AMEG – Bisa jadi pertama kali di Indonesia, desinfektan yang biasanya dicampur bahan kimia, khusus yang disemprotkan di Kota Batu menggunakan cairan eco enzim.
Eco enzim terbuat dari bahan baku sampah organik, seperti buah dan sayuran, diproduksi ibu-ibu PKK Kota Batu, bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.
Ketua PMI, Punjul Santoso, menjelaskan, penyemprotan desinfektan dengan eco enzim tidak berefek pada kesehatan. Beda bila menggunakan obat kimia, bila terkena mata terasa pedih.
“Penyemprotan desinfektan eco enzim ini lebih aman. Bahkan bisa untuk hand sanitizer dan obat kumur,” jelas Punjul, Rabu (28/7/21).
PMI Kota Batu dan PMI Jawa Timur melakukan penyemprotan di sejumlah ruas Kota Batu, mulai Alun-alun, Jalan Gajah Mada, Panglima Sudirman, Hasanudin, Sultan Agung, hingga Jalan Diponegoro, menggunakan satu unit gunner spraying berkapasitas 5000 liter.
“Kami juga berencana melebarkan wilayah penyemprotan hingga ke pasar-pasar, lalu Kecamatan Junrejo dan Bumiaji,” tambah Punjul.
Sementara Humas PMI Jawa Timur, Amin Istighfarin, mengapresiasi apa yang telah dilakukan PMI Batu. Dia menilai penggunaan eco enzim yang produk asli Kota Batu, sangat bagus.
“Sudah melalui serangkaian uji lab, hasilnya bisa dipertanggungjawabkan. Langkah ini sangat bagus, kami apresiasi,” ujar dia.
Amin menambahkan, penyemprotan kali ini sesuai Surat Edaran (SE) PMI Jawa Timur tanggal 12 Juli 2021 nomor 0920/ 02.06.00/Yankes/VII/2021, bahwa semua PMI di kabupaten/kota diharapakan melakukan penyemprotan di wilayah masing-masing.
Selain Kota Batu, sebelumnya penyemprotan juga dilakukan di kawasan Surabaya Raya, Sidoarjo, dan sebagainya.
“Semoga segera melandai,” jelas Amin.
Disinggung soal efek penyemprotan yang telah dilakukan sebelumnya, apakah membuahkan hasil. Menurut Amin, hasilnya tidak bisa dilihat seketika. Setidaknya sebagai langkah antisipasi. (*)
| Editor | : | Ahmad Rizal |
| Publisher | : | Rizal Prayugo |
| Sumber | : | - |
