KesehatanLifestyle

Lebaran Jaga Asupan Makanan, Ini Pesan Dokter UB

AMEG – Momen lebaran sudah membayang di akhir Ramadhan ini. Lebaran menghadirkan banyak kesan. Meski saat ini kita tak bebas untuk mudik. Ada yang selalu dinantikan saat lebaran. 

Makanan-makanan yang muncul hanya di suasana spesial ini. Hantaran kue kering dari rasa manis hingga gurih. Masakan bersantan mulai dari ketupat dan opor ayam, rendang, bakso hingga makanan khas tiap daerah. 

Tak lupa juga berbagai minuman manis dan kemasan yang tersedia di rumah. Seperti halnya iklan sirup yang bermunculan sejak menyambut bulan puasa. Banyak yang menikmati kudapan ini untuk lebih merasakan momen lebaran. Lebih dari itu apakah makanan minuman ini baik bagi kesehatan?

Baca Juga

Dokter Ayunda Dewi Putri JP, Dosen Fakultas Kedokteran UB Malang berpesan: Cermat dalam makan makanan manis-manis. 

Pada umumnya semua makanan ini dapat dimakan dan baik bagi kesehatan. Namun, perlu diingat segala yang berlebihan tentu tidak baik. Terlebih kue-kue manis cenderung tinggi gula dan tinggi kalori. 

Boleh mengonsumsi kue dan semua kudapan manis. Tapi jangan sampai setoples langsung habis ya. Setidaknya dengan mengurangi berkunjung ke rumah tetangga selama pandemi ini, bisa membantu kita agar tidak memakan kue-kue manis yang cukup banyak. 

Rekomendasi asupan gula harian yang dapat dikonsumsi setara dengan 4 sendok makan per hari (50 gram/orang/hari). Konsumsi terlalu banyak manis-manis dapat menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2, meningkat risiko penyakit jantung dan pembuluh darah, hingga penyakit pada gigi.

Lantas bagaimana kita makan selama lebaran? Boleh kok makan manis-manis, tapi secukupnya. Jangan lupa konsumsi air putih cukup ya. Bagi pasien dengan keluhan diabetes maka kewaspadaannya perlu ditingkatkan. Setidaknya hadirkan cemilan rendah gula rendah kalori atau karbohidrat kompleks sebagai alterbatif yang lebih sehat.

Konsumsi makanan bersantan secukupnya. Santan kelapa memiliki banyak manfaat tapi juga memiliki beberapa efek samping yang perlu kita pertimbangkan. Mengandung lemak jenuh dan berpotensi meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. 

Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit pada jantung dan pembuluh darah. Satu cangkir santan murni mengandung kalori yang tinggi, hampir sepertiga kebutuhan kalori harian. 

Konsumsi makanan santan memang tidak bisa kita elakkan, sudah terbayang rasa gurihnya. Tapi bijak mengonsumsi juga penting ya. Secukupnya saja.  Bagi penderita gangguan kadar kolesterol dalam tubuh dan pasien jantung, hipertensi, disarankan untuk berhati-hati dalam mengonsumsi makanan bersantan. Atau lebih bijak lagi memberikan alternatif makanan lain agar tetap bisa menikmati santapan di momen lebaran ini.

Hati-hati konsumsi banyak garam juga ya. Kadang  kita lupa bahwa ternyata makanan yang kita konsumsi mengandung kadar garam yang tinggi. Anjuran konsumsi garam harian yang dibutuhkan adalah maksimal  5 gram per orang per harinya. 

Lebih baik tidak lebih dari 2 gram setiap hari. Beberapa contoh makanan yang mengandung garam tinggi di antaranya adalah makanan siap saji (fast food, frozen food) , oatmeal instan, minuman berenergi, jus buah kemasan, kue kering, bahkan dari saus dan kecap yang kita gunakan sebagai bumbu.

Apa artinya kita tidak boleh mengonsumsi makanan mengandung garam? Boleh, tetapi secukupnya saja ya. Dan diimbangi dengan konsumsi makanan sehat segar lainnya. Tidak lupa, cukupi cukupi kebutuhan cairan tubuh dan berolahraga juga meskipun ringan.

“Selamat berlebaran, jaga kesehatan,” pungkas dr Ayunda. (yan)


Editor :
Publisher :
Sumber :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button