengingatkan, bahwa pandemi Covid-19 bukan merupakan alasan untuk berhenti produktif. “Ingat, pemenang dari pandemi ini adalah mereka yang dapat menyeimbangkan antara produktivitas dan kesehatan. Mudah-mudahan kita bisa jadi pemenang. Selamat untuk kalian para pasukan transformasi digital Jatim,” katanya. (*)


Editor : Yanuar Triwahyudi
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button