AMEG – Olah tempat kejadian perkara (TKP) yang dilakukan petugas gabungan dari Ditreskrimum Polda Jatim, Inafis Polda Jatim dan Satreskrim Polres Batu di SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Kota Batu selesai sekitar pukul 13.30 WIB menyasar 12 titik lokasi.
Dua belas titik lokasi itu sesuai keterangan dua orang saksi korban eksploitasi ekonomi yang diduga dilakukan Julianto Eko Putra (JEP). Saat ini JEP menjalani tahanan di Lapas Lowokwaru atas kasus kekerasan seksual pada siswa sekolah SPI.
Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Totok Suharyanto menyatakan dari 12 titik yang sudah diperiksa, polisi menemukan beberapa dokumen.
Salah satu dokumen adalah nama-nama siswa SMA SPI dari tahun 2008 sampai dengan 2010. “Secara teknis dokumen tersebut akan kami gunakan sebagai diksi dalam proses penyelidikan,” beber dia.
Totok membenarkan, 12 titik yang telah dilakukan olah TKP itu terindikasi sebagai tempat eksploitasi ekonomi.
“Berdasarkan keterangan saksi korban, kemudian di verifikasi dengan didampingi ketua yayasan SPI. Titik-titik tersebut sudah diklarifikasi dan diduga sebagai titik dilakukan eksploitasi ekonomi,” jelas pria yang pernah menjabat Kapolres Malang Kota ini.
Titik olah TKP diduga sebagai tempat eksploitasi ekonomi yang dilakukan JEP berkaitan dengan tempat produksi banana, tempat marketing, kemudian ada juga wahana yang dijadikan kunjungan tamu.
“Untuk tindakan selanjutnya, kami akan lakukan klarifikasi pemeriksaan. Pihak-pihak dari SMA SPI akan kami panggil ke Polda Jatim untuk dimintai klarifikasi,” tandasnya. (*)
| Editor | : | Irawan |
| Publisher | : | Ameg.id |
| Sumber | : | Ameg.id |
