Kota MalangMalang RayaPendidikan

Perkuliahan Luring, Mahasiswa Luar Kota Perlu Isoman Dulu

AMEG – Sejumlah kampus bakal menyelenggarakan perkuliahan luring secara terbatas, akhir Oktober 2021 ini. Siapkah kampus menggelar pembelajaran luring secara aman?

Kesiapan kampus ini dikupas dalam diskusi Idjen Talk City Guide 91.1 FM (Arema, Media Group), Selasa (12/10/2021) pagi.

Diskusi menghadirkan Prof Dr Budi Eko Soetjipto, (Wakil Rektor I UM), Prof Widodo PhD Med.Sc (Guru Besar Fakultas MIPA UB), dan dr Husnul Muatif (Kadinkes Kota Malang).

Baca Juga

Di kampus UM misalnya, uji coba perkuliahan luring dengan blended learning akan dimulai 25 Oktober 2021 mendatang.

Meski bisa dilaksanakan luring, namun bagi mahasiswa yang belum bisa memilih mengikuti daring. Untuk luring, bisa diikuti 50 persen kapasitas maksimum mahasiswa tiap ruang kelasnya.

Wakil Rektor I UM, Budi Eko menyatakan, ada setidaknya 7 ribu mahasiswa baru di UM tahun ini yang belum pernah kuliah tatap muka sama sekali.

Tidak ada diskriminasi bagi mahasiswa yang belum bisa vaksinasi. Menurutnya, mahasiwa tetap akan difasilitasi Satgas Covid-19 kampus, untuk memungkinkan mendapatkan vaksin.

“Kami juga akan meminta mahasiswa menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas,” kata Budi Eko, Selasa (12/10/2021).

Guru Besar FMIPA UB, Prof Widodo menyatakan, selama perkuliahan luring penting ketaatan pada protokol kesehatan, karena dengan prokes kasus Covid-19 bisa ditekan.

Dikatakan, untuk bisa mencegah peningkatan kasus Covid-19 terulang, kampus harus siap. Tetap edukasi, aktifkan kelompok peduli prokes di lingkungan mahasiswa.

“Kampus sudah melakukan prokes pencegahan. Yang penting, bagaimana saat mahasiswa di luar kampus. Peran masyarakat dan pengelola tempat publik, dan monitoring pemkot harus tetap ada,” ungkap pakar biomelekuler ini.

Widodo menegaskan, mahasiswa dari luar kota rentan dan berisiko terinfeksi karena perjalanan dan mobilitas. Jadi, mereka perlu isoman terlebih dahulu beberapa waktu, setelah memasuki Kota Malang.

“Hal lainnya, soal ketahanan diri mahasiswa.
Asupan gizinya juga penting diwaspadai, harus diperhatikan menu sehat dan tidak perlu beraktifitas di luar over nite, seperti kongkow di kafe-kafe,” tandasnya.

Karena itu pula, pengusaha perlu memikirkan longterm bussines. Selain keuntungan usaha, juga memikirkan bagi masyarakat juga generasi mendatang. (*)


Editor : Sugeng Irawan
Publisher : Ameg.id
Sumber : Ameg.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button