NasionalPeristiwa

12 Pelajar SMK 2 Painan Sumbar Terdampar di Situbondo

AMEG – 12 pelajar SMK Negeri 2 Painan Sumatera Barat (Sumbar), jurusan Nautika Kapal Penangkapan Ikan (NKPI) dan jurusan Teknik Kapal Penangkapan Ikan (TKPI), terlantar di Pelabuhan Jangkar Situbondo, sejak Sabtu (08/05/2021).

Beruntung, mereka langsung mendapat perhatian khusus dari Ketua Perkumpulan Paguyuban Masyarakat Minang Jawa Timur, Djoni.

Mereka terdampar setelah mengikuti tugas Praktik Kerja Lapangan (PKL) di salah satu kapal penangkap ikan di Kabupaten Pati, Kecamatan Juwana, Jawa Tengah.

Baca Juga

Sebelumnya, 12 pelajar ini mengikuti PKL di salah satu kapal penangkap ikan di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, dengan rute Pulau Raas Sumenep Madura.

“Kami bersama teman-teman melaksanakan tugas PKL di kapal penangkap ikan Porsen Juwana dan Kapal Putra Poelor Wojo yang dinahkodai Sudaeb, dengan rute penangkapan ikan dari Juwana Pati Jateng ke Pulau Raas Sumenep Jatim,”  ungkap Miko Pratama, Ketua PKL SMKN 2 Painan Sumatra Barat, Senin (09/05/2021).

Karena tugas PKL di kapal penangkap ikan sudah selesai, dia dan teman-temannya minta pulang kepada nakhoda kapal penangkap ikan tersebut.

“Selama PKL 2 bulan lebih kami hanya diberi upah Rp 50.000 per orang dan kemudian kami dibelikan tiket Kapal Kayu KM Indonesia dari Pelabuhan Raas menuju ke Pelabuhan Jangkar ini,” bebernya.

Ia datang di Pelabuhan Jangkar, Situbondo pada Kamis 6 Mei 2021 sekitar pukul 15.00 WIB. “Begitu tiba di Pelabuhan Jangkar, kami merasa asing dengan daerah Pelabuhan Jangkar. Lalu, kami bersama teman-teman berjalan kaki ke arah selatan dan singgah di Masjid Besar Baitul Muttaqin ini, atas seizin takmir masjid,” tuturnya.

Akhirnya, belasan pelajar ini ditampung salah seorang warga setempat. Setelah dilaporkan kepada petugas, selanjutnya mereka dibawa ke tempat karantina di Wisma Baluran Situbondo.

Kapolsek Jangkar Situbondo, Iptu Fauzan mengatakan, begitu mendapat informasi soal 12 pelajar terdampar, pihaknya membawa ke tempat karantina GOR Rengganis Situbondo.

“Untuk sementara, belasan pelajar tersebut ditempatkan di tempat karantina Wisma Baluran Situbondo,” kata Iptu Fauzan.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Minang, Djoni mengaku senang mendengar bahwa 12 pelajar itu sudah mendapatkan tempat penampungan layak di Situbondo. 

Pihaknya akan terus berusaha menkoordinasikan kepada pihak sekolah dan PT tempat PKL mereka, untuk mengambil langkah langkah kongkret dan mencari solusi bagaimana ke 12 siswa tersebut, bisa pulang kerumahnya masing-masing. (ir)


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button