Sepakbola

Agustus Saja Belum Pasti Digelar Liga 1

AMEG – PT Liga Indonesia Baru (LIB) berpeluang -meski belum bisa dikatakan fixed– mengundurkan jadwal kick-off Liga 1 musim 2021/2022. Dari akhir Juli menjadi akhir Agustus 2021 mendatang.  

Menyusul pemerintah menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19 di 48 kota/kabupaten se Jawa-Bali, pada 3-20 Juli. Disusul pemberlakuan serupa di 43 kota/kabupaten di 20 provinsi luar Jawa-Bali, mulai tangal 6-20 Juli.

‘’Dalam manager meeting dengan wakil 18 klub Liga 1 2021/2022, mereka berharap kick-off bisa dimulai sebulan setelah PPKM Darurat, yang berakhir tanggal 20 Juli. Sebab selama 17 hari penerapan PPKM Darurat Covid-19, sebagian besar klub tidak bisa berlatih outdoor bersama.’’

Baca Juga

‘’Dari hasil diskusinya saat itu, kemungkinan kompetisi akan kami mulai sekitar tanggal 20 Agustus 2021,’’ jelas Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno saat dihubungi Malang Post via WhatsApp-nya, kemarin.   

‘’Sekali lagi, itu baru kemungkinan. Rekan-rekan media perlu menggarisbawahi, bahwa tanggal 20 Agustus ini, belum keputusan resmi fixed. Baru kemungkinan saja. Perkiraan waktu kick-off Liga 1 pada tanggal 20 Agustus 2021 pun masih tentatif,’’ sambungnya.

PT LIB sebelumnya terpaksa menunda Liga 1, yang seharusnya digelar pada 9 Juli 2021. Semula kompetisi hanya akan diundur hingga 23 atau 30 Juli 2021. Namun setelah menggelar zoom meeting  dengan 18 kontestan Liga 1, hasilnya klub-klub meminta kick-off kompetisi dimulai sebulan setelah PPKM Darurat Covid-19.

‘’Ada klub yang tidak bisa berlatih karena PPKM Darurat. Jadi, misalnya dimulai akhir Juli akan sangat mepet, tidak mungkin,’’ kata purnawirawan Polri berpangkat akhir Inspektur Jenderal Polisi itu.

Nantinya, setelah merumuskan penjadwalan yang solid, PT LIB akan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan lain. Seperti Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dan Mabes Polri. Hal itu dinilai Sudjarno penting, agar liga dapat berjalan lancar selama pandemi Covid-19.

Sementara terkait format kompetisi, PT LIB memastikan Liga 1 musim 2021-2022 masih memakai sistem liga penuh, dengan enam seri dan dilaksanakan di tiga klaster di Pulau Jawa. Tapi waktu penyelenggaraan kemungkinan akan berubah, termasuk waktu jeda antarseri.

‘’Kami sangat menghargai jika ada keputusan demikian dari PT LIB. Tapi kan masih bisa segera kita diskusikan kembali. Bisa dipastikan kembali. Ada beberapa hal yang harus kita antisipasi. Harus kita pertimbangkan lagi. Utamanya dalam konteks memproteksi hubungan kontrak kerja antara klub dengan pemain dan offisial,’’ ujar Media Officer Arema FC, Sudarmaji.

Sudarmaji hanya menambahkan, Arema menolak jika kick-off kompetisi molor hingga akhir Agustus. Sebab akan berdampak terhadap durasi kontrak pemain dan tim pelatih, yang rata-rata  akan berakhir Maret dan April 2022.

‘’Kami khan dalam manager meeting memberikan usulan agar kick-off kompetisi dimulai antara 15 atau 18 Agustus. Kalau kick-off kompetisi molor hingga akhir Agustus, maka tentu kompetisi juga molor selesainya. Tentu klub terancam harus memperpanjang kontrak mayoritas pemain dan tim pelatih sebulan lebih lama,’’ tandasnya.  

Kompetisi di Tanah Air sendiri, baik level Liga 1, LIga 2, maupun Liga 3 dan level usia yunior, hingga minggu pertama Juli 2021 ini, genap 480 hari alami kevakuman.

Pasca tanggal 27 Maret 2020, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan terbitkan SKEP/48/III/2020 yang resmi menghentikan sementara  kompetisi karena status force majeure pandemi Covid-19. (*)


Editor : Yanuar Triwahyudi
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button