Kota BatuMalang Raya

Bila Bukan Prank, Sekolah Tatap Muka SMK/SMA Digelar Pekan Depan

AMEG – Sekolah di Kota Batu memulai Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pekan depan, tepatnya mulai Senin (6/9/21). Dengan catatan, ada izin dari Satgas Covid-19 serta tidak di-prank pemerintah pusat.

Kenapa prank? Karena dikhawatirkan, Senin pekan depan, saat pemerintah pusat mengumumkan kebijakan itu, kawasan Malang Raya yang di dalamnya ada Kota Batu, justru kembali naik level. Seperti diketahui, PTM hanya boleh digelar di daerah yang menerapkan PPKM Level 1, 2 dan 3.

Menyambut PTM itu, sejumlah SMK/SMA di bawah naungan Dinas Pendidikan Jatim mulai siap-siap, seperti menata tempat duduk berjarak, menyiapkan tempat cuci tangan hingga vaksinasi kepada guru dan siswa, seperti SMKN 2 dan 3 Kota Batu. 

Baca Juga

Kepala Sekolah SMKN 2, Heny Mahendrayani, mengatakan, pihaknya memulai PTM setelah rekomendasi Satgas Covid-19 Kota Batu turun atau setelah 6 September. Sebelumnya pihaknya telah menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan.

“PTM kami fokuskan pada praktik mata pelajaran produktif. Berbagai fasilitas yang dibutuhkan juga sudah siap,” jelas Heny, Rabu (1/8/21).

Sebelumnya, pihaknya menggelar vaksinasi kepada para peserta didik dan tenaga pengajar. “Kami sudah vaksinasi, meski ada yang belum, karena saat pemeriksaan kesehatan kondisinya tidak memenuhi syarat,” jelasnya. 

Setidaknya 85 persen peserta didik sudah tervaksin. Dua persen tidak memenuhi syarat, lima persen menolak divaksin dan tiga persen tanpa keterangan. 

Terpisah, SMKN 3 Kota Batu kini tengah vaksinasi dosis kedua kepada 800 pelajar yang telah vaksinasi dosis pertama Agustus lalu. Total peserta didik ada 1027 siswa.

Waka humas SMK N 3 Kota Batu, Dian Wahyuning Astuti, menyatakan, syarat pembelajaran tatap muka bisa diikuti siswa yang sudah mengikuti vaksinasi dosis satu dan dua. Pihaknya berencana PTM diselenggarakan mulai Senin pekan depan. 

Dari 1027 siswa, baru tervaksin 800 orang. Menurut Dian, ada sejumlah siswa terpapar Covid-19 pada tiga bulan terakhir, orang tuanya keberatan dan punya komorbid.

“Bagi siswa yang orang tuanya keberatan, kami tetap mengarahkan mengikuti vaksinasi, karena salah satu persyaratan mengikuti PTM sudah tervaksin dosis satu dan dua,” tegas dia. 

Dia juga mengutarakan, siswa yang belum mengikuti vaksinasi tetap bisa mengikuti pembelajaran, tapi sistem Daring. 

“Kami akan mulai PTM Senin mendatang secara terbatas. Dalam satu hari PTM tidak lebih dari empat jam lalu satu mata pelajaran tidak sampai 30 menit dan tidak ada istirahat,” paparnya. 

Di sisi lain, dia mengungkapkan, dari 114 tenaga pendidik, hampir 99 persen sudah tervaksin. Tenaga pendidik yang belum vaksin karena alasan kesehatan.  Salah satu siswi, Putri Devita, antusias menyambut PTM. Siswa kelas 12 jurusan produksi siaran program televisi itu mengaku sudah merindukan PTM, karena hampir dua tahun melakukan pembelajar Daring. 

Vaksinasi kepada pelajar di Kota Batu guna menyambut PTM. (Foto: Ananto-ameg.id)

“Selama pembelajaran daring kendalanya banyak. Sehingga kurang efektif. Apalagi kami sebagai siswa SMK yang notabenya banyak dilakukan praktik. Sehingga PTM sangat kami nantikan,” ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidik Jatim di Malang-Batu, Ema Sumiarti menjelaskan, mengenai mekanisme PTM tatap muka pada tingkat SMA/SMK. Salah satunya adalah belum diizinkannya kantin sekolah untuk buka. Hal itu bertujuan untuk menghindari kerumunan. Sehingga siswa disarankan untuk membawa bekal dari rumah. 

“Untuk tingkat SMA dan SMK yang sudah diizinkan oleh satgas bakal menggelar PTM secara serentak mulai Senin depan,” terang dia. 

Dengan catatan, PTM dilakukan mulai pukul 07.00 WIB hingga 11.00 WIB. Selain itu, kata dia, sekolah juga harus sudah lengkap fasilitas penunjang protokol kesehatan. Serta tenaga pendidik harus tervaksin. 

“Untuk siswa tidak diharuskan melakukan vaksinasi. Namun untuk tenaga pendidik, diwajibkan melakukan vaksinasi untuk menekan laju persebaran Covid-19,“ tandasnya. 

Diketahui berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Batu, saat ini sudah ada 4.980 anak remaja berusia 12-17 tercover vaksin dosis pertama dan 498 anak remaja tercover vaksin dosis kedua. (*)


Editor : Ahmad Rizal
Publisher : Rizal Prayugo
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button