AMEG.ID, Jawa Timur – Tepatnya tiga tahun terakhir sejumlah komoditas di Jatim mengalami perubahan harga menjelang tutup tahun. Hal ini disebabkan karena harga beras yang fluktuatif sejak tahun 2020 lalu.
Mengutip Suara Surabaya, Kepala BPS Jatim Zulkifli menjelaskan hal ini terjadi karena di tiap periode akhir tahun terdapat hari besar sehingga berpengaruh pada demand.
Berdasar data BPS Jatim tahun 2020 di bulan Januari sampai Maret harga beras masih turut andil positif artinya terdapat inflasi yang disebabkan komoditi beras. Namun pada bulan Mei hingga November di tahun 2020 tercatat andil yang negatif.
“Itu yang menyebabkan tingginya permintaan beras sehingga menyebabkan adanya kenaikan harga dan andil beras menunjukkan nilai yang positif,” kata Zulkipli melalui Laporan Analisis Data Beras Provinsi Jatim 2020-2022, Kamis (11/1/2024). (WL-NY/SUARA SURABAYA)
| Editor | : | |
| Publisher | : | |
| Sumber | : |
