Korpri Mart Disoal, Bung Karna Tak Hadiri Grand Opening
AMEG – Grand Opening Korpri Mart yang bekerjasama dengan KSU Bakti Praja dan Bank Jatim, tak dihadiri Bupati Situbondo, Karna Suswandi. Padahal digagas Aparatur Sipil Negara (ASN), diketuai Sekretaris Daerah (Sekda) Syaifullah, selaku pembina kepegawaian.
Bahkan, tujuan didirikan Korpri Mart untuk membantu masyarakat, melalui pengelolaan usaha simpan pinjam serta menjual produk UMKM.
Pernyataan itu disampaikan Sekda Syaifullah, mewakil Bupati Karna Suswandi, saat meresmikan Korpri Mart, di Halaman Gedung Pasar Seni dan Pusat Oleh-oleh (Pasesi), di Jalan Basuki Rahmad, Senin (05/04/21).
“Korpri Mart selain untuk kesejahteraan anggota Korpri, juga membantu masyarakat. Karena harga lebih murah dan produk kita hasil UMKM. Selain itu juga keuntungan untuk unit usaha simpan pinjam. Pembayaran bisa langsung dan non tunai bagi yang memiliki kartu. Nantinya Korpri Mart akan merambah kecamatan, semuanya untuk masyarakat,” kata Syaifullah.
Dia juga menegaskan, Korpri Mart menempati aset daerah tidak seenaknya, tetapi menyewa sesuai aturan penggunaan aset daerah. Ia juga mengaku, ketidakhadiran Bupati Karna dikarenakan kurang enak badan alias sakit.
“Bupati Karna tidak enak badan, makanya tidak bisa hadir dalam grand opening Korpri Mart ini,” pungkasnya, usai acara, Senin (5/4/21).
Namun beredar kabar, ketidakhadiran bupati Karna Suswandi, bukan karena sakit, tapi karena ada protes keras dari salah satu pendukungnya, terkait penempatan Korpri Mart di salah satu aset daerah itu. Aksi dilayangkan sehari sebelumnya, melalui pesan WhatsApp ke sejumlah pendukung dan lingkaran Pendopo, hingga viral.
Adalah Narwiyoto, mantan Ketua Relawan Perubahan saat Pilkada 2020 lalu, yang kini menjadi Koordinator Rumah Perubahan, karena telah berhasil memenangkan dan mengantar Karna Suswandi – Khoirani sebagai Bupati dan Wakil Bupati Situbondo.
“Saya memang mengirim pesan ke sejumlah teman-teman pendukung Bung Karna (sebutan Bupati Karna Suswandi), terkait Korpri Mart itu. Termasuk orang-orang lingkar pendopo, dan ‘wartawan istana’. Tapi saya tidak yakin, ketidakhadiran bupati itu karena pesan saya yang dikirim itu,” jelas Narwiyoto, Senin (5/4/21), saat ditemui di salah satu warung kopi kawasan Pasesi Situbondo.
Dia juga menambahkan, usaha Korpri Mart itu diprakarsai pengurus Korpri yang di dalamnya terdiri dari para ASN, bahkan pejabat daerah. “Tentunya akan terjadi konflik interest, karena menggunakan fasilitas negara,” katanya.
Ditanya soal ketidakhadiran Bupati Karna, menurutnya, justru salah besar. Sebab harusnya Bung Karna tetap hadir dan menjelaskan kepada public terkait usaha Korpri Mart yang menempati fasilitas atau aset daerah itu.
“Jika tidak hadir karena pesan saya, itu salah besar. Harusnya tetap hadir dan menjelaskan kepada publik. Bukan malah menghindar dan bilang sakit. Itu menimbulkan tannya besar bagi berbagai pihak,” tegas Narwiyoto.
Editor | : | |
Publisher | : | |
Sumber | : |