Kota Malang

Dirut JTP 3 Ajak Wartawan Ikut Program BPJamsostek

AMEG – Tugas dan kerja wartawan yang penuh risiko, sudah sepatutnya dicover oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Sosialisasi perlunya BPJS bagi wartawan dikemas acara Ngobras (Ngobrol Asyik) BPJamsostek “Kerja Keras Bebas Cemas”, di Musuem Musik Dunia, Jawa Timur Park 3 Batu, Selasa (28/2/2023).

Acara ini diprakarsai Direktur Utama Jawa Timur Park (JTP) 3 Ir. Suryo Widodo, M.Ars., M.T. Menurutnya, wartawan sebagai penyampai informasi harus terlindungi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

Baca Juga

“Wartawan tentunya juga harus mempunyai BPJS Ketenagakerjaan, sekaligus mengetahui program dan manfaatnya,” kata Suryo Widodo.

Ia menekankan pentingnya seorang wartawan terdaftar BPJS Ketenagakerjaan dan perlu juga membedakan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Suryo mengatakan para wartawan atau jurnalis perlu berperan aktif sebagai penggerak dan mendukung penuh melalui pemberitaan, agar masyarakat tertarik memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

“Karena nilai preminya hanya Rp 16.800,- saja bayar setiap bulannya, jika itung-itungan rugi atau tidak ya malah banyak untungnya. Malah manfaatnya sangat luar biasa,” kata Suryo.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Batu Yeni Aristasari mengakui masih banyak wartawan dalam melakoni profesinya belum terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan.

“Yang ikut dalam program formal itu baru tercatat hanya ada 2 perusahaan pers. Maka dari itu, kami tentunya terus berupaya memaksimalkan cakupan kepesertaan termasuk bagi teman-teman wartawan semua,” tutur Yeni Aristasari.

Menurutnya, manfaat BPJS Ketenagakerjaan adalah hak normatif yang harus dimiliki oleh setiap orang, karena itulah kenapa kepesertaan BPJSTK untuk setiap badan usaha adalah bersifat wajib sesuai dengan amanah UU No. 24 tahun 2011.

“Tentunya dalam hal ini, kita tidak mau lagi mendengar berita ada ahli waris yang terlunta-lunta dan pada akhirnya jatuh miskin, itu hanya karena kepala keluarganya telah dipanggil Tuhan, dan tidak terlindungi di dalam program BPJS Ketenagakerjaan,” tandas Yeni.

Kegiatan acara yang dikemas dalam sosialisasi dan diskusi ini diikuti sekitar 50 wartawan dari Malang Raya, sekaligus pembagian kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan wartawan. (

Dirut JTP 3 Ajak Wartawan Ikut Program BPJamsostek

AMEG- Tugas dan kerja wartawan yang penuh risiko, sudah sepatutnya dicover oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Sosialisasi perlunya BPJS bagi wartawan dikemas acara Ngobras (Ngobrol Asyik) BPJamsostek “Kerja Keras Bebas Cemas”, di Musuem Musik Dunia, Jawa Timur Park 3 Batu, Selasa (28/2/2023).

Acara ini diprakarsai Direktur Utama Jawa Timur Park (JTP) 3 Ir. Suryo Widodo, M.Ars., M.T. Menurutnya, wartawan sebagai penyampai informasi harus terlindungi dalam menjalankan tugas jurnalistiknya.

“Wartawan tentunya juga harus mempunyai BPJS Ketenagakerjaan, sekaligus mengetahui program dan manfaatnya,” kata Suryo Widodo.

Ia menekankan pentingnya seorang wartawan terdaftar BPJS Ketenagakerjaan dan perlu juga membedakan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Suryo mengatakan para wartawan atau jurnalis perlu berperan aktif sebagai penggerak dan mendukung penuh melalui pemberitaan, agar masyarakat tertarik memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

“Karena nilai preminya hanya Rp 16.800,- saja bayar setiap bulannya, jika itung-itungan rugi atau tidak ya malah banyak untungnya. Malah manfaatnya sangat luar biasa,” kata Suryo.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kota Batu Yeni Aristasari mengakui masih banyak wartawan dalam melakoni profesinya belum terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan.

“Yang ikut dalam program formal itu baru tercatat hanya ada 2 perusahaan pers. Maka dari itu, kami tentunya terus berupaya memaksimalkan cakupan kepesertaan termasuk bagi teman-teman wartawan semua,” tutur Yeni Aristasari.

Menurutnya, manfaat BPJS Ketenagakerjaan adalah hak normatif yang harus dimiliki oleh setiap orang, karena itulah kenapa kepesertaan BPJSTK untuk setiap badan usaha adalah bersifat wajib sesuai dengan amanah UU No. 24 tahun 2011.

“Tentunya dalam hal ini, kita tidak mau lagi mendengar berita ada ahli waris yang terlunta-lunta dan pada akhirnya jatuh miskin, itu hanya karena kepala keluarganya telah dipanggil Tuhan, dan tidak terlindungi di dalam program BPJS Ketenagakerjaan,” tandas Yeni.

Kegiatan acara yang dikemas dalam sosialisasi dan diskusi ini diikuti sekitar 50 wartawan dari Malang Raya, sekaligus pembagian kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan wartawan. (*)

Editor: Sugeng Irawan

Ananto Wibowo

Recent Posts

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

{{ keyword }}

{{ text }} {{ links }}

4 bulan ago

Real Count Sirekap Dihentikan, Sudirman Said Menilai Pemilu 2024 Bermasalah

AMEG.ID, Indonesia - Co Kapten Timnas Pemenang Anies-Muhaimin Sudirman Said menyebut penghentian tayangan real count…

6 bulan ago

Aksi Massa Dukung Proses Hukum Soal Dugaan Korupsi Ganjar Pranowo

AMEG.ID, Indonesia - Massa yang merupakan aliansi masyarakat Jawa Tengah menggelar aksi di depan kantor…

6 bulan ago

Dindik Jatim Bekali Ratusan Guru untuk Hadapi Era Digital

AMEG.ID, Jawa Timur - Dinas Pendidikan Jawa Timur membekali ratusan guru untuk siap menghadapi tantangan…

6 bulan ago

This website uses cookies.