Regional

Kasus Sekolah SPI Diharapkan Tak Pengaruhi Penilaian KLA

AMEG – Tim verifikasi Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Jumat (18/6/21) melakukan Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) Kota Layak Anak (KLA) Kota Batu. Verivikasi berlangsung virtual, karena pandemi.

Sebelum verivikasi, Pemkot Batu melalui sejumlah dinas juga melakukan penilaian KLA mandiri. Hasilnya, muncul nilai sebesar 917. Angka maksimal yang ditetapkan 1000, jauh lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang hanya 600.

Kepala DP3AP2KB Kota Batu, Mokhamad Furqon, mengatakan, penilaian dimulai dari yang mandiri, lewat sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada anak-anak, total 500 pertanyaan.

Baca Juga
Verifikasi Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, pada Jumat (18/6) di Rupatama Balai Kota Among Tani. Ist

Penilaian itu melibatkan lima klaster, dipimpin kepala dinas. Klaster pertama adalah hak sipil dan kebebasan, dipimpin Kepala Dispendukcapil. Kedua klaster lingkungan keluarga dan pengasuhan alternatif, dipimpin Ka Dinsos. Lalu klaster kesehatan dasar dan kesejahteraan, dipimpin Ka Dinkes.

“Selanjutnya klaster pendidikan dan pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya, dipimpin Ka Dindik. Terakhir klaster penguatan kelembagaan, saya pimpin langsung,” jelas Furqon kepada ameg.id, Jumat (18/6/21).

Furqon juga menjelaskan, verivikasi bertujuan mencocokan penilaian mandiri dan kenyataan di lapangan, apakah benar-benar sesuai atau belum. Maka, bila data tidak klop, penilaian mandiri akan berkurang.

“Penilaian mandiri sudah kami lakukan enam bulan lalu. Hari ini verivikasi lapangan dan mencocokkan data. Kami memasang target mendapat hasil sebaik mungkin. Jika saat ini Kota Batu masih kategori Madya, saya berharap naik tingkat menjadi Nindya, bahkan Utama,” harapnya.

Verifikasi Kota Layak Anak (KLA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, pada Jumat (18/6) di Rupatama Balai Kota Among Tani. Ist

Furqon berharap tahun ini bisa mendapat predikat KLA, yang merupakan penghargaan tertinggi. Urutan penghargaan KLA dari yang tertinggi; KLA, Utama, Nindya, Madya dan Pratama.

“Pengumuman penilaian pada 23 Juli mendatang. Bersamaan peringatan hari anak nasional,” katanya.

Di sisi lain, meski saat ini tengah mencuat kasus dugaan pelecehan seksual, fisik dan eksploitasi ekonomi di Sekolah Selamat Pagi Indonesia (SPI), dia optimis tidak mempengaruhi Kota Batu untuk mendapat predikat lebih baik.

“Tadi dari kementerian tidak menyinggung sedikitpun masalah itu, sehingga kami optimis mampu mendapat yang terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko, mengatakan, untuk meraih KLA 2021, pihaknya telah menyiapkan sejumlah program pendukung. KLA merupakan salah satu kebijakan yang diimplementasikan dalam rencana pembangunan Kota Batu.

“Inovasi lainnya adalah peningkatan pelayanan akta kelahiran anak, pelayanan jaminan persalinan dan nutrisi tambahan, pemberian nutrisi sehat bagi siswa sekolah dan dana Bosda, gebyar literasi, Puspaga (pusat pelayanan keluarga), jaksa sayang anak dan lainnya,” beber Dewanti. (*)


Editor : Achmad Rizal
Publisher : Rizal Prayoga
Sumber : -

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button